Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Guide Inquiry dan Contekstual Teaching and Learning (CTL) ditinjau dari Prestasi Belajar Persamaan Diferensial, Berpikir Kreatif, dan Rasa Ingin Tahu (Curiosity) Mahasiswa
{"title":"Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Guide Inquiry dan Contekstual Teaching and Learning (CTL) ditinjau dari Prestasi Belajar Persamaan Diferensial, Berpikir Kreatif, dan Rasa Ingin Tahu (Curiosity) Mahasiswa","authors":"Raden Hery Setiawan, A. saleh, Sardin Sardin","doi":"10.55340/japm.v5i2.187","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran Guide Inquiry dan contekstual teaching and learning (ctl) efektif ditinjau dari prestasi belajar persamaan diferensial, berpikir kreatif, dan rasa ingin tahu (curiosity) mahasiswa pendidikan matematika. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent comparison-group design. Lokasi penelitian di program studi pendidikan matematika FKIP, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau selama 1 tahun di Tahun akademik 2018/2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan matematika yang memprogram mata kuliah persamaan diferensial yang terdiri dari 2 kelas. Sampel dalam penelian ini adalah seluruh populasi. Dari 2 kelas yang tersedia dipilih secara acak kelas yang menggunakan model pelmbelajaran, terpilih kelas A sebanyak 32 orang menggunakan model Guided Inquiry dan kelas B 31 orang yang menggunakan model pembelajaran Contektual Teaching and learning. Dari kedua kelas tersebut diberi instrumen pretest dan posttest. Untuk menguji keefektifan pembelajaran digunakan uji one sample t-test; untuk menguji perbedaan keefektifan menggunakan uji MANOVA (multivariate tests); dan untuk mengetahui pembelajaran mana yang lebih efektif menggunakan uji independent sample t-test. Berdasarkan hasil uji independent sample t-test nilai signifikan Prestasi belajar 0,033 < 0,05, Kemampuan berpikir kritis 0,000 < 0,05, dan Curiousity 0,133 < 0,05. Berdasakan data-data tersebut H0 ditolak atau dengan kata lain pembelajaran guided inquiry lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL) ditinjau dari aspek Prestasi Belajar Persamaan Diferensial, Berpikir Kreatif, dan Rasa Ingin Tahu Mahasiswa Tahun Akademik 2018/2019.","PeriodicalId":399332,"journal":{"name":"Jurnal Akademik Pendidikan Matematika","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Akademik Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55340/japm.v5i2.187","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran Guide Inquiry dan contekstual teaching and learning (ctl) efektif ditinjau dari prestasi belajar persamaan diferensial, berpikir kreatif, dan rasa ingin tahu (curiosity) mahasiswa pendidikan matematika. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent comparison-group design. Lokasi penelitian di program studi pendidikan matematika FKIP, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau selama 1 tahun di Tahun akademik 2018/2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan matematika yang memprogram mata kuliah persamaan diferensial yang terdiri dari 2 kelas. Sampel dalam penelian ini adalah seluruh populasi. Dari 2 kelas yang tersedia dipilih secara acak kelas yang menggunakan model pelmbelajaran, terpilih kelas A sebanyak 32 orang menggunakan model Guided Inquiry dan kelas B 31 orang yang menggunakan model pembelajaran Contektual Teaching and learning. Dari kedua kelas tersebut diberi instrumen pretest dan posttest. Untuk menguji keefektifan pembelajaran digunakan uji one sample t-test; untuk menguji perbedaan keefektifan menggunakan uji MANOVA (multivariate tests); dan untuk mengetahui pembelajaran mana yang lebih efektif menggunakan uji independent sample t-test. Berdasarkan hasil uji independent sample t-test nilai signifikan Prestasi belajar 0,033 < 0,05, Kemampuan berpikir kritis 0,000 < 0,05, dan Curiousity 0,133 < 0,05. Berdasakan data-data tersebut H0 ditolak atau dengan kata lain pembelajaran guided inquiry lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL) ditinjau dari aspek Prestasi Belajar Persamaan Diferensial, Berpikir Kreatif, dan Rasa Ingin Tahu Mahasiswa Tahun Akademik 2018/2019.