{"title":"HUBUNGAN KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROF PADA BEBERAPA PERAIRAN PESISIR JEPARA TERHADAP TINGKAT KESUBURAN PERAIRAN","authors":"Irsa Lutfi Prayoga, Pujiono Wahyu Purnomo, Aninditia Sabdaningsih","doi":"10.14710/jpl.2021.40556","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ekosistem pesisir di perairan pantai Jepara memiliki potensi dan pemanfaatan berbagai aktivitas seperti pariwisata, perikanan, pelabuhan, dan pemukiman yang juga memberikan dampak terhadap lingkungan berupa buangan limbah industri, domestik, dan pertanian. Ekosistem pesisir mengalami perubahan kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor alami maupun kegiatan manusia. Penelitian ini mengkaji kualitas perairan di wilayah pesisir berdasarkan aspek bakteriologi. Bakteri heterotrof berperan sebagai perombak bahan organik menjadi anorganik di perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kelimpahan bakteri heterotrof pada beberapa perairan yaitu Pantai Teluk Awur, Pantai Kartini dan Muara Kali Wiso di Jepara serta bagaimana hubungan bakteri heterotrof dengan tingkat kesuburan perairannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampling dilakukan pada bulan Maret 2021 di tiga stasiun berbeda dengan tiga kali pengulangan. Metode perhitungan total bakteri heterotrof menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Penentuan tingkat kesuburan perairan atau Trophic State Index (TSI) berdasarkan pedoman Carlson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kelimpahan bakteri heterotrof pada setiap tempat dengan kelimpahan tertinggi pada stasiun 1 sebesar 2,1 x 105 CFU/mL, stasiun 2 sebesar 5,0 x 104 CFU/mL dan stasiun tiga sebesar 1,67 x 104 CFU/mL. Terdapat hubungan antara kelimpahan bakteri heterotrof terhadap tingkat kesuburan perairan dengan koefisien determinasi sebesar 0,574. Status kesuburan perairan pada setiap stasiun berkisar antara (32,33 – 36,4) yang termasuk ke dalam golongan perairan oligotrofik.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pasir Laut","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jpl.2021.40556","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ekosistem pesisir di perairan pantai Jepara memiliki potensi dan pemanfaatan berbagai aktivitas seperti pariwisata, perikanan, pelabuhan, dan pemukiman yang juga memberikan dampak terhadap lingkungan berupa buangan limbah industri, domestik, dan pertanian. Ekosistem pesisir mengalami perubahan kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor alami maupun kegiatan manusia. Penelitian ini mengkaji kualitas perairan di wilayah pesisir berdasarkan aspek bakteriologi. Bakteri heterotrof berperan sebagai perombak bahan organik menjadi anorganik di perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kelimpahan bakteri heterotrof pada beberapa perairan yaitu Pantai Teluk Awur, Pantai Kartini dan Muara Kali Wiso di Jepara serta bagaimana hubungan bakteri heterotrof dengan tingkat kesuburan perairannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampling dilakukan pada bulan Maret 2021 di tiga stasiun berbeda dengan tiga kali pengulangan. Metode perhitungan total bakteri heterotrof menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Penentuan tingkat kesuburan perairan atau Trophic State Index (TSI) berdasarkan pedoman Carlson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kelimpahan bakteri heterotrof pada setiap tempat dengan kelimpahan tertinggi pada stasiun 1 sebesar 2,1 x 105 CFU/mL, stasiun 2 sebesar 5,0 x 104 CFU/mL dan stasiun tiga sebesar 1,67 x 104 CFU/mL. Terdapat hubungan antara kelimpahan bakteri heterotrof terhadap tingkat kesuburan perairan dengan koefisien determinasi sebesar 0,574. Status kesuburan perairan pada setiap stasiun berkisar antara (32,33 – 36,4) yang termasuk ke dalam golongan perairan oligotrofik.