Kombinasi Ekstrak Daun Kecombrang (Etlingera elatior) dan Daun Beluntas (Pluchea indica) sebagai Biolarvasida

Afifah Nur Shobah, Fajrin Noviyanto, Nia Marlina Kurnia
{"title":"Kombinasi Ekstrak Daun Kecombrang (Etlingera elatior) dan Daun Beluntas (Pluchea indica) sebagai Biolarvasida","authors":"Afifah Nur Shobah, Fajrin Noviyanto, Nia Marlina Kurnia","doi":"10.33653/jkp.v8i2.675","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Dimusim penghujan merupakan waktu untuk penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) oleh nyamuk Aedes aegypti. Kecombrang sudah lama digunakan sebagai bahan pangan dan bahan obat. Bagian bunga, daun, batang, dan rimpang kcombrang mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan glikosida. Daun beluntas mengandung tannin dan alkaloid, selain itu juga mengandung flavonoid, fenol, saponin, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektvitas ekstrak daun kecombrang  (Etlingera elatior) dan daun beluntas (Pluchea indica) sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk A.aegypti. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui potensi dari ekstrak etanol daun kecombrang dan daun beluntas sebagai biolarvasida untuk A.aegypti. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber pengetahun dari daun kecombrang dan daun beluntas sebagai bahan biolarvasida. Bahan yang digunakan menggunakan air sumur, daun kecombrang, daun beluntas, larva nyamuk A.aegypti, dan ethanol 96%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan dan ulangan sebanyak empat kali. Pengamatan dilakukan setelah 24 jam dengan cara menghitung larva yang mati dan dinyatakan dalam persen kematian. Selanjutnya hasil dianalisis menggunakan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil dari penelitian ini yaitu ekstrak daun kecombrang  (E.elatior) dan daun beluntas (P.indica) positif mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, dan tannin serta negatif mengandung saponin. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kombinasi dari kedua ekstrak ini memiliki potensi sebagai biolarvasida dengan nilai LC50 sebesar 910 ppm.","PeriodicalId":132427,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis's Health Journal)","volume":"116 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis's Health Journal)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33653/jkp.v8i2.675","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Dimusim penghujan merupakan waktu untuk penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) oleh nyamuk Aedes aegypti. Kecombrang sudah lama digunakan sebagai bahan pangan dan bahan obat. Bagian bunga, daun, batang, dan rimpang kcombrang mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan glikosida. Daun beluntas mengandung tannin dan alkaloid, selain itu juga mengandung flavonoid, fenol, saponin, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektvitas ekstrak daun kecombrang  (Etlingera elatior) dan daun beluntas (Pluchea indica) sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk A.aegypti. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui potensi dari ekstrak etanol daun kecombrang dan daun beluntas sebagai biolarvasida untuk A.aegypti. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber pengetahun dari daun kecombrang dan daun beluntas sebagai bahan biolarvasida. Bahan yang digunakan menggunakan air sumur, daun kecombrang, daun beluntas, larva nyamuk A.aegypti, dan ethanol 96%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan dan ulangan sebanyak empat kali. Pengamatan dilakukan setelah 24 jam dengan cara menghitung larva yang mati dan dinyatakan dalam persen kematian. Selanjutnya hasil dianalisis menggunakan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil dari penelitian ini yaitu ekstrak daun kecombrang  (E.elatior) dan daun beluntas (P.indica) positif mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, dan tannin serta negatif mengandung saponin. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kombinasi dari kedua ekstrak ini memiliki potensi sebagai biolarvasida dengan nilai LC50 sebesar 910 ppm.
将 Kecombrang(Etlingera elatior)和 Beluntas(Pluchea indica)叶提取物组合用作生物杀虫剂
印度尼西亚是一个热带国家,有两个季节,那就是旱季和季风。季风期间是埃及伊蚊登革热(DBD)传播的时期。蟑螂长期以来一直被用作食物和药品。combrang的花、叶、茎和根茎中含有生物碱、saponin、tanin、酚、类黄酮、三叶虫、类固醇和糖苷的部分。beluntas的叶子含有tannin和alkaloid,但也含有类黄酮、苯酚、saponin和挥发油。这项研究的目的是确定牛黄提取物(Etlingera elatior)和菊苣提取物(pluuntas, Pluchea indica)对埃及蚊子幼虫的生物杀虫剂的作用。这项研究的好处是,将蟑螂叶乙醇的乙醇提取物作为杀虫剂用于埃及。这项研究预计将被用作棕黄色和蒲公英叶作为生物杀虫剂的分层来源。使用水井、棕黄色叶子、蚜虫幼虫和96%的乙醇。本研究是一项实验,使用一个完整的随机设计(RAL)进行了七次治疗和四次重复。观察是在24小时后通过计算死去的幼虫并显示在死亡的百分比中进行的。接下来的结果是使用probit分析来确定LC50的值。这项研究的结果是多糖叶提取物(E. e在拉提取物)和荨麻提取物(P.indica)呈阳性,其中包括生物碱、黄酮、松节油/类固醇、鞣质和苯甲酸盐。这项研究的结论是,这两种萃取物的组合有可能成为一种具有LC50价值910 ppm的生物杀虫剂。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信