{"title":"LITERATURE REVIEW GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI ; HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN MENGGUNAKAN TERAPI KOGNITIF","authors":"Apri Danu Pangestu, C. Setiawan, Roni Purnomo","doi":"10.52646/snj.v4i1.96","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang : Menurut WHO pada tahun 2017 terdapat ±450 juta penderita gangguan jiwa didunia termasuk skizofernia. Tingginya angka halusinasi perlu solusi dari perawat dengan melakukan tindakan asuhan keperawatan untuk pasien gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran. Terapi kognitif mengacu pada pemrosesan informasi serta perilaku seseorang yang depresif. Penatalaksanaan halusinasi pendengaran salah satunya dengan terapi kognitif, individu diarahkan agar dapat berfikir lebih logis, sehingga individu mampu mengidentifikasi pikiran yang muncul sebagai sebuah gejala psikologis yang dialamin, bukan suatu hal fakta atau realita yang sedang terjadi, sehingga frekuensi halusinasi dapat turun Tujuan : Untuk mengetahui tentang gambaran tentang tindakan asuhan keperawatan pada pasien halusinasi pendengaran terapi kognitif. Metode : Penelitian deskriptif hanya menggambarkan atau memaparkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable . Hasil : Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil terjadinya penurunan frekuensi halusinasi Tn. A dari 5 kali sehari menjadi 2 kali sehari, sedangkan pada Ny.Y tidak ditemukan adanya penurunan frekuensi halusinasi dengan frekuensi halusinasi tetap 4 kali dalam sehari. Kesimpulan : Adanya pengaruh terapi kognitif terhadap penurunan frekuensi halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran. Terapi kognitif dapat digunakan sebagai pengobatan non-farmakologi bagi pasien dengan halusinasi pendengaran untuk menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran. \nKata kunci : Gangguan Persepsi Sensori, Terapi Kognitif, Halusinasi Pendengaran","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sentani Nursing Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52646/snj.v4i1.96","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang : Menurut WHO pada tahun 2017 terdapat ±450 juta penderita gangguan jiwa didunia termasuk skizofernia. Tingginya angka halusinasi perlu solusi dari perawat dengan melakukan tindakan asuhan keperawatan untuk pasien gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran. Terapi kognitif mengacu pada pemrosesan informasi serta perilaku seseorang yang depresif. Penatalaksanaan halusinasi pendengaran salah satunya dengan terapi kognitif, individu diarahkan agar dapat berfikir lebih logis, sehingga individu mampu mengidentifikasi pikiran yang muncul sebagai sebuah gejala psikologis yang dialamin, bukan suatu hal fakta atau realita yang sedang terjadi, sehingga frekuensi halusinasi dapat turun Tujuan : Untuk mengetahui tentang gambaran tentang tindakan asuhan keperawatan pada pasien halusinasi pendengaran terapi kognitif. Metode : Penelitian deskriptif hanya menggambarkan atau memaparkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable . Hasil : Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil terjadinya penurunan frekuensi halusinasi Tn. A dari 5 kali sehari menjadi 2 kali sehari, sedangkan pada Ny.Y tidak ditemukan adanya penurunan frekuensi halusinasi dengan frekuensi halusinasi tetap 4 kali dalam sehari. Kesimpulan : Adanya pengaruh terapi kognitif terhadap penurunan frekuensi halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran. Terapi kognitif dapat digunakan sebagai pengobatan non-farmakologi bagi pasien dengan halusinasi pendengaran untuk menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran.
Kata kunci : Gangguan Persepsi Sensori, Terapi Kognitif, Halusinasi Pendengaran