{"title":"PERENCANAAN ULANG EMBUNG TABEK GADANG KOTA BUKITTINGGI","authors":"Alfindra Syahputra, Ishak Ishak, Selpa Dewi","doi":"10.33559/err.v2i2.1706","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk penduduk di dunia. Semua makhluk hidup sangat membutuhkan air untuk perkembangan dan pertumbuhannya. Siklus air berarti bahwa jumlah air di dunia dijaga konstan. Misalnya, pengelolaan air yang tidak memadai di musim hujan menyebabkan erosi dan banjir, sedangkan di musim kemarau menjadi kering dan sulit untuk mengamankan sumber air. Hal di atas merupakan salah satu permasalahan yang kita hadapi dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya air. Kita harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Untuk itu diperlukan pengelolaan sumber daya air yang baik dan pengelolaan yang baik dalam pembangunan, yang berdampak pada keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan saat ini dan di masa yang akan datang. Jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya di Kota Bukittinggi dan aktivitas masyarakat disekitar daerah aliran sungai (DAS) yang semakin beragam serta kebutuhan akan air semakin meningkat menyebabkan masalah keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air. Embung untuk menampung air dengan memperhitungkan curah hujan di sekitar daerah tersebut dan dapatnya terpenuhi atau taraf hidup masyarakat di daerah tersebut dapat meningkat. Dalam perencanaan embung, diperlukan data curah hujan yang diolah dengan distribusi Normal, distribusi Log normal, distribusi Gumbel, dan distribusi Log Type III, dan di uji dengan perhitungan debit banjir dengan menggunakan metode Rasional dan Wer Duwen agar mendapatkan hasil yang diinginkan lalu. Dengan luas DAS 17,45 km2 dan daya tampung mencapai 5040 m3 didapatkan dimensi embung dengan tinggi 9 m, lebar mercu 8 m, lebar dasar 40 m, elevasi mercu +21,99 m, elevasi dasar +14,00 m, kemiringan hulu 2,8, dan kemiringan hilir 2,1.Kata Kunci : Embung, Distribusi, Data Curah Hujan.","PeriodicalId":273539,"journal":{"name":"Ensiklopedia Research and Community Service Review","volume":"54 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ensiklopedia Research and Community Service Review","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33559/err.v2i2.1706","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk penduduk di dunia. Semua makhluk hidup sangat membutuhkan air untuk perkembangan dan pertumbuhannya. Siklus air berarti bahwa jumlah air di dunia dijaga konstan. Misalnya, pengelolaan air yang tidak memadai di musim hujan menyebabkan erosi dan banjir, sedangkan di musim kemarau menjadi kering dan sulit untuk mengamankan sumber air. Hal di atas merupakan salah satu permasalahan yang kita hadapi dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya air. Kita harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Untuk itu diperlukan pengelolaan sumber daya air yang baik dan pengelolaan yang baik dalam pembangunan, yang berdampak pada keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan saat ini dan di masa yang akan datang. Jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya di Kota Bukittinggi dan aktivitas masyarakat disekitar daerah aliran sungai (DAS) yang semakin beragam serta kebutuhan akan air semakin meningkat menyebabkan masalah keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air. Embung untuk menampung air dengan memperhitungkan curah hujan di sekitar daerah tersebut dan dapatnya terpenuhi atau taraf hidup masyarakat di daerah tersebut dapat meningkat. Dalam perencanaan embung, diperlukan data curah hujan yang diolah dengan distribusi Normal, distribusi Log normal, distribusi Gumbel, dan distribusi Log Type III, dan di uji dengan perhitungan debit banjir dengan menggunakan metode Rasional dan Wer Duwen agar mendapatkan hasil yang diinginkan lalu. Dengan luas DAS 17,45 km2 dan daya tampung mencapai 5040 m3 didapatkan dimensi embung dengan tinggi 9 m, lebar mercu 8 m, lebar dasar 40 m, elevasi mercu +21,99 m, elevasi dasar +14,00 m, kemiringan hulu 2,8, dan kemiringan hilir 2,1.Kata Kunci : Embung, Distribusi, Data Curah Hujan.