Sunu Puguh Hayu Triono, Farida Titik Kristanti, Dwi Fitrizal Salim
{"title":"Pelatihan Kewirausahaan untuk Mendukung Kapasitas Kewirausahaan bagi SMK YPPS Sumedang","authors":"Sunu Puguh Hayu Triono, Farida Titik Kristanti, Dwi Fitrizal Salim","doi":"10.54082/ijpm.120","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kapasitas kewirausahaan merupakan faktor penting dalam memperkuat peran pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan niat berwirausaha bagi siswa sekolah. Oleh karena itu penting bagi SMK YPPS Sumedang untuk memperkuat peran pendidikan kewirausahaan yang telah dimilikinya melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan yaitu melalui pelatihan kewirausahaan. Pelatihan kewirausahaan yang diberikan kepada SMK YPPS Sumedang mencakup aspek dasar dan praktikal. Aspek dasar mencakup materi seperti konsep dasar kewirausahaan, inovasi sebagai inti kewirausahaan, jenis inovasi seperti inkremental, disruptif dan inovasi model bisnis, serta paradigma efektuasi. Sedangkan aspek praktikal mencakup pemanfaatan framework design thinking dan lean startup bagi penciptaan inovasi dan pendirian usaha. Selain itu juga diberikan wawasan sesuai konteks terkini, yaitu konteks industri 5.0. Evaluasi kapasitas kewirausahaan dilakukan melalui survey kepada para peserta pelatihan dan diketahui bahwa tingkat kapasitas kewirausahaan peserta termasuk dalam kategori Tinggi. Hal ini memiliki implikasi terkait kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan kewirausahaan dan juga perlunya pelatihan lanjutan untuk mendukung pendidikan kewirausahaan tersebut. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan pengetahuan dan wawasan, atau aspek kognitif, terkait kewirausahaan dan konteks terkini kepada para peserta pelatihan. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang dapat menjadi saran bagi pelaksanaan kegiatan berikutnya, antara lain yaitu terkait survey pendahuluan, jadwal pelaksanaan, dan waktu atau durasi pelatihan.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54082/ijpm.120","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kapasitas kewirausahaan merupakan faktor penting dalam memperkuat peran pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan niat berwirausaha bagi siswa sekolah. Oleh karena itu penting bagi SMK YPPS Sumedang untuk memperkuat peran pendidikan kewirausahaan yang telah dimilikinya melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan yaitu melalui pelatihan kewirausahaan. Pelatihan kewirausahaan yang diberikan kepada SMK YPPS Sumedang mencakup aspek dasar dan praktikal. Aspek dasar mencakup materi seperti konsep dasar kewirausahaan, inovasi sebagai inti kewirausahaan, jenis inovasi seperti inkremental, disruptif dan inovasi model bisnis, serta paradigma efektuasi. Sedangkan aspek praktikal mencakup pemanfaatan framework design thinking dan lean startup bagi penciptaan inovasi dan pendirian usaha. Selain itu juga diberikan wawasan sesuai konteks terkini, yaitu konteks industri 5.0. Evaluasi kapasitas kewirausahaan dilakukan melalui survey kepada para peserta pelatihan dan diketahui bahwa tingkat kapasitas kewirausahaan peserta termasuk dalam kategori Tinggi. Hal ini memiliki implikasi terkait kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan kewirausahaan dan juga perlunya pelatihan lanjutan untuk mendukung pendidikan kewirausahaan tersebut. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan pengetahuan dan wawasan, atau aspek kognitif, terkait kewirausahaan dan konteks terkini kepada para peserta pelatihan. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang dapat menjadi saran bagi pelaksanaan kegiatan berikutnya, antara lain yaitu terkait survey pendahuluan, jadwal pelaksanaan, dan waktu atau durasi pelatihan.