Analisis Kesulitan Mahamahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ekonomi pada Materi Fungsi Permintaan dan Penawaran Ditinjau dari Kemampuan Koneksi Matematis
A. Hidayati, Luluk Firdaussiah, Imania Rizki Utami, Nely Putri Ayu
{"title":"Analisis Kesulitan Mahamahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ekonomi pada Materi Fungsi Permintaan dan Penawaran Ditinjau dari Kemampuan Koneksi Matematis","authors":"A. Hidayati, Luluk Firdaussiah, Imania Rizki Utami, Nely Putri Ayu","doi":"10.57008/jjp.v2i03.261","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan mengaitkan konsep-konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya. Namun, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang memiliki kemampuan koneksi matematis rendah. Kemampuan koneksi matematis yang rendah cenderung mengakibatkan mahasiswa kesulitan dalam belajar matematika, sehingga mereka kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan saoal matematika ekonomi pada materi fungsi permintaan dan fungsi penawaran ditinjau dari kemampuan koneksi matematis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Ekonomi semester IVB yang berjumlah 26 orang, Fakultas Sosial dan Humaniora, Universitas Nurul Jadid. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan wawancara. Soal tes berbentuk uraian sebanyak 2 soal untuk menentukan tingkat kemampuan koneksi matematis subjek. Sedangkan untuk wawancara dilakukan secara terstuktur berdasarkan pedoman yang telah dibuat, dengan tujuan untuk menemukan tingkat kesulitan subjek melalui data yang diperoleh dari jawaban-jawaban subjek pada saat tes tertulis. Data yang diperolah selanjutnya dianalisis berdasarkan alur analisis Milles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni pada subjek yang memiliki tingkat KMT cenderung tidak memiliki kesulitan dalam menyelesaikan soal. Pada tingkat KMS, subjek cenderung mengalami kesulitan pada penerapan prinsip dan menyelesaikan masalah verbal. Pada tingkat KMR, subjek cenderung mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yaitu pada pemahaman konsep, penerapan prinsip, dan masalah verbal.","PeriodicalId":174760,"journal":{"name":"JURNAL JENDELA PENDIDIKAN","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL JENDELA PENDIDIKAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57008/jjp.v2i03.261","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan mengaitkan konsep-konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya. Namun, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang memiliki kemampuan koneksi matematis rendah. Kemampuan koneksi matematis yang rendah cenderung mengakibatkan mahasiswa kesulitan dalam belajar matematika, sehingga mereka kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan saoal matematika ekonomi pada materi fungsi permintaan dan fungsi penawaran ditinjau dari kemampuan koneksi matematis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Ekonomi semester IVB yang berjumlah 26 orang, Fakultas Sosial dan Humaniora, Universitas Nurul Jadid. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan wawancara. Soal tes berbentuk uraian sebanyak 2 soal untuk menentukan tingkat kemampuan koneksi matematis subjek. Sedangkan untuk wawancara dilakukan secara terstuktur berdasarkan pedoman yang telah dibuat, dengan tujuan untuk menemukan tingkat kesulitan subjek melalui data yang diperoleh dari jawaban-jawaban subjek pada saat tes tertulis. Data yang diperolah selanjutnya dianalisis berdasarkan alur analisis Milles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni pada subjek yang memiliki tingkat KMT cenderung tidak memiliki kesulitan dalam menyelesaikan soal. Pada tingkat KMS, subjek cenderung mengalami kesulitan pada penerapan prinsip dan menyelesaikan masalah verbal. Pada tingkat KMR, subjek cenderung mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yaitu pada pemahaman konsep, penerapan prinsip, dan masalah verbal.