Rumah Sakit Syariah Strategi Pemasaran Vs Syiar

Mala Hayati, Wahyu Sulistiadi
{"title":"Rumah Sakit Syariah Strategi Pemasaran Vs Syiar","authors":"Mala Hayati, Wahyu Sulistiadi","doi":"10.7454/ARSI.V5I1.2874","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Fenomena sadar syariah dikalangan masyarakat Indonesia, menggerakkan perekonomian diberbagai aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali di sektor pelayanan kesehatan. Masyarakat mulai memilih produk yang tidak saja berkualitas dari sisi medis, tetapi juga mendapatkan pelayanan yang aman secara psikososial dibingkai dengan nilai-nilai Islam. Peluang pasar sangat terbuka menangkap gejala tersebut. Rumah sakit syariah mencoba menjawab tantangan tersebut dengan mengemas nilai-nilai syariah kedalam standar pelayanannya. Studi literatur yang bersumber dari berbagai jurnal internasional terindeks scopus dan google scholar. Konsep rumah sakit syariah yang mengusung nilai-nilai spiritual sejalan dengan strategi marketing 3.0 yang memiliki kunci konsep pemasaran visi, misi dan nilai-nilai. Hal ini merupakan jawaban atas kecenderungan konsumen Muslim yang sudah memilih produk-produk syariah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik primer maupun sekunder. Rumah Sakit Syariah dibentuk dalam upaya semangat mengintegrasikan nilai-nilai syariah kedalam seluruh aspek pelayanan kesehatan, administratif hingga standar pelayanan pasien yang tidak dimiliki rumah sakit nonsyariah. Hal ini sekaligus merupakan diferensiasi produk layanan rumah sakit dengan menyasar segmentasi yang jelas, walaupun layanan kesehatan pada hakikatnya bersifat universal bagi seluruh elemen masyarakat. Standar pemasaran tetap harus dilakukan yang meliputi aspek internal-eksternal dan tangible-intangible sebuah rumah sakit, termasuk yang terpenting adalah aspek mutu pelayanan rumah sakit. Sehingga Islam yang rahmatan lil alamin bisa menjadi syiar melalui rumah sakit syariah yang profesional dan terpercaya. Rumah sakit syariah yang mempunyai visi misi dan mengusung nilai-nilai, tetap harus menggunakan strategi pemasaran untuk mengenalkan produknya, sekaligus sebagai syiar ajaran islam yang menjaga kehidupan manusia. ABSTRACT The phenomenon of sharia awareness among the people of Indonesia, moves the economy in various aspects of people's lives, including the health service sector. The community begins to choose products that are not only quality from the medical side, but also get psychosocial safe services framed with Islamic values. Very open market opportunities to capture these symptoms. Sharia hospitals try to answer this challenge by packaging Islamic values into their service standards. Literature studies sourced from various scopus indexed international journals and google scholar. The concept of sharia hospitals that carry spiritual values is in line with the marketing 3.0 strategy that has the key concept of marketing vision, mission and values. This is the answer to the tendency of Muslim consumers who have chosen sharia products to fulfill their primary and secondary needs. Sharia Hospital was formed in an effort to integrate sharia values into all aspects of health services, administrative to patient service standards that are not owned by non-sharia hospitals. This is also a differentiation of hospital service products by targeting clear segmentation, although health services are essentially universal for all elements of society. Marketing standards must still be carried out which includes the internal-external and tangible-intangible aspects of a hospital, including the most important aspect is the quality of hospital services. So that Islam which is rahmatan lil alamin can become a syiar through a professional and trusted sharia hospital. Sharia hospitals that have a vision and carry values, still have to use marketing strategies to introduce their products, as well as Islamic teachings that protect human life.","PeriodicalId":139168,"journal":{"name":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/ARSI.V5I1.2874","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

ABSTRAK Fenomena sadar syariah dikalangan masyarakat Indonesia, menggerakkan perekonomian diberbagai aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali di sektor pelayanan kesehatan. Masyarakat mulai memilih produk yang tidak saja berkualitas dari sisi medis, tetapi juga mendapatkan pelayanan yang aman secara psikososial dibingkai dengan nilai-nilai Islam. Peluang pasar sangat terbuka menangkap gejala tersebut. Rumah sakit syariah mencoba menjawab tantangan tersebut dengan mengemas nilai-nilai syariah kedalam standar pelayanannya. Studi literatur yang bersumber dari berbagai jurnal internasional terindeks scopus dan google scholar. Konsep rumah sakit syariah yang mengusung nilai-nilai spiritual sejalan dengan strategi marketing 3.0 yang memiliki kunci konsep pemasaran visi, misi dan nilai-nilai. Hal ini merupakan jawaban atas kecenderungan konsumen Muslim yang sudah memilih produk-produk syariah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik primer maupun sekunder. Rumah Sakit Syariah dibentuk dalam upaya semangat mengintegrasikan nilai-nilai syariah kedalam seluruh aspek pelayanan kesehatan, administratif hingga standar pelayanan pasien yang tidak dimiliki rumah sakit nonsyariah. Hal ini sekaligus merupakan diferensiasi produk layanan rumah sakit dengan menyasar segmentasi yang jelas, walaupun layanan kesehatan pada hakikatnya bersifat universal bagi seluruh elemen masyarakat. Standar pemasaran tetap harus dilakukan yang meliputi aspek internal-eksternal dan tangible-intangible sebuah rumah sakit, termasuk yang terpenting adalah aspek mutu pelayanan rumah sakit. Sehingga Islam yang rahmatan lil alamin bisa menjadi syiar melalui rumah sakit syariah yang profesional dan terpercaya. Rumah sakit syariah yang mempunyai visi misi dan mengusung nilai-nilai, tetap harus menggunakan strategi pemasaran untuk mengenalkan produknya, sekaligus sebagai syiar ajaran islam yang menjaga kehidupan manusia. ABSTRACT The phenomenon of sharia awareness among the people of Indonesia, moves the economy in various aspects of people's lives, including the health service sector. The community begins to choose products that are not only quality from the medical side, but also get psychosocial safe services framed with Islamic values. Very open market opportunities to capture these symptoms. Sharia hospitals try to answer this challenge by packaging Islamic values into their service standards. Literature studies sourced from various scopus indexed international journals and google scholar. The concept of sharia hospitals that carry spiritual values is in line with the marketing 3.0 strategy that has the key concept of marketing vision, mission and values. This is the answer to the tendency of Muslim consumers who have chosen sharia products to fulfill their primary and secondary needs. Sharia Hospital was formed in an effort to integrate sharia values into all aspects of health services, administrative to patient service standards that are not owned by non-sharia hospitals. This is also a differentiation of hospital service products by targeting clear segmentation, although health services are essentially universal for all elements of society. Marketing standards must still be carried out which includes the internal-external and tangible-intangible aspects of a hospital, including the most important aspect is the quality of hospital services. So that Islam which is rahmatan lil alamin can become a syiar through a professional and trusted sharia hospital. Sharia hospitals that have a vision and carry values, still have to use marketing strategies to introduce their products, as well as Islamic teachings that protect human life.
印度尼西亚人民对伊斯兰教法的抽象认识,在公共生活的各个方面推动了经济,卫生保健部门也不例外。人们开始选择不仅具有医疗资格的产品,而且还获得了与伊斯兰价值观相结合的心理社会保障服务。市场的机会捕捉到了这些症状。伊斯兰医院试图通过将伊斯兰价值观融入其服务的标准来解决这一挑战。国际期刊《scopus》和《谷歌scholar》的文献研究。伊斯兰医院推动精神价值的概念与3.0营销策略是一致的,其核心是愿景营销、使命和价值观。这是对穆斯林消费者选择伊斯兰产品来满足他们的生活需求的一种解决方案。伊斯兰医院的成立是为了将伊斯兰价值观融入医疗、行政和非伊斯兰医院所没有的病人服务的所有方面。这是对医院服务产品的分类,其目标是明确的分割,尽管卫生保健本质上是对社会所有元素的普遍性。固定的营销标准包括外部的内部和医院的tangible-intangible方面,其中最重要的是医院服务质量。这样,伊斯兰教的rahmati alamin就可以通过专业可信的伊斯兰医院成为shiar。具有使命愿景和价值观的伊斯兰医院仍然必须使用营销策略来介绍其产品,以及保护人类生命的伊斯兰教教义。伊斯兰教对印尼人民的认识,包括卫生服务部门在内的经济因素将占主导地位。社会开始选择那些不仅来自医学方面的优质产品,而且还让心理社会安全与伊斯兰价值观背道而驰。非常开放的市场机会来夺取这些交响曲。莎莉娅·收容所试图回答这一挑战,因为他们的服务标准是伊斯兰价值观。文献研究来自不同的scopus indexed international journals和谷歌scholar。具有精神价值的伊斯兰教的概念与市场价值3.0的策略相一致,这种策略掌握了市场愿景、任务与价值观的关键概念。这就是被选为伊斯兰选民的穆斯林选民的问题,他们的首要任务是满足他们的需要。沙里亚医院为符合所有医疗服务、医疗服务标准而提供的条件是不受非沙里亚医院约束的。这也是医院服务产品的不同之处,其目标是明确的分割,尽管卫生服务对社会的所有元素来说基本上是普遍的。市场标准的营销标准还包括包括医院内部的外部和机构的屁股,包括最重要的方面是医院服务的质量。所以拉明·阿拉米敏(lil alamin)的遗产可以通过专业人士和可靠的伊斯兰医院变成一枚导弹。莎莉娅·临终前,她有一个愿景和价值观,但她仍然需要利用市场策略来介绍自己的产品,就像保护人类生命的伊斯兰教教学一样。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信