MENGHITUNG HPP BIBIT LELE DAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA PEMBIBITAN LELE DI KAMPUNG LELE DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATER KAMPAR
{"title":"MENGHITUNG HPP BIBIT LELE DAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA PEMBIBITAN LELE DI KAMPUNG LELE DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATER KAMPAR","authors":"Masril Masril","doi":"10.47927/JASD.V1I1.83","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nIkan lele merupakan bagian dari salah satu komoditas air tawar yang sangat mudah dalam melakukan pengembangannya, ikan lele juga memiliki keistimewaan salah satu nya memiliki tingkat protein yang cukup tinggi. Usaha ikan lele yang dibudidayakan di Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar merupakan usaha yang bergerak di bidang pengembangan ikan lele dan budidaya ikan lele. Dalam melaksanakan atau pengembangan ikan lele memiliki waktu yang sangat singkat yakni 1,5 bulan sampai dengan 3 bulan. Dalam hal pembenihan ikan lele menghasilkan benih ikan lele yang berkualitas, pembesaran ikan lele juga menghasilkan ikan lele yang siap dikonsumsi. Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan lele tersebut adalah usaha ikan lele sampai dengan saat ini belum dapat mengklasifikasikan biaya yang bersifat biaya tetap maupun biaya yang bersifat variabel, akan tetapi biaya overhead adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. atau dengan kata lain semua biaya dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari biaya bahan tak langsung,b iaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya-biaya produksi lainnya yang tidak secara mudah dapat ditelusuri secara langsung pada proses produksi. Tidak diperhitungkannya biaya overhead dalam menentukan harga pokok produksi membuat harga pokok produksi tidak akurat, akan tetapi bukan hanya itu saja permasalahan yang dihadapi oleh usaha atau petani ikan lele juga dalam hal menyusun laporan keuangan ikan lele. Kesimpulan dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain pemilik usaha ikan lele dapat memahami dan menyusun harga pokok produk pada ikan lele tersebut.Pemilik usaha ikan lele dapat memahami dan menyusun laporan keuangan usaha pada ikan lele tersebut. \nKata Kunci : Harga Pokok Produk dan Laporan Keuangan","PeriodicalId":308896,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas STMIK Dharmapala","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdimas STMIK Dharmapala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47927/JASD.V1I1.83","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Ikan lele merupakan bagian dari salah satu komoditas air tawar yang sangat mudah dalam melakukan pengembangannya, ikan lele juga memiliki keistimewaan salah satu nya memiliki tingkat protein yang cukup tinggi. Usaha ikan lele yang dibudidayakan di Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar merupakan usaha yang bergerak di bidang pengembangan ikan lele dan budidaya ikan lele. Dalam melaksanakan atau pengembangan ikan lele memiliki waktu yang sangat singkat yakni 1,5 bulan sampai dengan 3 bulan. Dalam hal pembenihan ikan lele menghasilkan benih ikan lele yang berkualitas, pembesaran ikan lele juga menghasilkan ikan lele yang siap dikonsumsi. Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan lele tersebut adalah usaha ikan lele sampai dengan saat ini belum dapat mengklasifikasikan biaya yang bersifat biaya tetap maupun biaya yang bersifat variabel, akan tetapi biaya overhead adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. atau dengan kata lain semua biaya dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari biaya bahan tak langsung,b iaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya-biaya produksi lainnya yang tidak secara mudah dapat ditelusuri secara langsung pada proses produksi. Tidak diperhitungkannya biaya overhead dalam menentukan harga pokok produksi membuat harga pokok produksi tidak akurat, akan tetapi bukan hanya itu saja permasalahan yang dihadapi oleh usaha atau petani ikan lele juga dalam hal menyusun laporan keuangan ikan lele. Kesimpulan dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain pemilik usaha ikan lele dapat memahami dan menyusun harga pokok produk pada ikan lele tersebut.Pemilik usaha ikan lele dapat memahami dan menyusun laporan keuangan usaha pada ikan lele tersebut.
Kata Kunci : Harga Pokok Produk dan Laporan Keuangan