Meta Paramita Nur Azizah, Mulia Kurniati, Rera Sarah Rizky Haryanti
{"title":"PELANGGARAN NORMA HAK ASASI MANUSIA TERHADAP WARGA AHMADIYAH DALAM NOVEL MARYAM KARYA OKKY MADASARI","authors":"Meta Paramita Nur Azizah, Mulia Kurniati, Rera Sarah Rizky Haryanti","doi":"10.31316/skripta.v8i2.1909","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada penelitian ini, penulis ingin membahas salah satu karya dari Okky Madasari dengan judul Maryam yang telah memenangkan Khatulistiwa Literary Awards dalam kategori prosa tahun 2012. Novel Maryam berhasil mengangkat masalah kekerasan terhadap pengikut Ahmadiyah dari hiruk pikuk berita media dan kontroversi di sekitarnya di tingkat yang berbeda. Melihat dari permasalahan yang diangkat dalam Novel Maryam, penulis tertarik untuk mengkaji struktur intrinsik Maryam sebagai karya prosa dan meneliti bagaimana pelanggaran HAM yang dirasakan pihak ahmadiyah dilihat dari UUD yang sudah ditetapkan negara. Bagaimanapun juga, sebagai negara yang memiliki norma hukum, semua permasalahan yang menyangkut negara dan rakyat tentu ada hukumnya. Dari novel terlihat bahwa pihak ahmadiyah menderita dan kehilangan hak-haknya setelah peristiwa pengusiran terjadi. Dengan pendekatan sosiologi sastra dan metode analisis kualitatif yang digunakan, penulis berharap tulisan ini dapat membuka perspektif baru masyarakat pula tentang Ahmadiyah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis mengetahui bahwa ada salah satu golongan islam (Ahmadiyah) tidak mendapat hak-hak yang seharusnya mereka dapat. Dari penelitian yang didasarkan atas kacamata pihak Ahmadiyah, penulis mengharapkan ada pelajaran yang bisa diambil dan keinginan dari berbagai pihak agar pelanggaran HAM seperti pada novel Maryam tidak akan muncul kembali.","PeriodicalId":396715,"journal":{"name":"Jurnal Skripta","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Skripta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31316/skripta.v8i2.1909","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada penelitian ini, penulis ingin membahas salah satu karya dari Okky Madasari dengan judul Maryam yang telah memenangkan Khatulistiwa Literary Awards dalam kategori prosa tahun 2012. Novel Maryam berhasil mengangkat masalah kekerasan terhadap pengikut Ahmadiyah dari hiruk pikuk berita media dan kontroversi di sekitarnya di tingkat yang berbeda. Melihat dari permasalahan yang diangkat dalam Novel Maryam, penulis tertarik untuk mengkaji struktur intrinsik Maryam sebagai karya prosa dan meneliti bagaimana pelanggaran HAM yang dirasakan pihak ahmadiyah dilihat dari UUD yang sudah ditetapkan negara. Bagaimanapun juga, sebagai negara yang memiliki norma hukum, semua permasalahan yang menyangkut negara dan rakyat tentu ada hukumnya. Dari novel terlihat bahwa pihak ahmadiyah menderita dan kehilangan hak-haknya setelah peristiwa pengusiran terjadi. Dengan pendekatan sosiologi sastra dan metode analisis kualitatif yang digunakan, penulis berharap tulisan ini dapat membuka perspektif baru masyarakat pula tentang Ahmadiyah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis mengetahui bahwa ada salah satu golongan islam (Ahmadiyah) tidak mendapat hak-hak yang seharusnya mereka dapat. Dari penelitian yang didasarkan atas kacamata pihak Ahmadiyah, penulis mengharapkan ada pelajaran yang bisa diambil dan keinginan dari berbagai pihak agar pelanggaran HAM seperti pada novel Maryam tidak akan muncul kembali.