{"title":"Karakteristik Komunikator Remaja SMA yang Berhubungan dengan Komunikasi Kesehatan Reproduksi di Kota Palembang","authors":"Putri Dwi Oktarini, Fenny Etrawati","doi":"10.47034/ppk.v3i2.5169","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang. Usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami masalah kesehatan reproduksi yang tidak aman dan beresiko seperti aborsi dan infeksi menular seksual. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal tersebut yaitu melalui pendekatan peer group yang dikembangkan dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) sebagai jembatan proses komunikasi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik komunikator remaja SMA dengan komunikasi kesehatan reproduksi di Kota Palembang tahun 2018.Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 112 remaja SMA yang institusi pendidikannya sudah terpapar Program PIK R di Kota Palembang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cluster random sampling.Hasil. Terdapat 30,4% komunikasi kesehatan reproduksi yang kurang aktif pada remaja SMA di Kota Palembang. Karakteristik komunikator yang memengaruhi komunikasi kesehatan reproduksi pada remaja SMA di Kota Palembang adalah pengetahuan, hubungan pertemanan, keterampilan menyampaikan informasi, dan peran orangtua.Kesimpulan. Perlunya upaya peningkatan kualitas anggota dengan mengadakan pelatihan bagi pendidik sebaya dan konselor sebaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja dalam memberikan KIE mengenai kesehatan reproduksi. ABSTRACTBackground. Adolescents are the most vulnerable age to experience unsafe and risky reproductive health problems such as abortion and sexually transmitted infections. One of the efforts made by the government to overcome this is through a peer group approach developed in the Youth Information and Counseling Center (PIK R) as a bridge to the communication process. Objective. This study aims to determine the relationship between the characteristics of high school youth communicators with reproductive health communication in Palembang City in 2018.Method. This study used a cross-sectional design. The sample of this study is 112 high school adolescents whose educational institutions had been exposed to the PIK R in Palembang CIty. The sampling of this study used random cluster sampling. Results. There were 30.4% of reproductive health communication less active in high school adolescents in Palembang City. The characteristics of communicators that influenced reproductive health communication in high school adolescents in Palembang City were knowledge, friendship relationships, information conveying skills, and the role of parents.Conclusion: The need for efforts to improve the quality of members by conducting training for peer educators and peer counselors to strengthen adolescents’ knowledge, attitudes, and skills in providing IEC regarding reproductive health. ","PeriodicalId":233536,"journal":{"name":"Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47034/ppk.v3i2.5169","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Latar Belakang. Usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami masalah kesehatan reproduksi yang tidak aman dan beresiko seperti aborsi dan infeksi menular seksual. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal tersebut yaitu melalui pendekatan peer group yang dikembangkan dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) sebagai jembatan proses komunikasi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik komunikator remaja SMA dengan komunikasi kesehatan reproduksi di Kota Palembang tahun 2018.Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 112 remaja SMA yang institusi pendidikannya sudah terpapar Program PIK R di Kota Palembang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cluster random sampling.Hasil. Terdapat 30,4% komunikasi kesehatan reproduksi yang kurang aktif pada remaja SMA di Kota Palembang. Karakteristik komunikator yang memengaruhi komunikasi kesehatan reproduksi pada remaja SMA di Kota Palembang adalah pengetahuan, hubungan pertemanan, keterampilan menyampaikan informasi, dan peran orangtua.Kesimpulan. Perlunya upaya peningkatan kualitas anggota dengan mengadakan pelatihan bagi pendidik sebaya dan konselor sebaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja dalam memberikan KIE mengenai kesehatan reproduksi. ABSTRACTBackground. Adolescents are the most vulnerable age to experience unsafe and risky reproductive health problems such as abortion and sexually transmitted infections. One of the efforts made by the government to overcome this is through a peer group approach developed in the Youth Information and Counseling Center (PIK R) as a bridge to the communication process. Objective. This study aims to determine the relationship between the characteristics of high school youth communicators with reproductive health communication in Palembang City in 2018.Method. This study used a cross-sectional design. The sample of this study is 112 high school adolescents whose educational institutions had been exposed to the PIK R in Palembang CIty. The sampling of this study used random cluster sampling. Results. There were 30.4% of reproductive health communication less active in high school adolescents in Palembang City. The characteristics of communicators that influenced reproductive health communication in high school adolescents in Palembang City were knowledge, friendship relationships, information conveying skills, and the role of parents.Conclusion: The need for efforts to improve the quality of members by conducting training for peer educators and peer counselors to strengthen adolescents’ knowledge, attitudes, and skills in providing IEC regarding reproductive health.
背景。十几岁的年龄是最容易遭受不安全的生殖健康问题,比如堕胎和性传播感染的风险。政府为解决这一问题所做的努力之一是通过在青年信息和咨询中心(PIK)发展的同伴群体方法,将其作为沟通过程的桥梁。目标。本研究旨在探讨通讯员高中青少年的特点与通讯Palembang市2018年生殖健康的方法。这项研究采用了分段设计。本研究的样本为112名高中学生提供了来自帕伦邦市的PIK R项目的样本。本研究采用随机抽样集群提取样本。帕伦邦的高中青少年中,有304%不太活跃的生殖健康沟通。特征影响沟通的沟通者Palembang镇上高中超重青少年的生殖健康是好友关系,知识、信息技能和父母角色的结论。通过培训同级教育工作者和同级顾问来提高青少年在提供KIE生殖健康方面的知识、态度和技能,提高成员质量的必要性。ABSTRACTBackground。青少年是最脆弱的时代去体验unsafe和美国有风险reproductive health problems如此abortion sexually transmitted infections。efforts一号》制作单位《政府to overcome)这是通过a对等组进近developed》和《给青年信息和咨询中心(R)美国桥communication》的过程。客观。这个研究aims to个重大《高中characteristics of youth communicators之间关系和reproductive health communication in Palembang城在2018年方法。这个研究过去a cross-sectional设计。这个研究是112高中青少年样本》一个教育institutions已经被暴露到《Palembang皮克R城。这个研究过去随机抽样集群的抽样。Results。那里是30。4% of reproductive health communication少有源在高中青少年里Palembang城。communicators characteristics》那influenced reproductive health communication是知识在高中青少年里Palembang城,友谊relationships,资讯网conveying技能和家长的角色。历史性:《品质》需要为efforts to improve members: conducting training for对等educators和对等counselors为了巩固青少年“attitudes,知识与技能》提供IEC /关于reproductive health)。