Pengelolaan Limbah Cair Industri Batik menggunakan Mikroorganisme di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi

Iis Ni’matul Jannah, Ifa Muhimmatin
{"title":"Pengelolaan Limbah Cair Industri Batik menggunakan Mikroorganisme di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi","authors":"Iis Ni’matul Jannah, Ifa Muhimmatin","doi":"10.19184/wrtp.v13i3.12262","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"UNESCO telah menetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya. Kasus ini membuat meningkatnya permintaan batik. Meningkatnya permintaan batik adalah peluang bisnis bagi sebagian orang. Dengan demikian, banyak industri kecil batik dan industri menengah batik (IKM) mulai bermunculan yang berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja baru. sedangkan dampak negatifnya adalah masih belum banyak pengrajin batik yang memiliki pengetahuan tentang cara mengolah limbah cair batik. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri batik di Kabupaten Cluring dalam bentuk sisa pewarna yang disimpan dalam reservoir dan dibiarkan meresap ke dalam tanah tanpa diproses terlebih dahulu. kasus ini sangat berbahaya jika pewarna yang tersisa merembes dan masuk ke sumber air tanah karena pewarna yang tersisa mengandung senyawa berbahaya. Hasil analisis situasi memperoleh masalah mitra, yaitu mitra kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengelola atau mengolah limbah cair batik yang dihasilkan oleh industri batik. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah dalam bentuk edukasi tentang bagaimana mengelola limbah cair batik dengan menggunakan metode lumpur aktif dengan memanfaatkan mikroorganisme. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para mitra tentang cara mengolah limbah cair batik. Metode lumpur aerob aktif digunakan untuk mengolah limbah cair batik karena dapat mendegradasi limbah secara efisien. Metode ini dilakukan dengan menyiapkan pembenihan, melakukan aklimatisasi, dan mengolah limbah cair batik dengan mikroorganisme yang telah dibuat. Berdasarkan hasil kegiatan layanan yang dilakukan oleh Najiha Batik sebagai mitra, Najiha Batik telah menerima pendidikan seperti pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengolah limbah cair batik dengan memanfaatkan mikroorganisme (mengaktifkan metode lumpur) yang dilakukan secara aerobik. Metode lumpur aktif dipilih karena mempertimbangkan beberapa hal termasuk bahan yang digunakan untuk membuat lumpur aktif dalam bentuk lumpur sungai dan lumpur dari selokan yang mudah diperoleh dari pembuangan limbah. Jadi, metode ini tidak hanya ekonomis tetapi juga membutuhkan daya listrik terus menerus karena digunakan untuk aerasi selama sistem lumpur aktif berjalan secara aerobik. \nKata Kunci: Pegelolaan Limbah Cair, Batik, Mikroorganisme \n ","PeriodicalId":280507,"journal":{"name":"Warta Pengabdian","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Warta Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/wrtp.v13i3.12262","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7

Abstract

UNESCO telah menetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya. Kasus ini membuat meningkatnya permintaan batik. Meningkatnya permintaan batik adalah peluang bisnis bagi sebagian orang. Dengan demikian, banyak industri kecil batik dan industri menengah batik (IKM) mulai bermunculan yang berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja baru. sedangkan dampak negatifnya adalah masih belum banyak pengrajin batik yang memiliki pengetahuan tentang cara mengolah limbah cair batik. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri batik di Kabupaten Cluring dalam bentuk sisa pewarna yang disimpan dalam reservoir dan dibiarkan meresap ke dalam tanah tanpa diproses terlebih dahulu. kasus ini sangat berbahaya jika pewarna yang tersisa merembes dan masuk ke sumber air tanah karena pewarna yang tersisa mengandung senyawa berbahaya. Hasil analisis situasi memperoleh masalah mitra, yaitu mitra kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengelola atau mengolah limbah cair batik yang dihasilkan oleh industri batik. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah dalam bentuk edukasi tentang bagaimana mengelola limbah cair batik dengan menggunakan metode lumpur aktif dengan memanfaatkan mikroorganisme. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para mitra tentang cara mengolah limbah cair batik. Metode lumpur aerob aktif digunakan untuk mengolah limbah cair batik karena dapat mendegradasi limbah secara efisien. Metode ini dilakukan dengan menyiapkan pembenihan, melakukan aklimatisasi, dan mengolah limbah cair batik dengan mikroorganisme yang telah dibuat. Berdasarkan hasil kegiatan layanan yang dilakukan oleh Najiha Batik sebagai mitra, Najiha Batik telah menerima pendidikan seperti pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengolah limbah cair batik dengan memanfaatkan mikroorganisme (mengaktifkan metode lumpur) yang dilakukan secara aerobik. Metode lumpur aktif dipilih karena mempertimbangkan beberapa hal termasuk bahan yang digunakan untuk membuat lumpur aktif dalam bentuk lumpur sungai dan lumpur dari selokan yang mudah diperoleh dari pembuangan limbah. Jadi, metode ini tidak hanya ekonomis tetapi juga membutuhkan daya listrik terus menerus karena digunakan untuk aerasi selama sistem lumpur aktif berjalan secara aerobik. Kata Kunci: Pegelolaan Limbah Cair, Batik, Mikroorganisme  
联合国教科文组织已将印尼蜡染作为文化遗产。这导致蜡染需求增加。对一些人来说,蜡染需求的增加是一种商业机会。因此,蜡染和蜡染中间的许多小行业开始出现积极和消极的影响。有利的影响是促进社会经济和开辟新就业机会。而其负面影响是,还没有多少蜡染工匠知道如何处理蜡染废物。由Cluring区蜡染生产的液体废物,其形式是储存在蓄水池中的染料,未经加工就允许渗入土壤。如果剩下的染料渗入地下水,这是非常危险的,因为剩下的染料含有危险的化合物。对形势的分析产生了一个伙伴问题,即该伙伴对如何管理或处理蜡染废物缺乏知识和技能。因此,向mitra提供的解决方案是一种教育方式,即如何使用主动的泥浆方法利用微生物来管理蜡染排泄物。这项活动的目的是提高合作伙伴关于如何处理蜡染废物的知识和技能。aerob泥浆的方法是积极处理蜡染废物,因为它可以有效地分解废物。该方法包括准备孵化场、发酵和处理已生成的微生物的蜡染排泄物。根据蜡染作为一名合作伙伴的服务活动,纳吉哈接受了一些关于如何利用空气传播的微生物(激活泥浆法)处理蜡染排泄物的知识和技能等教育。积极的泥浆方法的选择,因为考虑到一些因素,包括用来使泥浆以河流泥浆的形式处于活动状态的材料,以及从下水道中很容易获得的泥浆。因此,这种方法不仅是经济上的,而且还需要持续的电力,因为它是在活跃的泥浆系统有氧运动中用于充气的。关键词:液体废物回收、蜡染、微生物
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信