{"title":"APLIKASI HEALTH BELIEF MODEL (HBM) DALAM MENGANALISIS PERILAKU MENGGUNAKAN HELM SELAMA BERKENDARA PADA REMAJA DI KOTA KENDARI","authors":"Hartati Bahar","doi":"10.37887/jk3-uho.v3i4.31613","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Hasil Utama Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi penggunaaan helm rata-rata dipergunakan pada umur 5-74 tahun. Di Sulawesi tenggara jumlah yang menggunakan helm standar terkancing sebesar 91,4% dan yang menggunakan helm standar tidak terkancing sebanyak 8.0%. Jumlah penduduk yang tidak memakai helm standar sebanyak 0.6% dari total populasi dengan cakupan terendah di wilayah Konawe Kepulauan sebesar 50 dan tertinggi di Kendari sebesar 2.067. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam perilaku menggunakan helm selama berkendara pada mahasiswa di Kota Kendari berdasakan teori Health Belief Model. Metode penelitian menggunkaan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik pengambilan sample secara purposive sampling yakni remaja yang memiliki pengalaman pribadi atau keluarga yang mengalami kecelakan fatal karena tidak menggunakan helm. Jumlah informan sebanyak 5 orang (informan kunci) dan 5 orang informan biasa. Hasil penelitian ini menemukan bahwa persepsi kerentanan yaitu kepala rentan terluka saat terjadi kecelakaan sehingga helm dibutuhkan, persepsi keseriusan yaitu tidak memakai helm saat berkendara adalah pelanggaran aturan lalu lintas yang serius, dorongan untuk bertindak yaitu memiliki keluarga terdekat yang meninggal karena tidak memakai helm, persepsi ancaman yaitu terkena sweaping dan ditilang polisi, persepsi manfaat yaitu menggunakan helm dapat mengurangi dampak buruk dari kecelakaan, persepsi hambatan yaitu jarak tempuh yang dianggap tidak perlu memakai helm. Kata kunci: HBM, penggunaan helm, remaja","PeriodicalId":156286,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo","volume":"212 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/jk3-uho.v3i4.31613","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak Hasil Utama Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi penggunaaan helm rata-rata dipergunakan pada umur 5-74 tahun. Di Sulawesi tenggara jumlah yang menggunakan helm standar terkancing sebesar 91,4% dan yang menggunakan helm standar tidak terkancing sebanyak 8.0%. Jumlah penduduk yang tidak memakai helm standar sebanyak 0.6% dari total populasi dengan cakupan terendah di wilayah Konawe Kepulauan sebesar 50 dan tertinggi di Kendari sebesar 2.067. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam perilaku menggunakan helm selama berkendara pada mahasiswa di Kota Kendari berdasakan teori Health Belief Model. Metode penelitian menggunkaan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik pengambilan sample secara purposive sampling yakni remaja yang memiliki pengalaman pribadi atau keluarga yang mengalami kecelakan fatal karena tidak menggunakan helm. Jumlah informan sebanyak 5 orang (informan kunci) dan 5 orang informan biasa. Hasil penelitian ini menemukan bahwa persepsi kerentanan yaitu kepala rentan terluka saat terjadi kecelakaan sehingga helm dibutuhkan, persepsi keseriusan yaitu tidak memakai helm saat berkendara adalah pelanggaran aturan lalu lintas yang serius, dorongan untuk bertindak yaitu memiliki keluarga terdekat yang meninggal karena tidak memakai helm, persepsi ancaman yaitu terkena sweaping dan ditilang polisi, persepsi manfaat yaitu menggunakan helm dapat mengurangi dampak buruk dari kecelakaan, persepsi hambatan yaitu jarak tempuh yang dianggap tidak perlu memakai helm. Kata kunci: HBM, penggunaan helm, remaja