Ali Hasbi Ramadani, Ahmad Ajib Ridlwan, Yunus Yunus
{"title":"Mesin Pengupas Kulit Ari Kedelai Otomatis untuk Meningkatkan Produktivitas Industri Kecil Tempe di Tulungagung","authors":"Ali Hasbi Ramadani, Ahmad Ajib Ridlwan, Yunus Yunus","doi":"10.26740/abi.v3n1.p29-39","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Rejosari Kecamatan Gondang, Kab. Tulungagung terdapat beberapa pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi tempe, namun sudah bertahun-tahun berjalan tetapi tidak ada perkembangan yang signifikan baik dari segi omset, proses produksi, manajemen dll, sehingga TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir untuk membantu permasalahan yang dihadapi pelaku usaha tempe di Desa Rejosari yang dalam hal ini bertindak sebagai mitra. Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra terdapat dua permasalahan urgen yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu (1) permasalahan aspek produksi, yakni rendahnya kualitas dan kuantitas produksi pengupasan kulit kedelai yang masih dilakukan secara manual dan (2) permasalahan aspek manajemen, yakni lemahnya pengelolaan manajemen UKM tempe, khususnya manajemen produksi dan manajemen keuangan. Solusi untuk menyelesaikan kedua permasalahan tersebut adalah: (a) penerapan mesin pengupas kulit ari kedelai yang efektif dan efisien, dan (b) Melakukan kegiatan diskusi, pelatihan dan pendampingan. Metode pelaksanaan program PKM ini dilakukan dengan tahapan: (1) menentukan permasalahan prioritas (2 )Penentuan metode kegiatan, (3) perancangan mesin (4) Manufaktur (5) Uji coba mesin, (6) penerapan mesin, (7) Pelatiahan Pengoprasian mesin, (8) Pelatihan Manajemen Usaha, dan (9) Pemantauan dan pendampingan. Hasil pelaksanaan program PKM adalah: (1) penerapan 1 unit mesin pengupas kulit kedelai kering yang efektif dan efisien dengan kapasitas produksi minimal 250 kg/jam, (2) terjadinya perubahan penerapan manajemen usaha yang lebih baik, khususnya manajemen keuangan, (3) pendapatan pengusaha kecil tempe meningkat, (4) masih tersedia banyak waktu bagi UKM tempe untuk melakukan aktivitas produktif lain.\nKeywords: PKM, UKM, Tempe, Kedelai, Mesin Pengupas","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/abi.v3n1.p29-39","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Desa Rejosari Kecamatan Gondang, Kab. Tulungagung terdapat beberapa pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi tempe, namun sudah bertahun-tahun berjalan tetapi tidak ada perkembangan yang signifikan baik dari segi omset, proses produksi, manajemen dll, sehingga TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir untuk membantu permasalahan yang dihadapi pelaku usaha tempe di Desa Rejosari yang dalam hal ini bertindak sebagai mitra. Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra terdapat dua permasalahan urgen yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu (1) permasalahan aspek produksi, yakni rendahnya kualitas dan kuantitas produksi pengupasan kulit kedelai yang masih dilakukan secara manual dan (2) permasalahan aspek manajemen, yakni lemahnya pengelolaan manajemen UKM tempe, khususnya manajemen produksi dan manajemen keuangan. Solusi untuk menyelesaikan kedua permasalahan tersebut adalah: (a) penerapan mesin pengupas kulit ari kedelai yang efektif dan efisien, dan (b) Melakukan kegiatan diskusi, pelatihan dan pendampingan. Metode pelaksanaan program PKM ini dilakukan dengan tahapan: (1) menentukan permasalahan prioritas (2 )Penentuan metode kegiatan, (3) perancangan mesin (4) Manufaktur (5) Uji coba mesin, (6) penerapan mesin, (7) Pelatiahan Pengoprasian mesin, (8) Pelatihan Manajemen Usaha, dan (9) Pemantauan dan pendampingan. Hasil pelaksanaan program PKM adalah: (1) penerapan 1 unit mesin pengupas kulit kedelai kering yang efektif dan efisien dengan kapasitas produksi minimal 250 kg/jam, (2) terjadinya perubahan penerapan manajemen usaha yang lebih baik, khususnya manajemen keuangan, (3) pendapatan pengusaha kecil tempe meningkat, (4) masih tersedia banyak waktu bagi UKM tempe untuk melakukan aktivitas produktif lain.
Keywords: PKM, UKM, Tempe, Kedelai, Mesin Pengupas