Yoga Adhi Dana, Evita Aurilia Nardina, Hanifah Maharani
{"title":"Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Tekanan Darah Pada Karyawan Dan Mahasiswi Politeknik Kudus","authors":"Yoga Adhi Dana, Evita Aurilia Nardina, Hanifah Maharani","doi":"10.47650/jpp.v4i2.370","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipertensi disebut sebagai silent killer karena penderita sering tidak menyadari maupun tidak memiliki masalah kesehatan sebagai tanda awal penyakit hipertensi. Indeks massa tubuh (IMT) secara signifikan menjembatani jalur antara jumlah konsumsi makanan dengan tekanan darah seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada karyawan dan mahasiswi Politeknik Kudus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Observasional menggunakan data sekunder Posbindu mencakup data nama, antropometri (TB, BB), data tekanan darah, dan riwayat penyakit. Sehingga untuk melengkapi data dasar responden peneliti menggunakan tambahan kuesioner untuk menggali data. Sampel adalah mahasiswa dan karyawan Politeknik Kudus dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan kekuatan hubungan (r). Hasil uji Pearson menunjukkan nilai p<0.05 sehingga variabel IMT memiliki hubungan yang bermakna terhadap tekanan darah dengan arah positif dan kekuatan houngan yang kuat (0.6). Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel IMT dengan Variable Usia, Variable Penghasilan Keluarga, Variable Pekerjaan, Variable Pendidikan, Variable Riwayat penyakit dan Variable Informasi. Sedangkan tekanan darah memiliki hubungan yang bermakna terhadap usia dengan kekuatan hubungan yang sedang dan arah positif. Semakin tinggi skor IMT yaitu masuk kategori berat badan berlebih dan obesitas maka semakin tinggi tekanan darahnya. Semakin tua usia seseorang maka terjadi peningkatan tekanan darah.","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Promotif Preventif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47650/jpp.v4i2.370","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hipertensi disebut sebagai silent killer karena penderita sering tidak menyadari maupun tidak memiliki masalah kesehatan sebagai tanda awal penyakit hipertensi. Indeks massa tubuh (IMT) secara signifikan menjembatani jalur antara jumlah konsumsi makanan dengan tekanan darah seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada karyawan dan mahasiswi Politeknik Kudus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Observasional menggunakan data sekunder Posbindu mencakup data nama, antropometri (TB, BB), data tekanan darah, dan riwayat penyakit. Sehingga untuk melengkapi data dasar responden peneliti menggunakan tambahan kuesioner untuk menggali data. Sampel adalah mahasiswa dan karyawan Politeknik Kudus dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan kekuatan hubungan (r). Hasil uji Pearson menunjukkan nilai p<0.05 sehingga variabel IMT memiliki hubungan yang bermakna terhadap tekanan darah dengan arah positif dan kekuatan houngan yang kuat (0.6). Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel IMT dengan Variable Usia, Variable Penghasilan Keluarga, Variable Pekerjaan, Variable Pendidikan, Variable Riwayat penyakit dan Variable Informasi. Sedangkan tekanan darah memiliki hubungan yang bermakna terhadap usia dengan kekuatan hubungan yang sedang dan arah positif. Semakin tinggi skor IMT yaitu masuk kategori berat badan berlebih dan obesitas maka semakin tinggi tekanan darahnya. Semakin tua usia seseorang maka terjadi peningkatan tekanan darah.