MAKNA SIMBOL TOLAK BALA DALAM MASYARAKAT BANJAR: KAJIAN ETNOLINGUISTIK [THE MEANING OF WARD OFF MISFORTUNE’S SIMBOL IN BANJAR SOCIETY: ETHNOLINGUISTIC STUDY]

Derri Ris Riana, S.S., Indrawati
{"title":"MAKNA SIMBOL TOLAK BALA DALAM MASYARAKAT BANJAR: KAJIAN ETNOLINGUISTIK [THE MEANING OF WARD OFF MISFORTUNE’S SIMBOL IN BANJAR SOCIETY: ETHNOLINGUISTIC STUDY]","authors":"Derri Ris Riana, S.S., Indrawati","doi":"10.24832/ke.v7i2.100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Banjar sebagai salah satu etnik mayoritas di Kalimantan Selatan memiliki tradisi yang sampai sekarang masih dipercaya oleh sebagian orang. Salah satunya adalah tradisi tolak bala. Tradisi tolak bala digunakan untuk mengatasi perasaan dan menangkal hal-hal yang ditakutkan karena kepercayaan mereka terhadap kekuatan roh dan makhluk gaib. Bagaimana bentuk tradisi tolak bala yang dilakukan masyarakat Banjar dan apa makna simbol yang terdapat pada benda-benda yang digunakan untuk penolak bala menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang makna simbol tradisi tolak bala dalam masyarakat Banjar yang dikaji dari teori etnolinguistik. Penulis menggunakan studi literatur dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Banjar masih memiliki kepercayaan mengenai benda-benda sebagai penolak bala. Tradisi tolak bala dalam masyarakat Banjar dilakukan secara berkelompok melalui upacara adat, tetapi ada juga yang dilakukan secara perorangan. Bentuk tradisi tolak bala pada masyarakat Banjar berupa pemberian sesaji, penggunaan jimat atau benda bertuah, dan pemasangan motif hiasan di rumah. Piduduk merupakan salah satu bentuk sesaji sebagai penolak bala yang disiapkan dalam setiap upacara adat. Benda-benda seperti gelang sawan, kain sarigading, sapu tangan berajah, gelang dan cincin berajah merupakan penolak bala yang digunakan secara perorangan, sedangkan motif hiasan pada rumah merupakan penolak bala bagi keluarga di rumah.The Banjar people as one of the majority ethnic groups in South Kalimantan have a tradition named ward off misfortune. This tradition is used to overcome feelings and ward off things. How is the form of this tradition carried out by the Banjar people and what are the meaning of the symbols are interesting to study. This study aims to obtain an overview of the meaning of ward off misfortune’s symbol in Banjar society which is studied from ethnolinguistic theory. The author uses a literature study with qualitative descriptive data analysis techniques. The results shows that Banjar people still have beliefs about objects as a ward off missfortune. This tradition is carried out in groups through traditional ceremonies and individually. This tradition is in the form of offerings, the use of amulets or magical objects, and the installation of decorative motifs at home.","PeriodicalId":185309,"journal":{"name":"Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/ke.v7i2.100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Masyarakat Banjar sebagai salah satu etnik mayoritas di Kalimantan Selatan memiliki tradisi yang sampai sekarang masih dipercaya oleh sebagian orang. Salah satunya adalah tradisi tolak bala. Tradisi tolak bala digunakan untuk mengatasi perasaan dan menangkal hal-hal yang ditakutkan karena kepercayaan mereka terhadap kekuatan roh dan makhluk gaib. Bagaimana bentuk tradisi tolak bala yang dilakukan masyarakat Banjar dan apa makna simbol yang terdapat pada benda-benda yang digunakan untuk penolak bala menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang makna simbol tradisi tolak bala dalam masyarakat Banjar yang dikaji dari teori etnolinguistik. Penulis menggunakan studi literatur dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Banjar masih memiliki kepercayaan mengenai benda-benda sebagai penolak bala. Tradisi tolak bala dalam masyarakat Banjar dilakukan secara berkelompok melalui upacara adat, tetapi ada juga yang dilakukan secara perorangan. Bentuk tradisi tolak bala pada masyarakat Banjar berupa pemberian sesaji, penggunaan jimat atau benda bertuah, dan pemasangan motif hiasan di rumah. Piduduk merupakan salah satu bentuk sesaji sebagai penolak bala yang disiapkan dalam setiap upacara adat. Benda-benda seperti gelang sawan, kain sarigading, sapu tangan berajah, gelang dan cincin berajah merupakan penolak bala yang digunakan secara perorangan, sedangkan motif hiasan pada rumah merupakan penolak bala bagi keluarga di rumah.The Banjar people as one of the majority ethnic groups in South Kalimantan have a tradition named ward off misfortune. This tradition is used to overcome feelings and ward off things. How is the form of this tradition carried out by the Banjar people and what are the meaning of the symbols are interesting to study. This study aims to obtain an overview of the meaning of ward off misfortune’s symbol in Banjar society which is studied from ethnolinguistic theory. The author uses a literature study with qualitative descriptive data analysis techniques. The results shows that Banjar people still have beliefs about objects as a ward off missfortune. This tradition is carried out in groups through traditional ceremonies and individually. This tradition is in the form of offerings, the use of amulets or magical objects, and the installation of decorative motifs at home.
makna simbol tolak bala dalam masyarakat banjar: kajian etnolinguistik [the meaning of ward off misfortune's simbol in banjar society: etholinguistic study] (《班札尔社会中辟邪词的含义:民族语言研究》)
班加尔人是南加里曼丹的主要民族之一,其传统至今仍得到一些人的信任。这是反对巴拉的传统。反对巴拉的传统被用来克服感觉和驱邪,因为他们相信精神和超自然的力量。传统是如何反对班加尔人所做的事情的,以及在用于驱邪的物品中发现的符号的意义。这项研究的目的是揭示部落主义理论班贾尔社会中传统符号的意义。作者采用文献研究与描述性质的数据分析技术。研究表明,班加尔人仍然相信物体是驱虫剂。在班加尔社会,反对巴拉的传统是集体举行仪式,但也有个人参加。在Banjar社区,传统的反对形式包括提供祭品、使用护身符或魔法物品,以及在家里安装装饰图案。在任何传统仪式中,都有针对巴拉的祭品。手镯、纱丽、手帕、手镯和戒指等物品是个体的驱虫剂,而家庭装饰的主题则是家庭的驱虫剂。在南加里曼丹长大的许多民族中,有一个传统叫“贫困沃德”。这个传统是用来超越感觉和逃避事物的。这个传统是如何被Banjar的人们所关心的,这个符号的意思是有趣的研究。这项研究的目的是对社会中不幸的符号的意义进行回顾,这些符号来自ethnolinguistic理论。自科学分析分析技术数据分析研究的自科学研究。许多人仍然相信命运安排中的对象。这些传统在传统仪式和个人仪式中都被埋葬了。这些传统存在于爱的形式中,用的是护身符或魔法物品,以及在家中和动机的重要性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信