{"title":"Pengelompokkan KabupatenKota Di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Indikator Kesehatan Mortalitas Dengan Algoritma Variable Weighting K-Means","authors":"Elvira Mustikawati Putri Hermanto","doi":"10.36456/jstat.vol12.no1.a1990","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"One indicator that describes health status, development and health services is the mortality rate. Mortality was formed from several indicators, namely crude birth rates, crude mortality, infant mortality, under-five mortality and maternal mortality. In 2014, the achievement of infant mortality was still above the agreed MDG target. The distribution of health indicators, mortality, in East Java Province needs to be known to achieve targets in the MDGs and to improve health status in East Java Province. This study discusses the grouping of regencies (and cities) in East Java Province based on the similarity of five mortality indicators using the Variable Weighted K-Means (VW K-Means) method. Based on the silhouette method, three optimal groups were formed. Based on the results of grouping with VW K-Means it is known that the crude mortality variable is the most important variable in the formation of groups 1 and 2. While the crude mortality rate and under-five mortality rate are the most important variables in group formation 3. In addition, it is known that groups 1 consists of 14 districts / cities, group 2 consists of 19 districts / cities, and group 3 consists of 5 districts / cities. The results of the study are in the form of grouping (clustering) that can be used to describe the distribution of district groups based on the condition of the health profile of the area. \nSalah satu indikator yang menggambarkan derajat kesehatan, pembangunan dan pelayanan kesehatan adalah angka kematian (mortalitas). Mortalitas dibentuk dari beberapa indikator, yaitu angka kelahiran kasar, angka kematian kasar, angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu. Pada Tahun 2014, capaian angka kematian bayi masih berada diatas target MDGs yang telah disepakati. Distribusi indikator kesehatan, mortalitas, di Provinsi Jawa Timur perlu diketahui untuk mencapai target dalam MDGs dan untuk meningkatkan derajat kesehatan di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini membahas tentang pengelompokkan kabupaten-kabupaten (dan kota) yang ada di Provinsi Jawa Timur berdasarkan kemiripan lima indikator mortalitas dengan menggunakan metode Variable Weighted K-Means (VW K-Means). Berdasarkan metode silhouette diperoleh jumlah kelompok optimal yang terbentuk sebanyak tiga kelompok. Berdasarkan hasil pengelompokkan dengan VW K-Means diketahui bahwa variabel angka kematian kasar adalah variabel yang paling penting dalam pembentukan kelompok 1 dan 2. Sedangkan angka kematian kasar dan angka kematian balita adalah variabel yang paling penting dalam pembentukkan kelompok 3. Selain itu, diketahui bahwa kelompok 1 terdiri dari 14 kabupaten/kota, kelompok 2 terdiri dari 19 kabupaten/kota, dan kelompok 3 terdiri dari 5 kabupaten/kota. Hasil penelitian berupa hasil pengelompokkan (klasterisasi) yang dapat digunakan untuk menggambarkan distribusi pengelompokkan kabupaten berdasarkan kondisi profil kesehatan daerah tersebut \n ","PeriodicalId":118320,"journal":{"name":"J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36456/jstat.vol12.no1.a1990","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
One indicator that describes health status, development and health services is the mortality rate. Mortality was formed from several indicators, namely crude birth rates, crude mortality, infant mortality, under-five mortality and maternal mortality. In 2014, the achievement of infant mortality was still above the agreed MDG target. The distribution of health indicators, mortality, in East Java Province needs to be known to achieve targets in the MDGs and to improve health status in East Java Province. This study discusses the grouping of regencies (and cities) in East Java Province based on the similarity of five mortality indicators using the Variable Weighted K-Means (VW K-Means) method. Based on the silhouette method, three optimal groups were formed. Based on the results of grouping with VW K-Means it is known that the crude mortality variable is the most important variable in the formation of groups 1 and 2. While the crude mortality rate and under-five mortality rate are the most important variables in group formation 3. In addition, it is known that groups 1 consists of 14 districts / cities, group 2 consists of 19 districts / cities, and group 3 consists of 5 districts / cities. The results of the study are in the form of grouping (clustering) that can be used to describe the distribution of district groups based on the condition of the health profile of the area.
Salah satu indikator yang menggambarkan derajat kesehatan, pembangunan dan pelayanan kesehatan adalah angka kematian (mortalitas). Mortalitas dibentuk dari beberapa indikator, yaitu angka kelahiran kasar, angka kematian kasar, angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu. Pada Tahun 2014, capaian angka kematian bayi masih berada diatas target MDGs yang telah disepakati. Distribusi indikator kesehatan, mortalitas, di Provinsi Jawa Timur perlu diketahui untuk mencapai target dalam MDGs dan untuk meningkatkan derajat kesehatan di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini membahas tentang pengelompokkan kabupaten-kabupaten (dan kota) yang ada di Provinsi Jawa Timur berdasarkan kemiripan lima indikator mortalitas dengan menggunakan metode Variable Weighted K-Means (VW K-Means). Berdasarkan metode silhouette diperoleh jumlah kelompok optimal yang terbentuk sebanyak tiga kelompok. Berdasarkan hasil pengelompokkan dengan VW K-Means diketahui bahwa variabel angka kematian kasar adalah variabel yang paling penting dalam pembentukan kelompok 1 dan 2. Sedangkan angka kematian kasar dan angka kematian balita adalah variabel yang paling penting dalam pembentukkan kelompok 3. Selain itu, diketahui bahwa kelompok 1 terdiri dari 14 kabupaten/kota, kelompok 2 terdiri dari 19 kabupaten/kota, dan kelompok 3 terdiri dari 5 kabupaten/kota. Hasil penelitian berupa hasil pengelompokkan (klasterisasi) yang dapat digunakan untuk menggambarkan distribusi pengelompokkan kabupaten berdasarkan kondisi profil kesehatan daerah tersebut
说明健康状况、发展和保健服务的一个指标是死亡率。死亡率由几个指标组成,即粗出生率、粗死亡率、婴儿死亡率、五岁以下儿童死亡率和产妇死亡率。2014年,实现的婴儿死亡率仍高于千年发展目标商定的具体目标。为了实现千年发展目标和改善东爪哇省的卫生状况,需要了解东爪哇省卫生指标、死亡率的分布情况。本研究使用可变加权K-Means (VW K-Means)方法,基于五种死亡率指标的相似性,讨论了东爪哇省的县(和城市)的分组。基于轮廓法,形成了三个最优组。根据VW K-Means分组的结果可知,粗死亡率变量是形成第1和第2组的最重要变量。粗死亡率和五岁以下儿童死亡率是群体构成中最重要的变量。此外,已知第一组由14个区/市组成,第二组由19个区/市组成,第三组由5个区/市组成。研究结果采用分组(聚类)的形式,可用于描述基于区域健康状况的区域群体分布。Salah satu指标yang menggambarkan derajat kesehatan, pembangunan dan pelayanan kesehatan adalah angka kematian(死亡率)。Mortalitas dibentuk dari beberapa指标,yitu angka kelahiran kasar, angka kematian kasar, angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu。2014年,帕达·塔胡恩(patadahhun)上尉为实现千年发展目标yang telah disepakati提供数据。分布指标:死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率,爪哇帖木儿省的死亡率。Penelitian ini成员tenbahas tentang pengelompokkan kabupten - kabupten (dan kota) yang ada di province爪哇Timur berdasarkan kemiripan lima指标死亡率dengan menggunakan方法变量加权K-Means (VW K-Means)。Berdasarkan方法廓形diperoleh jumlah kelompok优化yang terbentuk sebanyak tiga kelompok。Berdasarkan hasil pengelompokkan dengan VW K-Means diketahui bahwa变量angka kematian kasar adalah变量yang paling penting dalam pembentukan kelompok 1 dan 2。Sedangkan angka kematian kasar danangka kematian balita adalah variabel yang paling penting dalam pembentukkan kelompok。Selain itu, diketahui bahwa kelompok 1 terdiri dari 14 kabupaten/kota, kelompok 2 terdiri dari 19 kabupaten/kota, dan kelompok 3 terpri dari 5 kabupaten/kota。Hasil penelitian berupa Hasil pengelompokkan (klasterisasi) yang dapat digunakan untuk menggambarkan distribution busi pengelompokkan kabupaten berdasarkan kondisi profile kesehatan daerah tersebut