{"title":"Pengaruh Kadar Ferritin Serum Terhadap Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Trimester","authors":"Andi Kartiani, Kasmiaty Kasmiaty, Yuniarsih Yuniarsih","doi":"10.55771/mppk.v5i1.54","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Preeklampsia adalah penyakit multisistem dengan etiologi yang tidak diketahui, dengan manifestasi klinis yang beragam. Laporan terbaru dari WHO memperkirakan bahwa preeklampsia menyumbang 70.000 kematian ibu setiap tahunnya di dunia. Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP) mendefinisikan preeklampsia sebagai hipertensi de-novo dengan tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran yang terpisah (antara 4-6 jam) yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Pemeriksaan kadar ferritin serum untuk penapisan kejadian pre eklamasia pada awal kehamilan sangat diperlukan karena tingginya angka penderita preeklamsia di Indonesia serta dampak negatif preeklamsia yang ditimbulkan pada kehamilan. Diharapkan dengan adanya penapisan yang disertai penatalaksanaan deteksi sejak dini kadar ferritin serum dan status besi , dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak preeklamsia pada wanita hamil maupun janinnya dapat menurun jumlahnya.","PeriodicalId":426564,"journal":{"name":"Media Publikasi Penelitian Kebidanan","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Publikasi Penelitian Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55771/mppk.v5i1.54","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Preeklampsia adalah penyakit multisistem dengan etiologi yang tidak diketahui, dengan manifestasi klinis yang beragam. Laporan terbaru dari WHO memperkirakan bahwa preeklampsia menyumbang 70.000 kematian ibu setiap tahunnya di dunia. Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP) mendefinisikan preeklampsia sebagai hipertensi de-novo dengan tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran yang terpisah (antara 4-6 jam) yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Pemeriksaan kadar ferritin serum untuk penapisan kejadian pre eklamasia pada awal kehamilan sangat diperlukan karena tingginya angka penderita preeklamsia di Indonesia serta dampak negatif preeklamsia yang ditimbulkan pada kehamilan. Diharapkan dengan adanya penapisan yang disertai penatalaksanaan deteksi sejak dini kadar ferritin serum dan status besi , dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak preeklamsia pada wanita hamil maupun janinnya dapat menurun jumlahnya.