{"title":"Pengaruh Penggunaan Filler Bata Terhadap Stabilitas Perkerasan Pada Rendaman Bendungan Benanga","authors":"Ulwiyah Wahdah Mufassirin Liana, Adde Currie Siregar, Dheka Shara Pratiwi, Muhammad Iqbal","doi":"10.28932/jts.v19i2.5915","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bendungan Benanga merupakan konstruksi yang dibangun untuk menahan laju dan menampung air yang terletak di Kelurahan Lempake, Kalimantan Timur. Awal pembangunannya, kapasitas bendungan mencapai 1,6 juta m3 dan daya tampung bendungan menyusut sampai 500.000 m3. Mengakibatkan rawan luapan di sekitar bendungan bahkan mengakibatkan banjir di daerah Bengkuring. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan filler bata pada perkerasan dalam rendaman air Bendungan Benanga. Jika perkerasan terendam, maka rongga perkerasan terisi air dan melarutkan material, sehingga menurunkan stabilitas. Penggunaan bata untuk memanfaatkan limbah renovasi dan sebagai pengganti Portland cement karena memiliki sifat pozolanik. Penelitian dilakukan dengan eksperimental, menggunakan aspal Pen 60/70, agregat kasar dan halus dari Palu, terdiri dari 2 variabel yaitu 0% dan 100% filler bata. Standar campuran mengacu pada Bina Marga, 2018 dan analisis menggunakan metode Marshall. Dari penelitian ini, campuran kadar aspal 5,5% dengan 100% filler bata dapat digunakan untuk inovasi campuran perkerasan dengan kekuatan menahan beban 3.190,7 kg dan kelelehan sekitar 5 cm. Campuran mampu menahan beban lalu lintas terbesar dengan penurunan lebih kecil dibandingkan dengan campuran lainnya. Rongga yang terisi aspal (Void Filled with Asphalt, VFWA) memenuhi syarat dan efisien yaitu 72,7%, sehingga perkerasan tidak berongga dan kedap air. Campuran ini meminimalisir terjadinya kerusakan perkerasan yang sering terendam banjir.","PeriodicalId":52838,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.28932/jts.v19i2.5915","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bendungan Benanga merupakan konstruksi yang dibangun untuk menahan laju dan menampung air yang terletak di Kelurahan Lempake, Kalimantan Timur. Awal pembangunannya, kapasitas bendungan mencapai 1,6 juta m3 dan daya tampung bendungan menyusut sampai 500.000 m3. Mengakibatkan rawan luapan di sekitar bendungan bahkan mengakibatkan banjir di daerah Bengkuring. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan filler bata pada perkerasan dalam rendaman air Bendungan Benanga. Jika perkerasan terendam, maka rongga perkerasan terisi air dan melarutkan material, sehingga menurunkan stabilitas. Penggunaan bata untuk memanfaatkan limbah renovasi dan sebagai pengganti Portland cement karena memiliki sifat pozolanik. Penelitian dilakukan dengan eksperimental, menggunakan aspal Pen 60/70, agregat kasar dan halus dari Palu, terdiri dari 2 variabel yaitu 0% dan 100% filler bata. Standar campuran mengacu pada Bina Marga, 2018 dan analisis menggunakan metode Marshall. Dari penelitian ini, campuran kadar aspal 5,5% dengan 100% filler bata dapat digunakan untuk inovasi campuran perkerasan dengan kekuatan menahan beban 3.190,7 kg dan kelelehan sekitar 5 cm. Campuran mampu menahan beban lalu lintas terbesar dengan penurunan lebih kecil dibandingkan dengan campuran lainnya. Rongga yang terisi aspal (Void Filled with Asphalt, VFWA) memenuhi syarat dan efisien yaitu 72,7%, sehingga perkerasan tidak berongga dan kedap air. Campuran ini meminimalisir terjadinya kerusakan perkerasan yang sering terendam banjir.