{"title":"Modul IPA Berbasis Etnosains pada Kurikulum Merdeka untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila","authors":"None Eko Fery Haryadi Saputro, None Erlin Eveline, None Nurul Apsari","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1177","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Implementasi kurikulum merdeka pada satuan pendidikan memerlukan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan dan capaian pembelajaran. Modul IPA berbasis etnosains dapat digunakan tidak hanya untuk tercapainya tujuan pembelajaran IPA pada kurikulum merdeka tetapi juga memperkuat profil pelajar Pancasila. Modul IPA berbasis etnosains memuat pengetahuan masyarakat Suku Dayak Kubitn di Kabupaten Melawi dalam berladang dengan sudut pandang keilmuan atau teoritis. Tujuan penelitian adalah mengetahui kelayakan modul IPA berbasis etnosains pada kurikulum merdeka dan mengetahui pengaruh penerapan modul IPA berbasis etnosains pada kurikulum merdeka terhadap penguatan profil pelajar pancasila. Metode pada penelitian ini adalah Research and Development (R&D) menggunakan desain ADDIE dengan tahapan Analysis, Design, Develop, Implementation, dan Evaluation. Tahap Analysis terdiri dari analisis materi, analisis kebutuhan dan analisis karakteristik peserta didik. Tahap Design terdiri dari penyusunan templete modul IPA, konten etnosains di Kabupaten Melawi dan Prototype Produk. Tahap Develop terdiri dari validasi produk oleh ahli, revisi tahap pertama, uji keterbacaan (skala kecil), revisi tahap kedua, finalisasi produk. Tahap Implementation dilakukan untuk mengetahui pengaruh produk terhadap penguatan profil pelajar pancasila yang terdiri dari pelaksanaan pretest, uji lapangan (skala besar), postest. Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui respon dan tanggapan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Instrumen non tes terdiri dari lembar validasi ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan modul IPA berbasis etnosains yang dikembangkan, angket respon peserta didik terhadap modul IPA berbasis etnosains angket tanggapan peserta didik (skala luas) dan lembar wawancara. Instrumen penelitian tes berupa soal pretest dan postest untuk mengukur pengaruh penggunaan modul IPA berbasis etnosains terhadap penguatan profil pelajar pancasila. Tahap Implementation diperoleh bahwa modul IPA berbasis etnosains layak digunakan sebagai sumber belajar materi pencemaran lingkungan. Tahap Evaluation menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan modul IPA berbasis etnosains terhadap penguatan profil pelajar Pancasila.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1177","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Implementasi kurikulum merdeka pada satuan pendidikan memerlukan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan dan capaian pembelajaran. Modul IPA berbasis etnosains dapat digunakan tidak hanya untuk tercapainya tujuan pembelajaran IPA pada kurikulum merdeka tetapi juga memperkuat profil pelajar Pancasila. Modul IPA berbasis etnosains memuat pengetahuan masyarakat Suku Dayak Kubitn di Kabupaten Melawi dalam berladang dengan sudut pandang keilmuan atau teoritis. Tujuan penelitian adalah mengetahui kelayakan modul IPA berbasis etnosains pada kurikulum merdeka dan mengetahui pengaruh penerapan modul IPA berbasis etnosains pada kurikulum merdeka terhadap penguatan profil pelajar pancasila. Metode pada penelitian ini adalah Research and Development (R&D) menggunakan desain ADDIE dengan tahapan Analysis, Design, Develop, Implementation, dan Evaluation. Tahap Analysis terdiri dari analisis materi, analisis kebutuhan dan analisis karakteristik peserta didik. Tahap Design terdiri dari penyusunan templete modul IPA, konten etnosains di Kabupaten Melawi dan Prototype Produk. Tahap Develop terdiri dari validasi produk oleh ahli, revisi tahap pertama, uji keterbacaan (skala kecil), revisi tahap kedua, finalisasi produk. Tahap Implementation dilakukan untuk mengetahui pengaruh produk terhadap penguatan profil pelajar pancasila yang terdiri dari pelaksanaan pretest, uji lapangan (skala besar), postest. Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui respon dan tanggapan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Instrumen non tes terdiri dari lembar validasi ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan modul IPA berbasis etnosains yang dikembangkan, angket respon peserta didik terhadap modul IPA berbasis etnosains angket tanggapan peserta didik (skala luas) dan lembar wawancara. Instrumen penelitian tes berupa soal pretest dan postest untuk mengukur pengaruh penggunaan modul IPA berbasis etnosains terhadap penguatan profil pelajar pancasila. Tahap Implementation diperoleh bahwa modul IPA berbasis etnosains layak digunakan sebagai sumber belajar materi pencemaran lingkungan. Tahap Evaluation menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan modul IPA berbasis etnosains terhadap penguatan profil pelajar Pancasila.