{"title":"HERMENEUTIKA MUHAMMAD SYAHRUR ( KATA NISA’ DALAM QS. ALI IMRAN:14 )","authors":"Dwi Elok Fardah, Maula Sari","doi":"10.20871/tjsq.v4i2.194","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nTulisan ini menjelaskan mengenai penafsiran QS. Ali Imran:14 prespektif hermeneutika Muhammad Syahrur. Dalam menafsirkan ayat tersebut pandangan Syahrur berbeda dengan penafsiran yang lain. Syahrur menafsirkan kata nisa’ sebagai suatu hal yang baru karena menurutnya nisa’ dalam ayat tersebut jika dimaknai “perempuan dewasa” itu kurang sesuai. Penelitian ini menggunakan pendekatan liberary research dan menggunakan hermeneutika Muhammad Syahrur dengan menggunakan metode semantik. Syahrur menafsirkan ayat tersebut berawal dari pemahaman fikih Islam dan Tafsir klasik yang yang mana produk-produk pemikiran tersebut tidak lagi sesuai untuk diterapkan pada konteks kehidupan pada abad 20 ini..","PeriodicalId":105596,"journal":{"name":"Tanzil: Jurnal Studi Al-Qur'an","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tanzil: Jurnal Studi Al-Qur'an","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20871/tjsq.v4i2.194","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstrak
Tulisan ini menjelaskan mengenai penafsiran QS. Ali Imran:14 prespektif hermeneutika Muhammad Syahrur. Dalam menafsirkan ayat tersebut pandangan Syahrur berbeda dengan penafsiran yang lain. Syahrur menafsirkan kata nisa’ sebagai suatu hal yang baru karena menurutnya nisa’ dalam ayat tersebut jika dimaknai “perempuan dewasa” itu kurang sesuai. Penelitian ini menggunakan pendekatan liberary research dan menggunakan hermeneutika Muhammad Syahrur dengan menggunakan metode semantik. Syahrur menafsirkan ayat tersebut berawal dari pemahaman fikih Islam dan Tafsir klasik yang yang mana produk-produk pemikiran tersebut tidak lagi sesuai untuk diterapkan pada konteks kehidupan pada abad 20 ini..