{"title":"ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG","authors":"Andi Maddeppungeng, Irma Suryani, Rohaesih Yuliatin","doi":"10.36055/JISS.V1I1.317","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suatu proyek memiliki item pekerjaan yang banyak. Kompleksitas pekerjaan menyebabkan banyaknya pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi konstruksi menyebabkan terjadinya fragmentasi. Maka dilakukan penerapan konsep supply chain management untuk mengetahui pola jaringan supply chain dan kinerja supply chain terhadap indikator – indikator penilaian kinerja yang mengandung konsep value, conversion, dan flow. Metode yang digunakan yaitu dengan mengolah data kualitatif yang selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan menggambarkan data yang didapat dan akan menghasilkan bentuk pola dari hasil wawancara. Pada studi kasus diperoleh pola jaringan khusus dimana peran pengguna jasa sangat besar dalam menentukan jaringan supply chain , yang dipengaruhi oleh metoda kontrak, lingkup bisnis pengguna jasa, serta adanya strategi pengadaan yang dilakukan oleh kontraktor. Dari 12 (dua belas) indikator penilaian kinerja, dengan lingkup pekerjaan arsitektur terlihat bahwa terkait dengan konsep conversion, flow, dan value , diperoleh kinerja supply chain proyek studi kasus dapat dikatakan baik terhadap pemahaman dan penerapan konsep conversion dengan adanya usaha penerapan collaboration design . Konsep aliran ( flow ) juga telah diterapkan dengan melakukan suatu manajemen pengadaan yang baik pada pelaksanaan pekerjaan. Untuk konsep nilai ( value ) pemahaman kontraktor masih kepada kesesuaian antara perencanaan/ design dengan hasil pekerjaan yang dilaksanakan, hanya menyangkut mutu dari pekerjaan. Indikator penilaian kinerja yang ada terlihat bahwa kontraktor telah memahami pentingnya kinerja supply chain dan telah melakukan usaha-usaha perbaikan dan peningkatan untuk tercapainya efektifitas dan efisien proyek konstruksi bangunan gedung.","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2015-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36055/JISS.V1I1.317","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Suatu proyek memiliki item pekerjaan yang banyak. Kompleksitas pekerjaan menyebabkan banyaknya pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi konstruksi menyebabkan terjadinya fragmentasi. Maka dilakukan penerapan konsep supply chain management untuk mengetahui pola jaringan supply chain dan kinerja supply chain terhadap indikator – indikator penilaian kinerja yang mengandung konsep value, conversion, dan flow. Metode yang digunakan yaitu dengan mengolah data kualitatif yang selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan menggambarkan data yang didapat dan akan menghasilkan bentuk pola dari hasil wawancara. Pada studi kasus diperoleh pola jaringan khusus dimana peran pengguna jasa sangat besar dalam menentukan jaringan supply chain , yang dipengaruhi oleh metoda kontrak, lingkup bisnis pengguna jasa, serta adanya strategi pengadaan yang dilakukan oleh kontraktor. Dari 12 (dua belas) indikator penilaian kinerja, dengan lingkup pekerjaan arsitektur terlihat bahwa terkait dengan konsep conversion, flow, dan value , diperoleh kinerja supply chain proyek studi kasus dapat dikatakan baik terhadap pemahaman dan penerapan konsep conversion dengan adanya usaha penerapan collaboration design . Konsep aliran ( flow ) juga telah diterapkan dengan melakukan suatu manajemen pengadaan yang baik pada pelaksanaan pekerjaan. Untuk konsep nilai ( value ) pemahaman kontraktor masih kepada kesesuaian antara perencanaan/ design dengan hasil pekerjaan yang dilaksanakan, hanya menyangkut mutu dari pekerjaan. Indikator penilaian kinerja yang ada terlihat bahwa kontraktor telah memahami pentingnya kinerja supply chain dan telah melakukan usaha-usaha perbaikan dan peningkatan untuk tercapainya efektifitas dan efisien proyek konstruksi bangunan gedung.