Orang Kristen dalam Sinergi Penginjilan Digital di Era Disrupsi

Anatje Ivone Sherly Lumantow, Wulan Agung
{"title":"Orang Kristen dalam Sinergi Penginjilan Digital di Era Disrupsi","authors":"Anatje Ivone Sherly Lumantow, Wulan Agung","doi":"10.55097/sabda.v2i2.33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sesuai dengan karakteristik era disrupsi yang telah  merombak  tata kelola hidup manusia, penginjilan pun disyaratkan untuk ikut teradaptasi karenanya. Disrupsi penginjilan diawali dengan perubahan paradigma fundamental mengenai maknanya. Penginjilan era digital buka melulu perubahan pada metode penyelenggaraan yang melibatkan teknologi digital, namun lebih kepada totalitas penyelenggaraan yang didasarkan pada makna sesuai kebenaran Alkitab. Penelitian diselenggarakan melalui metode kualitatif  dikarenakan dilakukan eksplorasi mendalam tentang makna penginjilan. Teknik studi kepustakaan menjadi pilihan dan penelusuran teks-teks Alkitab sebagai landasan pijak menyusun argumen dan simpulan penelitian. Tujuan riset mendalami makna hakiki penginjilan dan memberikan pemahaman baru mengenainya. Riset juga memberikan gambaran praktis bagaimana menyelenggarakan penginjilan yang benar sesuai zaman digital ini. Simpulan riset menyatakan bahwa penginjilan digital memerlukan transformasi penyelenggaraan yang melibatkan ikatan sinergitas yaitu: Pertama,  sinergi instrumental. Sinergi ini merupakan paduan dari dunia digital dan dunia nyata sebagai instrumen terselenggaranya penginjilan. Kedua, sinergi personal. Sinergitas yang dimaksudkan adalah paduan kekuatan atau sinergi aspek intelektual, emosional dan aksional dalam diri orang percaya sebagai penginjil.  Dengan memanfaatkan paduan kekuatan tersebut seorang individu dapat mengoptimalkan penginjilan. Sinergi personal mendeskripsikan tentang keutuhan dan totalitas individu dalam melakukan penginjilan. Ketiga, sinergi relasional. Relasional berbicara mengenai hubungan yang terjalin kuat dan sehat antara semua umat percaya: gereja, keluarga, lembaga pendidikan, dan individu. Media digital memungkinkan sinergi tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Kerjasama gereja, lembaga pendidikan, keluarga dan seluruh umat Tuhan dalam penginjilan digital sangat dibutuhkan  agar khalayak sungguh-sungguh mendapatkan kebenaran firman Tuhan yang benar, tidak ada perdebatan, konflik dan tindakan saling menyalahkan yang pada ujungnya menjadi batu sandungan dalam penginjilan. Keempat, sinergi sosial. Penginjilan perlu memperhatikan kehidupan sosial masyarakat. Penginjilan memuat tanggungjawab secara sosial sehingga tidak akan berhasil tanpa tindakan nyata kepada sesama. Tindakan kasih dapat dimanifestasikan dalam bentuk dukungan langsung:  pertolongan, semangat, pendampingan, penyediaan diri, pengorbanan dan pelbagai tindakan kasih lainnya.","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55097/sabda.v2i2.33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Sesuai dengan karakteristik era disrupsi yang telah  merombak  tata kelola hidup manusia, penginjilan pun disyaratkan untuk ikut teradaptasi karenanya. Disrupsi penginjilan diawali dengan perubahan paradigma fundamental mengenai maknanya. Penginjilan era digital buka melulu perubahan pada metode penyelenggaraan yang melibatkan teknologi digital, namun lebih kepada totalitas penyelenggaraan yang didasarkan pada makna sesuai kebenaran Alkitab. Penelitian diselenggarakan melalui metode kualitatif  dikarenakan dilakukan eksplorasi mendalam tentang makna penginjilan. Teknik studi kepustakaan menjadi pilihan dan penelusuran teks-teks Alkitab sebagai landasan pijak menyusun argumen dan simpulan penelitian. Tujuan riset mendalami makna hakiki penginjilan dan memberikan pemahaman baru mengenainya. Riset juga memberikan gambaran praktis bagaimana menyelenggarakan penginjilan yang benar sesuai zaman digital ini. Simpulan riset menyatakan bahwa penginjilan digital memerlukan transformasi penyelenggaraan yang melibatkan ikatan sinergitas yaitu: Pertama,  sinergi instrumental. Sinergi ini merupakan paduan dari dunia digital dan dunia nyata sebagai instrumen terselenggaranya penginjilan. Kedua, sinergi personal. Sinergitas yang dimaksudkan adalah paduan kekuatan atau sinergi aspek intelektual, emosional dan aksional dalam diri orang percaya sebagai penginjil.  Dengan memanfaatkan paduan kekuatan tersebut seorang individu dapat mengoptimalkan penginjilan. Sinergi personal mendeskripsikan tentang keutuhan dan totalitas individu dalam melakukan penginjilan. Ketiga, sinergi relasional. Relasional berbicara mengenai hubungan yang terjalin kuat dan sehat antara semua umat percaya: gereja, keluarga, lembaga pendidikan, dan individu. Media digital memungkinkan sinergi tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Kerjasama gereja, lembaga pendidikan, keluarga dan seluruh umat Tuhan dalam penginjilan digital sangat dibutuhkan  agar khalayak sungguh-sungguh mendapatkan kebenaran firman Tuhan yang benar, tidak ada perdebatan, konflik dan tindakan saling menyalahkan yang pada ujungnya menjadi batu sandungan dalam penginjilan. Keempat, sinergi sosial. Penginjilan perlu memperhatikan kehidupan sosial masyarakat. Penginjilan memuat tanggungjawab secara sosial sehingga tidak akan berhasil tanpa tindakan nyata kepada sesama. Tindakan kasih dapat dimanifestasikan dalam bentuk dukungan langsung:  pertolongan, semangat, pendampingan, penyediaan diri, pengorbanan dan pelbagai tindakan kasih lainnya.
在混乱时代,基督徒参与数字福音活动
根据改变人类治理的混乱时代的特征,福音也需要参与其中。传福音的混乱始于对其意义的根本范式的转变。数字时代的传福音完全改变了涉及数字技术的安排方式,但更多的是基于圣经真理的意义的整个安排。该研究是通过定性方法进行的,因为它是对传福音意义的深入探索。文学研究技术成为研究经文的选择和研究,作为研究论点和结论的基础。研究传福音的根本意义,并提供新的见解。研究还提供了一幅实用的图画,说明如何在这个数字时代进行正确的传福音。研究结论认为,数字传福音需要一种涉及协同作用的安排的转变:第一,工具协同作用。这些协同作用是数字世界和现实世界作为福音广播工具的组合。第二,个人协同。“协同作用”指的是作为传福音者,信徒的智力、情感和职能方面的力量或协同作用。通过利用这种力量的组合,个人可以优化福音。协同作用描述个人在传福音方面的全部和全部。第三,关系协同。关系谈到所有信徒之间紧密而健康的关系:教会、家庭、教育机构和个人。数字媒体使这些协同作用非常容易实现。教会、教育机构、家庭和主所有的子民在数字传福音方面的合作是迫切需要的,使人们真正地得到主话语的真理,没有争论、冲突和相互指责的行为,这些都是最终成为传福音的绊脚石。第四,社会协同效应。传福音需要关注人们的社会生活。传福音有社会责任,所以如果没有实际的行动,它就不会成功。爱的行为可以表现为直接的支持:帮助、鼓励、辅导、自我介绍、牺牲和其他爱的行为。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信