I Gede Soemantaranatha Eka Putra Wiratenaya, Agus Kurniawan, Ni Wayan Nurwarsih
{"title":"Penerapan Tema Green Architecture pada Agrowisata Kopi Arabika di Desa Belantih, Kintamani","authors":"I Gede Soemantaranatha Eka Putra Wiratenaya, Agus Kurniawan, Ni Wayan Nurwarsih","doi":"10.22225/undagi.11.1.6981.116-125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Agrowisata adalah sebagai upaya pendidikan nonformal bagi masyarakat setempat sekaligus wisatawan yang melakukan kunjungan wisata. Pembelajaran yang berlangsung pada agrowisata sangat dibutuhkan sebab dapat menunjang proses belajar yang dilakukan di sekolah untuk mendalami pembelajaran serta berdampak pada peningkatan pemahaman akademik. Kopi arabika kintamani dari segi kualitas dan cita rasa dari telah diakui oleh negara penikmat kopi di dunia. Desa Belantih yang berada di Kecamatan Kintamani merupakan salah satu penghasil kopi arabika, yang dimana setiap Banjar/Dusun terdapat Subak Abian dan kelompok tani yang mengatur kegiatan usaha tani kopi arabika salah satunya ialah kelompok tani Dharma Kria. Kelompok tani Dharma Kria merupakan kelompok tani yang berada di Banjar Luahan, Desa Belantih yang terbentuk pada 2015 dengan jumlah anggotanya 34 orang. Pada era sekarang, di Bali kopi semakin banyak dinikmati oleh berbagai kalangan. Eksistensi kopi di Bali yang semakin meningkat terlihat dari fasilitas kedai-kedai kopi di Bali khusunya di Kecamatan Kintamani yang semakin bertambah namun, masih banyak yang kurang mengerti mengenai kopi arabika kintamani. Fasilitas yang menyediakan edukasi dan rekreasi yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan sangat diperlukan untuk mewadahi wisatawan yang ingin lebih mempelajari proses biji kopi arabika kintamani mulai dari sejarah kopi arabika kintamani, penanaman, pemetikan, pengolahan, dan penyajian kopi arabika itu sendiri. Kegiatan rekreasi dapat dilakukan dengan menyebar fasilitas edukasi di beberapa titik agar wisatawan merasakan sensasi berjalan di tengah-tengah areal perkebunan kopi warga yang memiliki hawa sejuk. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam antara lain studi literatur, observasi lapangan, dan survey \n ","PeriodicalId":184070,"journal":{"name":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","volume":"143 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22225/undagi.11.1.6981.116-125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Agrowisata adalah sebagai upaya pendidikan nonformal bagi masyarakat setempat sekaligus wisatawan yang melakukan kunjungan wisata. Pembelajaran yang berlangsung pada agrowisata sangat dibutuhkan sebab dapat menunjang proses belajar yang dilakukan di sekolah untuk mendalami pembelajaran serta berdampak pada peningkatan pemahaman akademik. Kopi arabika kintamani dari segi kualitas dan cita rasa dari telah diakui oleh negara penikmat kopi di dunia. Desa Belantih yang berada di Kecamatan Kintamani merupakan salah satu penghasil kopi arabika, yang dimana setiap Banjar/Dusun terdapat Subak Abian dan kelompok tani yang mengatur kegiatan usaha tani kopi arabika salah satunya ialah kelompok tani Dharma Kria. Kelompok tani Dharma Kria merupakan kelompok tani yang berada di Banjar Luahan, Desa Belantih yang terbentuk pada 2015 dengan jumlah anggotanya 34 orang. Pada era sekarang, di Bali kopi semakin banyak dinikmati oleh berbagai kalangan. Eksistensi kopi di Bali yang semakin meningkat terlihat dari fasilitas kedai-kedai kopi di Bali khusunya di Kecamatan Kintamani yang semakin bertambah namun, masih banyak yang kurang mengerti mengenai kopi arabika kintamani. Fasilitas yang menyediakan edukasi dan rekreasi yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan sangat diperlukan untuk mewadahi wisatawan yang ingin lebih mempelajari proses biji kopi arabika kintamani mulai dari sejarah kopi arabika kintamani, penanaman, pemetikan, pengolahan, dan penyajian kopi arabika itu sendiri. Kegiatan rekreasi dapat dilakukan dengan menyebar fasilitas edukasi di beberapa titik agar wisatawan merasakan sensasi berjalan di tengah-tengah areal perkebunan kopi warga yang memiliki hawa sejuk. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam antara lain studi literatur, observasi lapangan, dan survey