Analisis Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan Lentur Menggunakan Metode PCI (Pavement Condition Index) dan Metode Bina Marga (Studi Kasus: Jl. Raya Cibaliung-Sumur)
{"title":"Analisis Tingkat Kerusakan Jalan Pada Perkerasan Lentur Menggunakan Metode PCI (Pavement Condition Index) dan Metode Bina Marga (Studi Kasus: Jl. Raya Cibaliung-Sumur)","authors":"R. Bethary, Arief Budiman, Adis Hadiyarsih","doi":"10.36055/FONDASI.V10I2.12441","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jalan Raya Cibaliung – Sumur merupakan Jalan Nasional Kolektor Primer kelas III. Perkembangan pembangunan dan ekonomi yang tidak lepas dari prasana jalan pada daerah ini menyebabkan meningkatnya angkutan barang dan jasa. Hal ini berdampak pada menurunnya tingkat pelayanan jalan yang ditandai dengan adanya kerusakan lapisan perkerasan jalan. Selain karena banyak kendaraan berat yang berlebih ( overload ), kerusakan juga timbul karena kondisi drainase yang kurang baik. Maka dari itu diperlukannya studi untuk mengetahui nilai kondisi kerusakan jalan serta bentuk penanganan pada ruas jalan tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode PCI ( Pavement Condition Index ) dan metode Bina Marga. Penelitian ini dilakukan sepanjang 2000 m dengan membaginya menjadi beberapa unit sample dengan ukuran 50 m x 5,5 m. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey visual yaitu dengan mencatat jenis kerusakan, tingkat kerusakan, serta dimensi kerusakannya, juga melakukan survey kondisi LHR (Lalu Lintas Harian) untuk mengetahui nilai kondisi lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Dari hasil penelitian, jenis kerusakan yang ada pada ruas jalan Cibaliung-Sumur adalah Retak Kulit Buaya (76,50%), Lubang (12,67%), Tambalan (7,90%), dan Patah slip (2,92%). Hasil analisa menggunakan metode PCI menghasilkan nilai 20 dimana hasil ini menunjukan bahwa jalan ini termasuk dalam klasifikasi jalan yang sangat buruk (very poor) . Sedangkan menurut hasil analisa metode Bina Marga, diperoleh urutan prioritas 12 (urutan prioritas > 7) dimasukan kedalam urutan prioritas A dimana jalan ini perlu program pemeliharaan rutin.","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36055/FONDASI.V10I2.12441","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jalan Raya Cibaliung – Sumur merupakan Jalan Nasional Kolektor Primer kelas III. Perkembangan pembangunan dan ekonomi yang tidak lepas dari prasana jalan pada daerah ini menyebabkan meningkatnya angkutan barang dan jasa. Hal ini berdampak pada menurunnya tingkat pelayanan jalan yang ditandai dengan adanya kerusakan lapisan perkerasan jalan. Selain karena banyak kendaraan berat yang berlebih ( overload ), kerusakan juga timbul karena kondisi drainase yang kurang baik. Maka dari itu diperlukannya studi untuk mengetahui nilai kondisi kerusakan jalan serta bentuk penanganan pada ruas jalan tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode PCI ( Pavement Condition Index ) dan metode Bina Marga. Penelitian ini dilakukan sepanjang 2000 m dengan membaginya menjadi beberapa unit sample dengan ukuran 50 m x 5,5 m. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey visual yaitu dengan mencatat jenis kerusakan, tingkat kerusakan, serta dimensi kerusakannya, juga melakukan survey kondisi LHR (Lalu Lintas Harian) untuk mengetahui nilai kondisi lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Dari hasil penelitian, jenis kerusakan yang ada pada ruas jalan Cibaliung-Sumur adalah Retak Kulit Buaya (76,50%), Lubang (12,67%), Tambalan (7,90%), dan Patah slip (2,92%). Hasil analisa menggunakan metode PCI menghasilkan nilai 20 dimana hasil ini menunjukan bahwa jalan ini termasuk dalam klasifikasi jalan yang sangat buruk (very poor) . Sedangkan menurut hasil analisa metode Bina Marga, diperoleh urutan prioritas 12 (urutan prioritas > 7) dimasukan kedalam urutan prioritas A dimana jalan ini perlu program pemeliharaan rutin.