Tinjauan Sadd Dzari'ah Terhadap Penghapusan Tujuh Kalimat Dalam Piagam Jakarta

Zulfikri Zulfikri
{"title":"Tinjauan Sadd Dzari'ah Terhadap Penghapusan Tujuh Kalimat Dalam Piagam Jakarta","authors":"Zulfikri Zulfikri","doi":"10.21111/jicl.v4i1.6401","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stigma negatif yang menyatakan bahwa orang Islam itu anti Pancasila, radikal dan intoleran merupakan sebuah masalah yang kini dihadapi oleh kaum muslim di Indonesia. Pengorbanan kelompok Islam saat perumusan Pancasila seakan dilupakan oleh sebagian masyarakat Indonesia sekarang. Toleransi mereka untuk menerima penghapusan tujuh kata di dalam Piagam Jakarta dengan tujuan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seakan tidak bernilai. Dalam penelitian ini penulis ingin menjelaskan peran kelompok Islam (ulama) dalam perumusan Pancasila dan metode Sadd Dzariah sebagai acuan penerimaan kelompok Islam (Ulama) dalam penghapusan tujuh kata di dalam Piagam Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian historis dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka dengan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca sebagai bentuk teknik dari analisis data. Sehingga sejumlah hasil dapat ditemukan. Pertama , bahwa peran kelompok Islam dalam perumusan Piagam Jakarta sangatlah besar, hal ini tercermin dari linea usulan-usulan mereka selama sidang perumusan berlangsung. Kedua, Metode Sadd Dzari’ah dalam kaidah ushul fiqh ini merupakan metode yang digunakan kelompok Islam (Ulama) untuk menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, dan Sadd Dzariah itu sendiri ialah usaha untuk menutup sarana/ jalan menuju suatu mafsadah kerusakan dalam konteks ini yang dimaksud adalah keutuhan NKRI dalam berbangsa dan bernegara. Ketiga , akibat dari penghapusan itu, umat Islam harus lapang dada dan rela kehilangan hak konstitusonal untuk penerapan hukum syari’at Islam di Indonesia dan hal ini disebabkan karena Indonesia bagian Timur yang mayoritas non-muslim yang cukup vocal untuk berpisah jika tidak ada perubahan dalam piagam Jakarta tersebut.  Kata Kunci : Piagam Jakarta, Toleransi dan Sadd Dzari’ah","PeriodicalId":236660,"journal":{"name":"Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/jicl.v4i1.6401","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Stigma negatif yang menyatakan bahwa orang Islam itu anti Pancasila, radikal dan intoleran merupakan sebuah masalah yang kini dihadapi oleh kaum muslim di Indonesia. Pengorbanan kelompok Islam saat perumusan Pancasila seakan dilupakan oleh sebagian masyarakat Indonesia sekarang. Toleransi mereka untuk menerima penghapusan tujuh kata di dalam Piagam Jakarta dengan tujuan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seakan tidak bernilai. Dalam penelitian ini penulis ingin menjelaskan peran kelompok Islam (ulama) dalam perumusan Pancasila dan metode Sadd Dzariah sebagai acuan penerimaan kelompok Islam (Ulama) dalam penghapusan tujuh kata di dalam Piagam Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian historis dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka dengan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca sebagai bentuk teknik dari analisis data. Sehingga sejumlah hasil dapat ditemukan. Pertama , bahwa peran kelompok Islam dalam perumusan Piagam Jakarta sangatlah besar, hal ini tercermin dari linea usulan-usulan mereka selama sidang perumusan berlangsung. Kedua, Metode Sadd Dzari’ah dalam kaidah ushul fiqh ini merupakan metode yang digunakan kelompok Islam (Ulama) untuk menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, dan Sadd Dzariah itu sendiri ialah usaha untuk menutup sarana/ jalan menuju suatu mafsadah kerusakan dalam konteks ini yang dimaksud adalah keutuhan NKRI dalam berbangsa dan bernegara. Ketiga , akibat dari penghapusan itu, umat Islam harus lapang dada dan rela kehilangan hak konstitusonal untuk penerapan hukum syari’at Islam di Indonesia dan hal ini disebabkan karena Indonesia bagian Timur yang mayoritas non-muslim yang cukup vocal untuk berpisah jika tidak ada perubahan dalam piagam Jakarta tersebut.  Kata Kunci : Piagam Jakarta, Toleransi dan Sadd Dzari’ah
认为伊斯兰教是反西拉的、激进的和不宽容的耻辱是印尼穆斯林现在面临的一个问题。在Pancasila的制作过程中,伊斯兰组织的牺牲被今天的印尼社会遗忘了。他们允许在雅加达宪章中接受7个字的废除,以保持印尼联合共和国(NKRI)的完整,这是毫无价值的。在本研究中,作者想要解释伊斯兰组织(神职人员)在《雅加达宪章》中作为伊斯兰教接受参考(神职人员)的作用。本研究采用描述性质的方法,是一项历史研究。所使用的数据收集技术是对库的研究,将数据简化成更容易阅读的形式,作为数据分析的技术形式。所以可以找到大量的结果。首先,伊斯兰组织在《雅加达宪章》中所扮演的角色是巨大的,这反映在他们在起草过程中提出的建议中。ushul准则中第二,Sadd Dzari方法'ah fiqh是伊斯兰组织(神职人员)使用的方法接受七个字删除《宪章》中雅加达,Sadd Dzariah本身是手段,试图关闭-通往有mafsadah这个语境中损伤指的是NKRI共处和国家里的完整性。第三,由于此举的废除,穆斯林必须愿意失去在印尼实施伊斯兰教教法的宪法权利,而这是因为印尼东部的大多数非穆斯林,如果《雅加达宪章》没有改变,他们将不得不放弃。关键词:雅加达宪章,宽容和Sadd Dzari ah
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信