{"title":"KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK KELOMPOK AHMADIYAH DI KABUPATEN SINTANG","authors":"Liana Nur, Arifatul Inayah, Muhamad Hizbullah","doi":"10.33511/alqaul.v2n1.35-50","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konflik Ahmadiyah di Kabupaten Sintang berawal dari pemerintah wilayah menutup kegiatan operasional masjid Miftahul Huda, yang membuat kontroversi di media sosial, hingga terjadi perusakan masjid pada 3 September 2021. Dalam peristiwa tersebut, beberapa kelompok menyatakan adanya peran pemerintah wilayah yang membuat eskalasi konflik meningkat, beberapa lain melihat pemerintah hanya abai. Maka darinya, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembingkaian Tempo dan Republika edisi Agustus-September 2021, ketika meliput kompleksitas konflik Ahmadiyah Sintang. Berdasar pada paradigma konstruktivistik, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis Framing Robert N. Entman, yang memfokuskan kajian pada seleksi dan penonjolan isu. Hasil penelitian menunjukan Tempo cenderung menarik pada sisi humanisme, pemerintah wilayah dibingkai sebagai pihak pemicu konflik. Sedangkan Republika cenderung menarik kasus pada penyelesaian damai, Pemerintah Sintang dibingkai sebagai pihak yang kurang maksimal mencegah konflik. Dalam perspektif konstruksi sosial atas realitas, adanya pandangan berbeda dari kedua media memperlihatkan bahwa berita bukan suatu yang rill, tetapi dikonstruksi sedemikian rupa.","PeriodicalId":301420,"journal":{"name":"Al-Qaul: Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"40 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Qaul: Jurnal Dakwah dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33511/alqaul.v2n1.35-50","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Konflik Ahmadiyah di Kabupaten Sintang berawal dari pemerintah wilayah menutup kegiatan operasional masjid Miftahul Huda, yang membuat kontroversi di media sosial, hingga terjadi perusakan masjid pada 3 September 2021. Dalam peristiwa tersebut, beberapa kelompok menyatakan adanya peran pemerintah wilayah yang membuat eskalasi konflik meningkat, beberapa lain melihat pemerintah hanya abai. Maka darinya, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembingkaian Tempo dan Republika edisi Agustus-September 2021, ketika meliput kompleksitas konflik Ahmadiyah Sintang. Berdasar pada paradigma konstruktivistik, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis Framing Robert N. Entman, yang memfokuskan kajian pada seleksi dan penonjolan isu. Hasil penelitian menunjukan Tempo cenderung menarik pada sisi humanisme, pemerintah wilayah dibingkai sebagai pihak pemicu konflik. Sedangkan Republika cenderung menarik kasus pada penyelesaian damai, Pemerintah Sintang dibingkai sebagai pihak yang kurang maksimal mencegah konflik. Dalam perspektif konstruksi sosial atas realitas, adanya pandangan berbeda dari kedua media memperlihatkan bahwa berita bukan suatu yang rill, tetapi dikonstruksi sedemikian rupa.
今年9月3日,当地政府关闭了米夫塔尔胡达清真寺的活动,导致社交媒体上的争议,导致清真寺遭到破坏。在这一事件中,一些团体声称地方政府的作用使冲突升级,另一些团体认为政府只是公正的。因此,本研究的目的是对2021年8月至9月的《Tempo - Republika》和《Republika》这两篇文章的内容进行研究,研究了冲突的复杂性。根据建构的范例,这项研究采用了定性的方法与框架分析罗伯特·N·埃特曼(Robert N. Entman)的视角研究,重点是选择和主体问题。研究表明,节奏倾向于人文主义,地方政府被视为冲突的煽动者。虽然共和党人倾向于在和平解决问题时提起诉讼,但平权法案指出,印度政府是防止冲突的最不可能的参与者。从社会建设对现实的角度来看,不同媒体的观点表明,新闻不是恶意的,而是以某种方式构造的。