{"title":"PRODUK OLAHAN SEHAT PECEL SANGRAI DESA TULANGAN","authors":"Intan Ayu Puspita Sari, Salim Nabhan","doi":"10.36456/abadimas.v3.i1.a1929","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sambal pecel merupakan sambal yang terbuat dari campuran cabai, gula merah, dan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Pecel merupakan makanan yang di kombinasikan dengan bumbu sambal kacang, sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran dan dihidangkan dengan alas yang berbeda-beda sesuai dengan kota asal pecel, misalnya piring lidi yang disebut ingke, pincuk, atau tampah bambu. Kebanyakan para pedagang bumbu pecel mengeluhkan saat proses penggorengan yang membutuhkan waktu yang lama hingga benar-benar matang merata, sehingga menyita banyak waktu saat proses pembuatannya. Sebagai respon dari situasi tersebut, mahasiswa kegiatan pengabdian pada masyarakat Universitas PGRI Adi Buana Surabayamemperkenalkan produk olahan berupa pecel sangrai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan dan pengelolaan pecel sangrai yang meliputi analisis kelayakan usaha menggunakan metode Break Event Point, penyusunan, laporan keuangan, teknik kendali, mutu produk, mendesain kemasan supaya lebih menarik, serta pelatihan operasional pembuatan pecel sangrai sekaligus cara produksi secara berkelanjutan. Metode yang digunakan kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan, penyuluhan dan pendampingan. Sasaran program ini adalah masyarakat Desa Tulangan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian berlangsung, diperoleh beberapa hasil positif darikegiatan pengabdian ini: 1). Masyarakat menunjukkan minat dan ketertarikan yang cukup tinggi terhadap produk olahan pecel sangrai, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk kegiatan bisnis 2). Masyarakat aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terhadap hal-hal yang ditemukan ketika mengaplikasikan produk olahan pecel sangrai 3). Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang alternatif pengolahan produk pecel sangrai 4). Pengembangan varietas produk olahan makanan dalam program pengabdian ini mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan 5) Meningkatnya kesadaran dan budaya konsumsi makanan sehat alami hasil olahan sendiri dari produk pecel sangrai. ","PeriodicalId":118602,"journal":{"name":"Jurnal Abadimas Adi Buana","volume":"312 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abadimas Adi Buana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36456/abadimas.v3.i1.a1929","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sambal pecel merupakan sambal yang terbuat dari campuran cabai, gula merah, dan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Pecel merupakan makanan yang di kombinasikan dengan bumbu sambal kacang, sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran dan dihidangkan dengan alas yang berbeda-beda sesuai dengan kota asal pecel, misalnya piring lidi yang disebut ingke, pincuk, atau tampah bambu. Kebanyakan para pedagang bumbu pecel mengeluhkan saat proses penggorengan yang membutuhkan waktu yang lama hingga benar-benar matang merata, sehingga menyita banyak waktu saat proses pembuatannya. Sebagai respon dari situasi tersebut, mahasiswa kegiatan pengabdian pada masyarakat Universitas PGRI Adi Buana Surabayamemperkenalkan produk olahan berupa pecel sangrai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan dan pengelolaan pecel sangrai yang meliputi analisis kelayakan usaha menggunakan metode Break Event Point, penyusunan, laporan keuangan, teknik kendali, mutu produk, mendesain kemasan supaya lebih menarik, serta pelatihan operasional pembuatan pecel sangrai sekaligus cara produksi secara berkelanjutan. Metode yang digunakan kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan, penyuluhan dan pendampingan. Sasaran program ini adalah masyarakat Desa Tulangan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian berlangsung, diperoleh beberapa hasil positif darikegiatan pengabdian ini: 1). Masyarakat menunjukkan minat dan ketertarikan yang cukup tinggi terhadap produk olahan pecel sangrai, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk kegiatan bisnis 2). Masyarakat aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terhadap hal-hal yang ditemukan ketika mengaplikasikan produk olahan pecel sangrai 3). Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang alternatif pengolahan produk pecel sangrai 4). Pengembangan varietas produk olahan makanan dalam program pengabdian ini mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan 5) Meningkatnya kesadaran dan budaya konsumsi makanan sehat alami hasil olahan sendiri dari produk pecel sangrai.