H. A. Widodo, Septya Rizki Amelia, Anggara Trisna Nugraha
{"title":"Prototipe Sistem Automatic Switch pada Sistem Redundant Pump Cooling Tower Berbasis Mikrokontroler","authors":"H. A. Widodo, Septya Rizki Amelia, Anggara Trisna Nugraha","doi":"10.47709/elektriese.v10i02.1637","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem Pendingin mesin memiliki pengaruh yang besar terhadap proses produksi mesin injection karena dapat mengatasi terjadinya overheating pada proses injection molding. Permasalahan yang terjadi ketika sistem pendingin tidak bekerja normal atau kondisi mati dalam waktu 5 sampai 10 menit yaitu molding panas dan efeknya berupa produksi lengket. Hal tersebut tentunya membuat rugi waktu produksi dan rugi material. Sehingga dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dibuat sistem redundant pump cooling tower yang dilengkapi sistem alarm dan autostart agar sistem cooling dapat tetap berjalan. Sensor yang digunakan akan menjadi parameter set point bila terjadi masalah, yaitu Sensor Pressure Transmitter yang digunakan untuk mengukur tekanan air, terdapat sensor PZEM004T yang digunakan untuk membaca parameter voltage, current dan power pada motor pompa, dan sensor Thermocouple yang digunakan untuk membaca suhu motor pompa. Pada sistem kontrolnya mikrokontroler Arduino Mega sebagai otak dari keseluruhan sistem. Sedangkan untuk hasil sensornya akan ditampilkan pada LCD. Sistem kerjanya yaitu ketika pompa utama mengalami masalah, maka relay otomatis mengaktifkan pompa cadangan sekaligus mengaktifkan Buzzer sebagai alarm dan sebaliknya. Berdasarkan pengujian dan pengamatan alat menggunakan tabel indikator keberhasilan telah menujukkan bahwa Sistem Automatic Switch Pada Sistem Redundant Pump Berbasis Mikrokontroler berjalan dengan baik. Dengan adanya sistem yang dilengkapi sistem automatic switch dapat menjadi proteksi pada pompa agar tidak terjadi kerusakan fatal, membantu para pekerja dalam mengefisienkan waktu kerja, dan memudahkan dalam pemantauan.","PeriodicalId":134558,"journal":{"name":"Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/elektriese.v10i02.1637","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sistem Pendingin mesin memiliki pengaruh yang besar terhadap proses produksi mesin injection karena dapat mengatasi terjadinya overheating pada proses injection molding. Permasalahan yang terjadi ketika sistem pendingin tidak bekerja normal atau kondisi mati dalam waktu 5 sampai 10 menit yaitu molding panas dan efeknya berupa produksi lengket. Hal tersebut tentunya membuat rugi waktu produksi dan rugi material. Sehingga dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dibuat sistem redundant pump cooling tower yang dilengkapi sistem alarm dan autostart agar sistem cooling dapat tetap berjalan. Sensor yang digunakan akan menjadi parameter set point bila terjadi masalah, yaitu Sensor Pressure Transmitter yang digunakan untuk mengukur tekanan air, terdapat sensor PZEM004T yang digunakan untuk membaca parameter voltage, current dan power pada motor pompa, dan sensor Thermocouple yang digunakan untuk membaca suhu motor pompa. Pada sistem kontrolnya mikrokontroler Arduino Mega sebagai otak dari keseluruhan sistem. Sedangkan untuk hasil sensornya akan ditampilkan pada LCD. Sistem kerjanya yaitu ketika pompa utama mengalami masalah, maka relay otomatis mengaktifkan pompa cadangan sekaligus mengaktifkan Buzzer sebagai alarm dan sebaliknya. Berdasarkan pengujian dan pengamatan alat menggunakan tabel indikator keberhasilan telah menujukkan bahwa Sistem Automatic Switch Pada Sistem Redundant Pump Berbasis Mikrokontroler berjalan dengan baik. Dengan adanya sistem yang dilengkapi sistem automatic switch dapat menjadi proteksi pada pompa agar tidak terjadi kerusakan fatal, membantu para pekerja dalam mengefisienkan waktu kerja, dan memudahkan dalam pemantauan.