Pembinaan Kader dalam Memberikan Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja pada Bina Keluarga Remaja di Dusun Gandok, Condong Catur, Sleman

Elly Naila Fauziah
{"title":"Pembinaan Kader dalam Memberikan Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja pada Bina Keluarga Remaja di Dusun Gandok, Condong Catur, Sleman","authors":"Elly Naila Fauziah","doi":"10.59737/jpmpi.v1i1.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perilaku beresiko diuraikan dalam Riskesdas (2013) bahwa, 1,4% remaja berusia 10-14 tahun dan 18,3% remaja berusia 15-19 tahun telah merokok, 56% perokok laki-laki dan 59% perokok wanita memulainya sebelum 15 tahun. Data SDKI (2012) menunjukkan, 28% remaja perempuan dan 24% remaja laki-laki meminum minuman beralkohol sebelum berusia 15 tahun, 32,1% remaja perempuan dan 36,5 remaja laki-laki berusia 15-19 tahun mulai berpacaran sebelum usia 15 tahun, sekitar 0,7 % perempuan dan 4,5% laki-laki berusia 15-19 tahun melakukan seks pra-nikah, 7% remaja perempuan 15-19 tahun pernah melahirkan, dan 2,8% remaja usia 15-19 tahun terlibat penyalahgunaan NAPZA. Peran kader penting dalam hal ini sebagai pemberi edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di dusun Gandok didapatkan bahwa kader merasa kurang informasi mengenai Teknik Edukasi KRR yang efektif. Penyuluhan dapat menjadi media pembinaan kepada kader. Tujuan Meningkatkan pengetahuan kader dalam memberikan edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) pada Bina Keluarga Remaja (BKR). Menggunakan kuesioner pre-test dan post-tes, serta penyuluhan (diberikan satu kali pertemuan). Terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test, diperoleh peningkatan rata-rata pengetahuan kader dari 5.60 (pre-test) menjadi 8.40 (post-test). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Sig. 2 tiled 0,00 (<0,025), menunjukkan H0 ditolak, sehingga terdapat hubungan antara penyuluhan dengan peningkatan pengetahuan kader dalam memberikan edukasi. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pembinaan kader ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader. Pembinaan ini perlu selalu dilakukan secara berkala dan terjadwal dengan topik dan kegiatan yang berhubungan dengan tugas kader dalam merencanakan kegiatan; melakukan komunikasi, informasi, dan motivasi (KIM); dan menggerakkan masyarakat.","PeriodicalId":210933,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59737/jpmpi.v1i1.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Perilaku beresiko diuraikan dalam Riskesdas (2013) bahwa, 1,4% remaja berusia 10-14 tahun dan 18,3% remaja berusia 15-19 tahun telah merokok, 56% perokok laki-laki dan 59% perokok wanita memulainya sebelum 15 tahun. Data SDKI (2012) menunjukkan, 28% remaja perempuan dan 24% remaja laki-laki meminum minuman beralkohol sebelum berusia 15 tahun, 32,1% remaja perempuan dan 36,5 remaja laki-laki berusia 15-19 tahun mulai berpacaran sebelum usia 15 tahun, sekitar 0,7 % perempuan dan 4,5% laki-laki berusia 15-19 tahun melakukan seks pra-nikah, 7% remaja perempuan 15-19 tahun pernah melahirkan, dan 2,8% remaja usia 15-19 tahun terlibat penyalahgunaan NAPZA. Peran kader penting dalam hal ini sebagai pemberi edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di dusun Gandok didapatkan bahwa kader merasa kurang informasi mengenai Teknik Edukasi KRR yang efektif. Penyuluhan dapat menjadi media pembinaan kepada kader. Tujuan Meningkatkan pengetahuan kader dalam memberikan edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) pada Bina Keluarga Remaja (BKR). Menggunakan kuesioner pre-test dan post-tes, serta penyuluhan (diberikan satu kali pertemuan). Terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test, diperoleh peningkatan rata-rata pengetahuan kader dari 5.60 (pre-test) menjadi 8.40 (post-test). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Sig. 2 tiled 0,00 (<0,025), menunjukkan H0 ditolak, sehingga terdapat hubungan antara penyuluhan dengan peningkatan pengetahuan kader dalam memberikan edukasi. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pembinaan kader ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader. Pembinaan ini perlu selalu dilakukan secara berkala dan terjadwal dengan topik dan kegiatan yang berhubungan dengan tugas kader dalam merencanakan kegiatan; melakukan komunikasi, informasi, dan motivasi (KIM); dan menggerakkan masyarakat.
卡德指导了在甘多克村为一个青少年家庭建造年轻健康教育的过程
《Riskesdas》(2013)中有这样的危险行为:10-14岁的青少年中有1.4%和15-19岁的青少年中有18.3%开始吸烟,56%的男性和59%的女性吸烟者在15岁之前开始吸烟。SDKI(2012)的数据显示,28%的女性青少年中,24%的十几岁的男孩在15岁前喝酒精饮料,32,1% 15-19岁青少年妇女和36,5十几岁的男孩15岁开始约会之前,大约70 %的妇女和4,5%婚前15-19岁男性做爱,7% 15-19年生育过的女性青少年中,滥用NAPZA 2,8% 15-19岁青少年参与。作为甘德尔德村的青少年生殖健康教育工作者,卡德在这方面所起的重要作用是发现,卡德对有效的克里教育技术几乎一无所知。教育可以是教育卡德的媒体。目的是增加kader的知识,为Bina youth (ckr)提供青少年生殖健康教育。使用术前问卷和博士后,以及咨询(进行一次会议)。预科和学术界的结果有所不同,卡德的平均知识从5.60增加到8.40。假设测试结果显示Sig. 2 tiled 0.00 (<0 025), H0被拒绝,因此教育与kader提供教育的知识增加之间存在联系。通过教授卡德的社区奉献活动有效地增加了卡德的知识。本指导需要定期、定期地与与卡德任务相关的主题和活动进行指导;进行沟通、信息和动力(KIM);并推动社会。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信