GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SD YPPK YOS SUDARSO KUPER SEBAGAI UPAYA MENYUKSESKAN PROGRAM GERAKAN LITERASI NASIONAL

M. F. Narahawarin, S. Winarsih
{"title":"GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SD YPPK YOS SUDARSO KUPER SEBAGAI UPAYA MENYUKSESKAN PROGRAM GERAKAN LITERASI NASIONAL","authors":"M. F. Narahawarin, S. Winarsih","doi":"10.35724/MUJOLALI.V1I2.1460","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fakta mengejutkan tentang posisi Indonesia dalam daftar urut negara dengan minat baca sangat rendah melatarbelakangi munculnya sebuah program yang disebut Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN bertujuan membangun budaya literasi sebagai implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam programnya, GLN memiliki tiga ranah, salah satunya adalah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan sasaran sosialisasi panduan yakni para pendidik, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di Sekolah Dasar.Dalam panduan tersebut dipaparkan beberapa langkah dan metode yang dapat dikembangkan dalam program GLS di sekolah dasar. Dengan dasar tersebut, maka kegiatan workshop tentang Gerakan Literasi Sekolah di sekolah dasar yang memiliki permasalahan dalam minat baca dan tulis siswa perlu dilakukan. Kegiatan dilaksanakan di SD YPPK Yos Sudarso Kuper dengan sasaran utama kegiatan adalah guru dan kepala sekolah dengan total jumlah peserta 10 orang dan selanjutnya melibatkan siswa SD YPPK Yos Sudarso Kuper yang berjumlah 47 siswa dalam kegiatan simulasi. Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk workshop yang meliputi sosialisasi dan pelatihan penyusunan program melalui metode pelatihan, penerapan dan pendampingan. Materi kegiatan pengabdian dibagi menjadi dua yakni Gerakan Literasi Nasional yang didalamnya mencakup Gerakan Literasi Sekolah, dan Literatur/Sastra sebagai media penunjang dalam penyusunan program GLS.Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari; hari pertama dan kedua adalah workshop, hari ketiga adalah simulasi penerapan program GLS yang telah disusun. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah;1) Pemahaman guru dan seluruh pihak sekolah tentang Gerakan Literasi Nasional lebih khususnya Gerakan Literasi Sekolah, 2) Kemampuan guru dan seluruh pihak sekolah dalam menyusun sebuah Program GLS yang dapat diterapkan di lingkungan SD YPPK Yos Sudarso Kuper, dan 3) Penerapan program GLS yang terorganisir dan berkelanjutan untuk meningkatkan minat dan kemampuan baca dan tulis siswa melalui program membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, perpustakaan mini dan pojok baca mading, lingkungan kaya teks, dan pelibatan publik.   \nKata Kunci: Gerakan Literasi Nasional, Gerakan Literasi Sekolah, membaca 15   menit, pojok baca \n ","PeriodicalId":388375,"journal":{"name":"Musamus Journal of Language and Literature","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Musamus Journal of Language and Literature","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35724/MUJOLALI.V1I2.1460","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

Abstract

Fakta mengejutkan tentang posisi Indonesia dalam daftar urut negara dengan minat baca sangat rendah melatarbelakangi munculnya sebuah program yang disebut Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN bertujuan membangun budaya literasi sebagai implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam programnya, GLN memiliki tiga ranah, salah satunya adalah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan sasaran sosialisasi panduan yakni para pendidik, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di Sekolah Dasar.Dalam panduan tersebut dipaparkan beberapa langkah dan metode yang dapat dikembangkan dalam program GLS di sekolah dasar. Dengan dasar tersebut, maka kegiatan workshop tentang Gerakan Literasi Sekolah di sekolah dasar yang memiliki permasalahan dalam minat baca dan tulis siswa perlu dilakukan. Kegiatan dilaksanakan di SD YPPK Yos Sudarso Kuper dengan sasaran utama kegiatan adalah guru dan kepala sekolah dengan total jumlah peserta 10 orang dan selanjutnya melibatkan siswa SD YPPK Yos Sudarso Kuper yang berjumlah 47 siswa dalam kegiatan simulasi. Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk workshop yang meliputi sosialisasi dan pelatihan penyusunan program melalui metode pelatihan, penerapan dan pendampingan. Materi kegiatan pengabdian dibagi menjadi dua yakni Gerakan Literasi Nasional yang didalamnya mencakup Gerakan Literasi Sekolah, dan Literatur/Sastra sebagai media penunjang dalam penyusunan program GLS.Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari; hari pertama dan kedua adalah workshop, hari ketiga adalah simulasi penerapan program GLS yang telah disusun. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah;1) Pemahaman guru dan seluruh pihak sekolah tentang Gerakan Literasi Nasional lebih khususnya Gerakan Literasi Sekolah, 2) Kemampuan guru dan seluruh pihak sekolah dalam menyusun sebuah Program GLS yang dapat diterapkan di lingkungan SD YPPK Yos Sudarso Kuper, dan 3) Penerapan program GLS yang terorganisir dan berkelanjutan untuk meningkatkan minat dan kemampuan baca dan tulis siswa melalui program membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, perpustakaan mini dan pojok baca mading, lingkungan kaya teks, dan pelibatan publik.   Kata Kunci: Gerakan Literasi Nasional, Gerakan Literasi Sekolah, membaca 15   menit, pojok baca  
小学YPPK YOS SUDARSO KUPER的学校扫盲运动是一个成功的国家扫盲项目
令人震惊的是,印尼在其国家识字率列表中所处的位置非常低,这是教育部发起的一项名为“国家扫盲运动”(GLN)项目的前身。GLN的目标是建立识字文化,以实现2015年《文化与教育部长条例》第23号的提高。GLS有三个领域,其中一个是学校扫盲运动(GLS),其目标是教育工作者、校长和小学教育工作者。这些指南中所接触的一些步骤和方法可以在小学中gi项目开发。工作坊活动的基础,那么有关学校基本素养的运动有兴趣读和写中,学生们需要做的问题。活动在YPPK Yos Sudarso Kuper SD的主要目标是10名教师和校长,然后包括47名学生参加模拟活动的YPPK Yos Sudarso Kuper。这种服务是以通过培训、应用和培训方法进行的社会化和规划培训的形式进行的。奉献活动分为两部分:国家扫盲运动,其中包括学校扫盲运动,文学/文学作为GLS项目的基础媒体基础。三天的活动执行;第一天和第二次是研讨会,第三天是编写GLS程序的应用模拟。奉献活动的结果是;1)运动和整个学校老师了解更多国家尤其是运动素养,2)学校教师能力素养和整个学校撰写GLS的应用程序环境中SD YPPK约Sudarso乡下佬,和3)应用程序GLS的组织和可持续提高学生兴趣,读和写的能力通过阅读项目在课程开始前15分钟,迷你图书馆角落读它们,丰富文本,pelibatan公众环境。关键词:国家扫盲运动,学校扫盲运动,15分钟的阅读,角落阅读
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信