Potret Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Era Reformasi

Siti Musdah Mulia
{"title":"Potret Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Era Reformasi","authors":"Siti Musdah Mulia","doi":"10.58823/jham.v6i6.55","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wacana kebebasan  beragama sesungguhnya sudah ber- kembang  sejak bangsa  ini akan  diproklamirkan tahun   1945  silam, bahkan jauh sebelum itu. Melalui Badan Pe- nyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerde- kaan Indonesia (BPUPKI), wacana ini hangat diperdebatkan  founding father, khususnya dalam  perumusan   pasal  29  UUD 1945. Setua persoalan ini muncul, masalah ke- bebasan beragama memang  tidak pernah tuntas diperdebatkan hingga sekarang. Semula, rancangan awal pasal 29 dalam  UUD 1945 BPUPKI  berbunyi: “Negara  berdasar   atas   ketuhanan   de- ngan  kewajiban menjalankan syari’at Is- lam bagi pemeluk-pemeluknya”. Lantas diubah  lewat  keputusan  rapat  PPKI,  18 Agustus 1945 menjadi: “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Rumusan ini menghilangkan tujuh kata (dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya), yang justru dipan- dang  prinsipil bagi  kalangan nasionalis- Islam. Rumusan inilah yang dipakai dalam konstitusi Indonesia hingga sekarang dan tidak mengalami  perubahan  meski  telah empat kali mengalami amandemen: 1999, 2000, 2001, dan 2002.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hak Asasi Manusia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.55","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

Abstract

Wacana kebebasan  beragama sesungguhnya sudah ber- kembang  sejak bangsa  ini akan  diproklamirkan tahun   1945  silam, bahkan jauh sebelum itu. Melalui Badan Pe- nyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerde- kaan Indonesia (BPUPKI), wacana ini hangat diperdebatkan  founding father, khususnya dalam  perumusan   pasal  29  UUD 1945. Setua persoalan ini muncul, masalah ke- bebasan beragama memang  tidak pernah tuntas diperdebatkan hingga sekarang. Semula, rancangan awal pasal 29 dalam  UUD 1945 BPUPKI  berbunyi: “Negara  berdasar   atas   ketuhanan   de- ngan  kewajiban menjalankan syari’at Is- lam bagi pemeluk-pemeluknya”. Lantas diubah  lewat  keputusan  rapat  PPKI,  18 Agustus 1945 menjadi: “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Rumusan ini menghilangkan tujuh kata (dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya), yang justru dipan- dang  prinsipil bagi  kalangan nasionalis- Islam. Rumusan inilah yang dipakai dalam konstitusi Indonesia hingga sekarang dan tidak mengalami  perubahan  meski  telah empat kali mengalami amandemen: 1999, 2000, 2001, dan 2002.
宗教自由和宗教信仰在宗教改革时期的写照
自1945年该国宣布宗教自由以来,《宗教自由宣言》一直在蓬勃发展,甚至在此之前很久。通过印度尼西亚戴克里德加工局(BPUPKI),这一论述引发了开国元勋的热烈辩论,特别是在1945年《宪法》第29章的序言中。尽管出现了这个问题,宗教自由的问题直到现在才得到解决。最初,1945年《宪法》第29章的初步草案是这样写的:“一个以上帝为基础的国家有义务为其统治者服务。”1945年8月18日,在联合国委员会的一项决议中,它被修改为“一个以全神性为基础的国家”。这个公式删去了七个字(按照伊斯兰教对其信徒的指示),而这些字正是伊斯兰民族主义者的理想所在。这一公式至今仍适用于《印度尼西亚宪法》,尽管它曾四次修订:1999年、2000年、2001年和2002年,但从未改变。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信