{"title":"Implementasi Kurikulum Merdeka pada Satuan Paud Sekolah Penggerak TK Khalifah Kota Jambi","authors":"Yohana Kadademahe Budiman, Muazza Muazza, K.A Rahman, Winda Mailina","doi":"10.22437/jtpd.v2i1.26568","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang implementasi Kurikulum Merdeka serta faktor penghambat dan faktor pendukungnya, pada satuan PAUD pelaksana program Sekolah Penggerak yaitu TK Khalifah Kota Jambi. TK Khalifah merupakan Lembaga PAUD di Kota Jambi yang lulus seleksi Program Sekolah Penggerak pada Angkatan 1. Semua tenaga pendidik di TK Khalifah adalah Guru Penggerak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi Teknik yaitu wawancara, observasi langsung dan pengumpulan dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yaitu Kepala Sekolah dan 3 orang tenaga pendidik. Hasil penelitian menemukan bahwa TK Khalifah telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahapan perencanaan, Kepala Sekolah bersama dengan guru menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) lalu menyusun Modul Ajar dan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada tahapan pelaksanaan, merdeka bermain terlihat saat kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran dengan pendekatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada tahapan akhir, yaitu evaluasi dilakukan bersama-sama oleh Kepala Sekolah dan guru terhadap pembelajaran yang telah diimplementasikan sehingga muncul budaya refleksi yang disertai dengan pendampingan dan pengembangan secara professional. Faktor penghambat yang ditemukan adalah pengalaman guru dan kurangnya referensi karena Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang ditetapkan Pemerintah. Faktor pendukung adalah manajemen Kepala Sekolah dan Platform Pembelajaran digital.","PeriodicalId":53039,"journal":{"name":"Sekolah Dasar Kajian Teori dan Praktik Pendidikan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sekolah Dasar Kajian Teori dan Praktik Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22437/jtpd.v2i1.26568","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang implementasi Kurikulum Merdeka serta faktor penghambat dan faktor pendukungnya, pada satuan PAUD pelaksana program Sekolah Penggerak yaitu TK Khalifah Kota Jambi. TK Khalifah merupakan Lembaga PAUD di Kota Jambi yang lulus seleksi Program Sekolah Penggerak pada Angkatan 1. Semua tenaga pendidik di TK Khalifah adalah Guru Penggerak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi Teknik yaitu wawancara, observasi langsung dan pengumpulan dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yaitu Kepala Sekolah dan 3 orang tenaga pendidik. Hasil penelitian menemukan bahwa TK Khalifah telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahapan perencanaan, Kepala Sekolah bersama dengan guru menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) lalu menyusun Modul Ajar dan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada tahapan pelaksanaan, merdeka bermain terlihat saat kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran dengan pendekatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada tahapan akhir, yaitu evaluasi dilakukan bersama-sama oleh Kepala Sekolah dan guru terhadap pembelajaran yang telah diimplementasikan sehingga muncul budaya refleksi yang disertai dengan pendampingan dan pengembangan secara professional. Faktor penghambat yang ditemukan adalah pengalaman guru dan kurangnya referensi karena Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang ditetapkan Pemerintah. Faktor pendukung adalah manajemen Kepala Sekolah dan Platform Pembelajaran digital.