Kearifan Penyuluh Islam dalam Pluralitas Agama

M. Lutfi
{"title":"Kearifan Penyuluh Islam dalam Pluralitas Agama","authors":"M. Lutfi","doi":"10.15408/dakwah.v25i1.23186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"“Pluralisme” memandang kemajemukan secara positif-optimis dengan menerimanya     sebagai  kenyataan    dan    berbuat  sebaik  mungkin  berdasarkan kenyataan itu. Pluralisme tidak semata-mata menunjuk pada kenyataan adanya kemajemukan, tetapi juga keterlibatan aktif terhadap kemajemukan tersebut. Pluralisme agama dan budaya dapat  dijumpai dalam  kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja dan di kampus maupun di tempat pelayanan umum dan pusat-pusat perbelanjaan. Akan tetapi seseorang baru dapat dikatakan memiliki sifat “pluralis” apabila ia mampu berinteraksi secara positif dan toleran dalam lingkungan kemajemukan tersebut. Dalam Islam realitas pluralitas merupakan sesuatu fakta yang menyejarah, dan diakui sebagai bagian dari keanekaragaman manusia di muka bumi. Sehingga bisa dipastikan bahwa, tidak ada seorang pun yang boleh memaksakan sesuatu terhadap orang lain, termasuk dalam masalah keyakinan atau agama (baca antara lain : Qs. Al-Baqarah [2] : 256, Qs. Al-Kafirun [109] : 1-6). Tetapi yang dibutuhkan adalah “kearifan” dari masing-masing pemeluk agama, sehingga melahirkan “toleransi” dan “kedewasaan” dalam mengamalkan ajaran agama, atau dalam bahasa populernya “berdamai dengan perbedaan”. Penyuluh agama yang memiliki peran dan fungsi strategis dalam pembinaan kehidupan beragama bagi masyarakat seyogianya mempunyai kearifan itu, yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam menyikapi dinamika kehidupan masyarakat beragama.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v25i1.23186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

“Pluralisme” memandang kemajemukan secara positif-optimis dengan menerimanya     sebagai  kenyataan    dan    berbuat  sebaik  mungkin  berdasarkan kenyataan itu. Pluralisme tidak semata-mata menunjuk pada kenyataan adanya kemajemukan, tetapi juga keterlibatan aktif terhadap kemajemukan tersebut. Pluralisme agama dan budaya dapat  dijumpai dalam  kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja dan di kampus maupun di tempat pelayanan umum dan pusat-pusat perbelanjaan. Akan tetapi seseorang baru dapat dikatakan memiliki sifat “pluralis” apabila ia mampu berinteraksi secara positif dan toleran dalam lingkungan kemajemukan tersebut. Dalam Islam realitas pluralitas merupakan sesuatu fakta yang menyejarah, dan diakui sebagai bagian dari keanekaragaman manusia di muka bumi. Sehingga bisa dipastikan bahwa, tidak ada seorang pun yang boleh memaksakan sesuatu terhadap orang lain, termasuk dalam masalah keyakinan atau agama (baca antara lain : Qs. Al-Baqarah [2] : 256, Qs. Al-Kafirun [109] : 1-6). Tetapi yang dibutuhkan adalah “kearifan” dari masing-masing pemeluk agama, sehingga melahirkan “toleransi” dan “kedewasaan” dalam mengamalkan ajaran agama, atau dalam bahasa populernya “berdamai dengan perbedaan”. Penyuluh agama yang memiliki peran dan fungsi strategis dalam pembinaan kehidupan beragama bagi masyarakat seyogianya mempunyai kearifan itu, yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam menyikapi dinamika kehidupan masyarakat beragama.
伊斯兰教在宗教多元化方面的智慧
“多元化”以积极乐观的态度看待多元化,认为它是现实,并在它的基础上尽我们所能地做到最好。多元化不仅仅是指增长的现实,而是指对增长的积极参与。宗教和文化多元化在日常生活中可以发现,无论是在工作场所和在校园和公共服务和购物中心。然而有人可以说是有品质的新“多元化”,如果他能够在多元化环境中积极互动和宽容。在伊斯兰教中,多元化是一件menyejarah的事实,并承认现实,作为地球上人类多样性的一部分。所以可以肯定,没有人可以强迫别人的东西,包括其他宗教或信仰问题(读中:Qs。al - baqara [2]: 256, Qs。al -商队运行[109]:1-6)。但我们需要的是“智慧”各自的宗教,所以生“宽容”和“成熟”中实行宗教的教义,还是受欢迎语“和平相处”的区别。推广战略有角色和功能的宗教对社会的宗教生活辅导中本来是有智慧的,可能是作为宗教力量在应对社会动态。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信