EKSISTENSI MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN DINAMIKA TANAH ULAYAT DI MANGGARAI TIMUR

Wasyilatul Jannah, M. Salim, Dian Aries Mujiburohman
{"title":"EKSISTENSI MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN DINAMIKA TANAH ULAYAT DI MANGGARAI TIMUR","authors":"Wasyilatul Jannah, M. Salim, Dian Aries Mujiburohman","doi":"10.23887/jish.v11i2.41006","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Hukum Adat (MHA) Manggarai merupakan komunitas yang terdiri atas puluhan atau bahkan ratusan suku yang berbeda-beda. Hampir seluruh wilayah Manggarai didiami oleh MHA. Setiap persoalan yang terjadi dalam kehidupan MHA memiliki potensi menimbulkan dampak luas. Kondisi tersebut membutuhkan perlindungan terhadap MHA Manggarai yang juga bermakna perlindungan terhadap masyarakat Manggarai secara luas termasuk tanah ulayatnya. Atas situasi tersebut, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika MHA Manggarai Timur dan problematika tanah ulayat khususnya di Desa Nanga Labang, Rondo Woing, dan Satar Punda, Manggarai Timur. Dengan metode kualitatif dan pendekatan sosial antropologi khususnya etnografi serta kajian yuridis normatif yang dilakukan di tiga Desa di atas, tulisan ini mampu menggambarkan eksistensi dan dinamika MHA dan hubungannya dengan tanah ulayat. Temuan penulis menunjukkan bahwa MHA di Manggarai Timur eksistensinya cenderung melemah dan memiliki pola perubahan yang berbeda di tiap daerah. Keberadaan tanah ulayat masih ada namun jumlahnya semakin terbatas bahkan terdapat beberapa wilayah yang tidak lagi memiliki tanah ulayat. Studi ini menawarkan skema perlindungan oleh negara agar agar eksisitensi MHA dan tanah ulayat tetap eksis karena hal itu merupakan kearifan lokal yang mampu membendung arus globalisasi dan individualisasi tanah ulayat. Idealnya, MHA dan tanah ulayat mendapat perlindungan, dengan melindungi pranata adat maupun tanah ulayatnya, minimal pengakuan dari pemerintah setempat agar eksistensi MHA Manggarai tetap bertahan.","PeriodicalId":410316,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jish.v11i2.41006","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

Abstract

Masyarakat Hukum Adat (MHA) Manggarai merupakan komunitas yang terdiri atas puluhan atau bahkan ratusan suku yang berbeda-beda. Hampir seluruh wilayah Manggarai didiami oleh MHA. Setiap persoalan yang terjadi dalam kehidupan MHA memiliki potensi menimbulkan dampak luas. Kondisi tersebut membutuhkan perlindungan terhadap MHA Manggarai yang juga bermakna perlindungan terhadap masyarakat Manggarai secara luas termasuk tanah ulayatnya. Atas situasi tersebut, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika MHA Manggarai Timur dan problematika tanah ulayat khususnya di Desa Nanga Labang, Rondo Woing, dan Satar Punda, Manggarai Timur. Dengan metode kualitatif dan pendekatan sosial antropologi khususnya etnografi serta kajian yuridis normatif yang dilakukan di tiga Desa di atas, tulisan ini mampu menggambarkan eksistensi dan dinamika MHA dan hubungannya dengan tanah ulayat. Temuan penulis menunjukkan bahwa MHA di Manggarai Timur eksistensinya cenderung melemah dan memiliki pola perubahan yang berbeda di tiap daerah. Keberadaan tanah ulayat masih ada namun jumlahnya semakin terbatas bahkan terdapat beberapa wilayah yang tidak lagi memiliki tanah ulayat. Studi ini menawarkan skema perlindungan oleh negara agar agar eksisitensi MHA dan tanah ulayat tetap eksis karena hal itu merupakan kearifan lokal yang mampu membendung arus globalisasi dan individualisasi tanah ulayat. Idealnya, MHA dan tanah ulayat mendapat perlindungan, dengan melindungi pranata adat maupun tanah ulayatnya, minimal pengakuan dari pemerintah setempat agar eksistensi MHA Manggarai tetap bertahan.
东方曼格拉里的一种草本法律和流质土壤的存在
土著法律界(MHA)是一个由几十个甚至数百个不同部落组成的社区。几乎整个曼格加拉地区都是MHA的居住地。MHA生活中的每一个问题都有可能产生深远的影响。这种情况需要对MHA Manggarai的保护,这也意味着对包括他的土地在内的Manggarai社区的保护。在这种情况下,本文的目的是解释东加拉格莱MHA Manggarai的动态,特别是东加加拉邦、隆多Woing和东曼加莱的萨塔-蓬达村。通过定性方法和社会人类学的方法,特别是民族志学和法学研究,这篇论文能够描述MHA的存在和动态以及它与乌勒亚特土地的关系。作者的发现表明,东方曼加雷的存在倾向于减弱,每个地区都有不同的变化模式。乌里亚特人的土地仍然存在,但越来越有限,甚至有一些地区不再拥有乌里亚特人的土地。该研究为国家提供了一种保护方案,使MHA和乌尔特土地的存在得以继续,因为它是一种本土的智慧,能够阻止全球化的流动,并将红土个性化。理想情况下,MHA和他们的土地得到了保护,通过保护其文化和土地,至少得到当地政府的承认,以维持MHA Manggarai的存在。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信