Cokorda Dewi Widhya Hana Sundari, I. S. Dhyanaputri
{"title":"Peningkatan Pengetahuan tentang Higiene dan Sanitasi Makanan pada Penjamah Makanan di Desa Ped Nusa Penida","authors":"Cokorda Dewi Widhya Hana Sundari, I. S. Dhyanaputri","doi":"10.33086/snpm.v1i1.779","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang. Warung makan merupakan salah satu aktivitas perekonomian pendukung pariwisata, namun berpotensi menjadi lokus penyebaran COVID-19. Untuk itu diperlukan adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman terhadap COVID-19. Tujuan kegiatan untuk memberikan edukasi agar penjamah makanan memahami higiene dan sanitasi makanan serta protokol kesehatan Metode. Mitra kegiatan adalah desa wisata Ped yang terletak di kepulauan Nusa Penida Provinsi Bali. Sebagai kelompok sasaran adalah 50 penjamah makanan pada warung makan di sekitar obyek wisata. Kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) minggu, dengan metode penyuluhan mempergunakan buklet, demonstrasi, pemeriksaan angka lempeng total pada makanan dan tangan penjamah makanan Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil kegiatan. Karakteristik penjamah makanan paling banyak berjenis kelamin perempuan sebesar 70%, dengan rentang usia 22 - 64 tahun dan paling banyak memiliki tingkat pendidikan SMA sebesar 82 %. Setelah dilaksanakan kegiatan, tingkat pengetahuan higiene dan sanitasi makanan kategori baik meningkat dari 58% menjadi 82%. Penggunaan masker secara benar meningkat dari 24% menjadi 90%. Praktek mencuci tangan dari 12% menjadi 58% sudah menerapkan langkah cuci tangan yang baik dan benar. Hasil pemeriksaan angka lempeng total, menunjukkan sebagian besar (84%) sampel makanan memenuhi syarat, sementara angka lempeng total pada tangan penjamah makanan bervariasi antara 3 x 102 CFU sampai dengan 9 x 105 CFU. Pengelolaan makanan harus menerapkan prinsip higiene sanitasi makanan mulai dari pemilihan bahan makanan sampai dengan penyajian makanan. Makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan dapat menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat. Kesimpulan. Terdapat peningkatan pengetahuan penjamah makanan tentang higiene dan sanitasi makanan serta peningkatan penggunaan masker dan praktik cuci tangan yang benar. Disarankan penjamah makanan untuk selalu menerapkan higiene dan sanitasi makanan serta protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit.","PeriodicalId":359386,"journal":{"name":"SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2021","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2021","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33086/snpm.v1i1.779","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang. Warung makan merupakan salah satu aktivitas perekonomian pendukung pariwisata, namun berpotensi menjadi lokus penyebaran COVID-19. Untuk itu diperlukan adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman terhadap COVID-19. Tujuan kegiatan untuk memberikan edukasi agar penjamah makanan memahami higiene dan sanitasi makanan serta protokol kesehatan Metode. Mitra kegiatan adalah desa wisata Ped yang terletak di kepulauan Nusa Penida Provinsi Bali. Sebagai kelompok sasaran adalah 50 penjamah makanan pada warung makan di sekitar obyek wisata. Kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) minggu, dengan metode penyuluhan mempergunakan buklet, demonstrasi, pemeriksaan angka lempeng total pada makanan dan tangan penjamah makanan Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil kegiatan. Karakteristik penjamah makanan paling banyak berjenis kelamin perempuan sebesar 70%, dengan rentang usia 22 - 64 tahun dan paling banyak memiliki tingkat pendidikan SMA sebesar 82 %. Setelah dilaksanakan kegiatan, tingkat pengetahuan higiene dan sanitasi makanan kategori baik meningkat dari 58% menjadi 82%. Penggunaan masker secara benar meningkat dari 24% menjadi 90%. Praktek mencuci tangan dari 12% menjadi 58% sudah menerapkan langkah cuci tangan yang baik dan benar. Hasil pemeriksaan angka lempeng total, menunjukkan sebagian besar (84%) sampel makanan memenuhi syarat, sementara angka lempeng total pada tangan penjamah makanan bervariasi antara 3 x 102 CFU sampai dengan 9 x 105 CFU. Pengelolaan makanan harus menerapkan prinsip higiene sanitasi makanan mulai dari pemilihan bahan makanan sampai dengan penyajian makanan. Makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan dapat menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat. Kesimpulan. Terdapat peningkatan pengetahuan penjamah makanan tentang higiene dan sanitasi makanan serta peningkatan penggunaan masker dan praktik cuci tangan yang benar. Disarankan penjamah makanan untuk selalu menerapkan higiene dan sanitasi makanan serta protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit.