TINJAUAN MASHLAHAH TERHADAP JUAL BELI ACTION FIGURE DI KOTA PADANG

Yanuardi fajri, Aldo Yoga Pratama
{"title":"TINJAUAN MASHLAHAH TERHADAP JUAL BELI ACTION FIGURE DI KOTA PADANG","authors":"Yanuardi fajri, Aldo Yoga Pratama","doi":"10.15548/alahkam.v13i2.4973","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penulisan studi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya praktik jual beli action figure di Kota Padang, antara penjual dan pembeli, di mana pembeli bersedia mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah sampai dengan ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan action figure yang disukai sebagai barang koleksi, tanpa mengetahui ada atau tidaknya manfaat melakukan jual beli action figure tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme jual beli action figure, Kedua, menfaat action figure terhadap pembeli, Ketiga, tinjauan mashlahah terhadap jual beli action figure. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian lapangan (field research). Data yang digunakan merupakan data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah penjual dan pembeli action figure, dengan teknik wawancara. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif yaitu suatu cara pengolahan data yang dirumuskan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk kalimat. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Pertama, Mekanisme jual beli action figure yang dilakukan oleh keempat toko tersebut toko Toys Station, toko Ed Kubang Toys, toko Mas Udin dan toko Mulya Toys adalah secara langsung di toko. Adapun perbedaan dari keempat toko tersebut adalah di mana toko Toys Station dan toko Mulya Toys melakukan mekanisme jual beli action figure dengan dua metode yaitu secara langsung dan secara online dengan menggunakan aplikasi Instagram dan Facebook. Untuk kesamaan penjualan dari keempat toko tersebut adalah di mana dalam pembelian terjadi kerusakan barang, maka penjual mengganti dengan mainan yang baru atau uang dikembalikan kepada pembeli. Kedua, Manfaat action figure yang dimiliki oleh pembeli tersebut tidak ada atau tidak membawa kebaikan terhadapnya. Mainan action figure tidak lebih hanya sekadar hobi dalam mengoleksi dan hanya sebagai mainan pajangan di lemari. Ketiga, Tinjauan mashlahah terhadap jual beli action figure di lihat dari dua sisi, yaitu penjual dan pembeli. Di mana menjual action figure ditinjau dari aspek mashlahah tidak bertentangan, mashlahat atau manfaat yang diperoleh oleh penjual tentu saja untuk mendapatkan keuntungan dari menjual mainan action figure tersebut. Sementara dari sisi pembeli tentu saja dia melakukan kemubaziran atau pemborosan, maka tidak berlaku konsep mashlahah karena tidak ada memberikan kebaikan atau kemanfaatan terhadapnya.","PeriodicalId":224346,"journal":{"name":"Jurnal AL-AHKAM","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal AL-AHKAM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15548/alahkam.v13i2.4973","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penulisan studi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya praktik jual beli action figure di Kota Padang, antara penjual dan pembeli, di mana pembeli bersedia mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah sampai dengan ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan action figure yang disukai sebagai barang koleksi, tanpa mengetahui ada atau tidaknya manfaat melakukan jual beli action figure tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme jual beli action figure, Kedua, menfaat action figure terhadap pembeli, Ketiga, tinjauan mashlahah terhadap jual beli action figure. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian lapangan (field research). Data yang digunakan merupakan data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah penjual dan pembeli action figure, dengan teknik wawancara. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif yaitu suatu cara pengolahan data yang dirumuskan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk kalimat. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Pertama, Mekanisme jual beli action figure yang dilakukan oleh keempat toko tersebut toko Toys Station, toko Ed Kubang Toys, toko Mas Udin dan toko Mulya Toys adalah secara langsung di toko. Adapun perbedaan dari keempat toko tersebut adalah di mana toko Toys Station dan toko Mulya Toys melakukan mekanisme jual beli action figure dengan dua metode yaitu secara langsung dan secara online dengan menggunakan aplikasi Instagram dan Facebook. Untuk kesamaan penjualan dari keempat toko tersebut adalah di mana dalam pembelian terjadi kerusakan barang, maka penjual mengganti dengan mainan yang baru atau uang dikembalikan kepada pembeli. Kedua, Manfaat action figure yang dimiliki oleh pembeli tersebut tidak ada atau tidak membawa kebaikan terhadapnya. Mainan action figure tidak lebih hanya sekadar hobi dalam mengoleksi dan hanya sebagai mainan pajangan di lemari. Ketiga, Tinjauan mashlahah terhadap jual beli action figure di lihat dari dua sisi, yaitu penjual dan pembeli. Di mana menjual action figure ditinjau dari aspek mashlahah tidak bertentangan, mashlahat atau manfaat yang diperoleh oleh penjual tentu saja untuk mendapatkan keuntungan dari menjual mainan action figure tersebut. Sementara dari sisi pembeli tentu saja dia melakukan kemubaziran atau pemborosan, maka tidak berlaku konsep mashlahah karena tidak ada memberikan kebaikan atau kemanfaatan terhadapnya.
写作背景研究是由许多实践之间的买卖在巴东的人偶,卖家和买家,买家愿意花钱在哪里数万美元到成千上万的美元获得喜欢的人偶作为收藏品,还不知道是否有做过买卖这些人偶得益不浅。本研究的目的是了解卖方图的销售机制,第二,曼法特动作图的买家,第三,mashlaha检验员反对卖方图。这是实地研究。所使用的数据是原始数据。本研究的主要数据是具有访谈技术的人物买卖。通过描述性分析方法对数据进行处理。描述性分析的方法是一种处理书面数据的方法,它不是用数字形式表达的,而是用句子形式表达的。这项研究得出的第一个结论是,由四家玩具商店、Ed Kubang Toys商店、Mas Udin商店和Mulya玩具商店直接经营的玩具销售机制。至于这四家店的不同之处在于,玩具站(Toys Station)和Mulya Toys (Mulya Toys)的商店使用使用Instagram和Facebook应用程序直接和在线销售个人雕像机制。由于这四家商店的相似性是购买中出现的商品损坏的地方,因此,卖家将更换新的玩具或退款给买家。其次,顾客拥有的动作玩偶的好处并不存在,也没有好处。动作玩偶只不过是一种收藏的爱好,也是陈列柜里的玩具。第三,mashlaha对出售图形的态度是这样的:在那里,出售动作玩偶从mashlaha的一面并不矛盾,mashlahat的侧面,或者卖身的好处,当然是为了从出售动作玩偶中获得利润。当然,从买家的角度来看,他确实是在奢侈或浪费,那么它就不适用于mashlaha的概念,因为它没有优点或权能。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信