PEMBANGUNAN LUMBUNG PANGAN NASIONAL: STRATEGI ANTISIPASI KRISIS PANGAN INDONESIA

Lula Lasminingrat, Efriza Efriza
{"title":"PEMBANGUNAN LUMBUNG PANGAN NASIONAL: STRATEGI ANTISIPASI KRISIS PANGAN INDONESIA","authors":"Lula Lasminingrat, Efriza Efriza","doi":"10.33172/jpbh.v10i3.1053","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merespons urgensi ancaman krisis pangan yang melanda dengan strategi pembangunan lumbung pangan nasional. Menurut laporan yang dirilis oleh FAO dan PBB, wabah pandemi Covid-19 berpotensi mengancam 50 juta orang lebih menuju kemiskinan ekstrim. Hal ini berdampak pada krisis pangan global yang mengancam negara-negara di dunia jika tidak segera mengambil langkah tepat. Krisis pangan merupakan salah satu ancaman non-tradisional karena berdampak signifikan terhadap hajat hidup banyak orang dalam suatu negara. Ancaman non-tradisional diartikan sebagai ancaman keamanan yang melanda suatu negara secara non-militer, hal itu dapat berupa isu perubahan iklim, ekonomi, keterbatasan sumber daya, wabah penyakit, atau keamanan pangan. Keamanan pangan dapat dicapai ketika akses pangan dapat dijangkau dengan mudah oleh segala elemen masyarakat dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kendati demikian, ketika akses pangan tidak dapat di akses masyarakat hal ini menimbulkan potensi krisis pangan. Sebab, pangan merupakan kebutuhan primer setiap individu yang harus dipenuhi setiap saat sehingga merupakan isu keamanan nasional. Melalui permasalahan tersebut, keamanan pangan nasional harus dijamin ketersediaannya oleh pemerintah. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang tinggi dan wabah pandemi, keamanan dan stabilitas pangan nasional berada diambang keterbatasan. Dalam hal ini, ancaman krisis pangan direspons oleh Jokowi dengan pembangunan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah. Pembangunan lumbung pangan nasional dinilai dapat memenuhi cadangan pangan Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, terutama setelah masa pandemi. Hasil penelitian dalam artikel ini menunjukan bahwa pemerintah melihat potensi krisis pangan sebagai ancaman nasional sehingga diperlukannya langkah-langkah terukur yang mampu mengatasi permasalahan tersebut serta memerhatikan adanya aspek keberlanjutan dalam pelaksanaannya.Kata Kunci: Ancaman Non-Tradisional, Krisis Pangan, Keamanan Pangan, Food Estate, Keamanan Nasional","PeriodicalId":292170,"journal":{"name":"Jurnal Pertahanan & Bela Negara","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertahanan & Bela Negara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33172/jpbh.v10i3.1053","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Indonesia merespons urgensi ancaman krisis pangan yang melanda dengan strategi pembangunan lumbung pangan nasional. Menurut laporan yang dirilis oleh FAO dan PBB, wabah pandemi Covid-19 berpotensi mengancam 50 juta orang lebih menuju kemiskinan ekstrim. Hal ini berdampak pada krisis pangan global yang mengancam negara-negara di dunia jika tidak segera mengambil langkah tepat. Krisis pangan merupakan salah satu ancaman non-tradisional karena berdampak signifikan terhadap hajat hidup banyak orang dalam suatu negara. Ancaman non-tradisional diartikan sebagai ancaman keamanan yang melanda suatu negara secara non-militer, hal itu dapat berupa isu perubahan iklim, ekonomi, keterbatasan sumber daya, wabah penyakit, atau keamanan pangan. Keamanan pangan dapat dicapai ketika akses pangan dapat dijangkau dengan mudah oleh segala elemen masyarakat dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kendati demikian, ketika akses pangan tidak dapat di akses masyarakat hal ini menimbulkan potensi krisis pangan. Sebab, pangan merupakan kebutuhan primer setiap individu yang harus dipenuhi setiap saat sehingga merupakan isu keamanan nasional. Melalui permasalahan tersebut, keamanan pangan nasional harus dijamin ketersediaannya oleh pemerintah. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang tinggi dan wabah pandemi, keamanan dan stabilitas pangan nasional berada diambang keterbatasan. Dalam hal ini, ancaman krisis pangan direspons oleh Jokowi dengan pembangunan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah. Pembangunan lumbung pangan nasional dinilai dapat memenuhi cadangan pangan Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, terutama setelah masa pandemi. Hasil penelitian dalam artikel ini menunjukan bahwa pemerintah melihat potensi krisis pangan sebagai ancaman nasional sehingga diperlukannya langkah-langkah terukur yang mampu mengatasi permasalahan tersebut serta memerhatikan adanya aspek keberlanjutan dalam pelaksanaannya.Kata Kunci: Ancaman Non-Tradisional, Krisis Pangan, Keamanan Pangan, Food Estate, Keamanan Nasional
国家粮食建设:印尼粮食危机预测战略
印度尼西亚对粮食危机迫在眉睫的威胁作出反应,并制定了国家粮食安全战略。根据粮农组织和联合国发布的报告,Covid-19大流行可能威胁到5000多万人的极端贫困。这将导致全球粮食危机,如果不采取适当措施,将威胁世界各国。粮食危机是一个非传统的威胁,因为它对一个国家的许多人的生活产生了重大影响。非传统的威胁被定义为对一个非军事国家的安全威胁,包括气候变化、经济、资源限制、流行病或粮食安全。只有当粮食安全能够很容易地获得所有社会因素和满足国内需求时,才能实现。然而,当粮食不能进入社会时,这就导致了一场潜在的粮食危机。因为粮食是每个人的主要需求,在任何时候都必须得到满足,因此是国家安全问题。因此,国家粮食安全应得到政府的保障。随着人口数量的增加和大流行,国家粮食安全与稳定也将受到限制。在这方面,佐科维应对粮食危机的威胁,导致加里曼丹中部国家粮仓的建设。国家粮食种植的发展预计将在未来几年满足印尼的粮食储备,特别是在大流行之后。这篇文章的研究表明,各国政府认为潜在的粮食危机是一种国家威胁,因此需要采取适当的措施来解决这一问题,并考虑到这一问题的可行性。关键词:非传统威胁,粮食危机,粮食安全,粮食安全,国家安全
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信