Annisa Lutfi Alwi, Refa Firgiyanto, Vera Elfina, Hermin Antika, Siti Masyaroh, Dewindawati Dewindawati, N. Nafila, Rizky Nirmala Kusumaningtyas, Cherry Triwidiarto
{"title":"Pengembangan Produk Olahan daun Pegagan Sebagai Makanan Pokok Tambahan (MPT) Pencegahan Stunting dan Peningkatan Ekonomi","authors":"Annisa Lutfi Alwi, Refa Firgiyanto, Vera Elfina, Hermin Antika, Siti Masyaroh, Dewindawati Dewindawati, N. Nafila, Rizky Nirmala Kusumaningtyas, Cherry Triwidiarto","doi":"10.25047/agrimas.v2i1.28","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya. Salah satu daerah di Indonesia dengan tingkat stunting yang tinggi adalah Jember. Daerah Jember yang mengalami stunting adalah di Desa Bagon, Kecamatan Puger. Berdasarkan data posyandu Desa Bagon mempunyai 84 balita, terdapat 5 anak yang mengalami masalah stunting. Menyadari bahwa stunting adalah masalah kesehatan yang berisiko tinggi dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak hingga dewasa dalam pencegahannya dapat mengkonsumsi makanan yang memiliki sumber protein serta asupan buah dan sayur. Pegagan merupakan salah satu sayuran yang banyak manfaatnya dalam mengatasi stunting. Dalam mengkonsumsi pegagan sebagai pemenuhan gizi dan upaya mencegah stunting diperlukan suatu terobosan yaitu dengan mengolah daun pegagan menjadi bubur instan, nugget, dan cookies. Kegiatan ini berlangsung 4 bulan yang dilakukan satu bulan sekali diposyandu Lemuru 78 Desa Bagon. Tahapan pelaksanaan meliputi sosialisasi program pada bulan pertama sampai bulan keempat. Hasil yang dicapai dapat menambah pengetahuan kader posyandu terkait stunting dan cara pencegahannya, meningkatkan pengetahuan terkait manfaat dan cara budidaya pegagan, meningkatkan pengetahuan terkait pembuatan dan pengolahan MPT berbahan dasar daun pegagan sebagai upaya pencegahan stunting, meningkatkan keterampilan terkait cara pemasaran produk olahan daun pegagan sebagai peningkatan taraf ekonomi.","PeriodicalId":315209,"journal":{"name":"Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25047/agrimas.v2i1.28","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya. Salah satu daerah di Indonesia dengan tingkat stunting yang tinggi adalah Jember. Daerah Jember yang mengalami stunting adalah di Desa Bagon, Kecamatan Puger. Berdasarkan data posyandu Desa Bagon mempunyai 84 balita, terdapat 5 anak yang mengalami masalah stunting. Menyadari bahwa stunting adalah masalah kesehatan yang berisiko tinggi dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak hingga dewasa dalam pencegahannya dapat mengkonsumsi makanan yang memiliki sumber protein serta asupan buah dan sayur. Pegagan merupakan salah satu sayuran yang banyak manfaatnya dalam mengatasi stunting. Dalam mengkonsumsi pegagan sebagai pemenuhan gizi dan upaya mencegah stunting diperlukan suatu terobosan yaitu dengan mengolah daun pegagan menjadi bubur instan, nugget, dan cookies. Kegiatan ini berlangsung 4 bulan yang dilakukan satu bulan sekali diposyandu Lemuru 78 Desa Bagon. Tahapan pelaksanaan meliputi sosialisasi program pada bulan pertama sampai bulan keempat. Hasil yang dicapai dapat menambah pengetahuan kader posyandu terkait stunting dan cara pencegahannya, meningkatkan pengetahuan terkait manfaat dan cara budidaya pegagan, meningkatkan pengetahuan terkait pembuatan dan pengolahan MPT berbahan dasar daun pegagan sebagai upaya pencegahan stunting, meningkatkan keterampilan terkait cara pemasaran produk olahan daun pegagan sebagai peningkatan taraf ekonomi.