{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SUNAT PEREMPUAN DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KOTA BANJARBARU","authors":"Eka Handayani","doi":"10.51771/jdn.v2i1.241","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Praktik sunat perempuan dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya; memotong sebagian atau seluruh klitoris, bahkan hingga labia minora dan labia mayora, namun ada juga yang hanya melukai sebagian kecil klitoris dan simbolik. Petugas yang melakukan praktik sunat perempuan di Indonesia menurut mereka adalah bidan/perawat/mantri. Sunat perempuan termasuk salah satu bentuk praktik berbahaya, dapat menimbulkan komplikasi kesehatan reproduksi khususnya membahayakan rahim termasuk infertilitas, masalah urinary, seksual dan masalah psikologis, bahkan dapat 2 menyebabkan komplikasi yang serius hingga kematian pada anak-anak perempuan (WHO, 2014).\nEfek serupa juga terjadi pada praktik sunat perempuan di Indonesia. Bahkan ada resiko komplikasi jangka Panjang yang berbahaya bagi Kesehatan reproduksi perempuan (Komnas Perempuan, 2017).\nDari segi kesehatan, sunat perempuan tidak memberikan manfaat selain melukai klitoris dan merusak beberapa saraf bernanah di ujung klitoris, yang berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih, pendarahan yang berbahaya bahkan kematian (Fadli , 2017).\nPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sunat perempuan di desa Landasan Ulin Tengah kota Banjarbaru. Jenis penelitian ini adalah investigasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah semua neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Populasinya adalah 219 dan sampelnya 69. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan menetapkan frekuensi masing-masing variabel, dan dilakukan uji statistik dengan menggunakan Spearman Rank.\nBerdasarkan hasil penelitian Hubungan Pengetahuan,pendidikan, informasi dengan perilaku sunat anak perempuan Di Kelurahan Landasan Ulin, Hasil penelitian yang dilakukan pada 69 responden di dapatkan sebagai berikut pengetahuan dan informasi berhubungan dengan perilaku sunat perempuan sedangkan pendidikan tidak berhubungan dengan perilaku sunat perempuan.","PeriodicalId":258463,"journal":{"name":"JIDAN (JURNAL ILMIAH KEBIDANAN)","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIDAN (JURNAL ILMIAH KEBIDANAN)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51771/jdn.v2i1.241","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Praktik sunat perempuan dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya; memotong sebagian atau seluruh klitoris, bahkan hingga labia minora dan labia mayora, namun ada juga yang hanya melukai sebagian kecil klitoris dan simbolik. Petugas yang melakukan praktik sunat perempuan di Indonesia menurut mereka adalah bidan/perawat/mantri. Sunat perempuan termasuk salah satu bentuk praktik berbahaya, dapat menimbulkan komplikasi kesehatan reproduksi khususnya membahayakan rahim termasuk infertilitas, masalah urinary, seksual dan masalah psikologis, bahkan dapat 2 menyebabkan komplikasi yang serius hingga kematian pada anak-anak perempuan (WHO, 2014).
Efek serupa juga terjadi pada praktik sunat perempuan di Indonesia. Bahkan ada resiko komplikasi jangka Panjang yang berbahaya bagi Kesehatan reproduksi perempuan (Komnas Perempuan, 2017).
Dari segi kesehatan, sunat perempuan tidak memberikan manfaat selain melukai klitoris dan merusak beberapa saraf bernanah di ujung klitoris, yang berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih, pendarahan yang berbahaya bahkan kematian (Fadli , 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sunat perempuan di desa Landasan Ulin Tengah kota Banjarbaru. Jenis penelitian ini adalah investigasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah semua neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Populasinya adalah 219 dan sampelnya 69. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan menetapkan frekuensi masing-masing variabel, dan dilakukan uji statistik dengan menggunakan Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Pengetahuan,pendidikan, informasi dengan perilaku sunat anak perempuan Di Kelurahan Landasan Ulin, Hasil penelitian yang dilakukan pada 69 responden di dapatkan sebagai berikut pengetahuan dan informasi berhubungan dengan perilaku sunat perempuan sedangkan pendidikan tidak berhubungan dengan perilaku sunat perempuan.