Elma Widiyanti, Siti Rabbani Karimuna, S. Saptaputra
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA OPERATOR ALAT ANGKAT ANGKUT DI PT PELINDO IV CABANG KENDARI","authors":"Elma Widiyanti, Siti Rabbani Karimuna, S. Saptaputra","doi":"10.37887/jk3-uho.v1i2.16585","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelelahan akan menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya akan berdampak pada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Model kesehatan yang telah dirancang oleh World Health Organization (WHO) hingga tahun 2020, memprediksikan bahwa gangguan kejiwaan yang dirasakan pekerja misalnya perasaan letih yang sangat berat dan berakhir pada penderitaan/kelesuan dan berhasil sebagai penyakit mematikan nomor dua sesudah penyakit jantung. Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apa faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada operator alat angkat angkut di PT Pelindo IV Cabang Kendari. Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling berjumlah 35 orang. Uji statistik menggunakan uji Chi square. Data identitas responden, masa kerja, dan shift kerja dikumpulkan dengan metode wawancara. Data kelelahan kerja diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner alat ukur perasaan kelelahan kerja (KAUPK2) dan kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan nilai skor yang mengalami kelelahan sebanyak 19 responden (54,3%) dan yang tidak mengalami kelelahan sebanyak 16 responden (45,7,0%). Variabel yang menunjukkan adanya ikatan dengan kelelahan kerja yaitu shift kerja (p-value = 0,009) dan kualitas tidur (p-value = 0,011). Sedangkan variabel yang tidak menunjukkan adanya ikatan dengan kelelahan kerja yaitu masa kerja (p-value = 0,807)","PeriodicalId":156286,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/jk3-uho.v1i2.16585","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kelelahan akan menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya akan berdampak pada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Model kesehatan yang telah dirancang oleh World Health Organization (WHO) hingga tahun 2020, memprediksikan bahwa gangguan kejiwaan yang dirasakan pekerja misalnya perasaan letih yang sangat berat dan berakhir pada penderitaan/kelesuan dan berhasil sebagai penyakit mematikan nomor dua sesudah penyakit jantung. Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apa faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada operator alat angkat angkut di PT Pelindo IV Cabang Kendari. Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling berjumlah 35 orang. Uji statistik menggunakan uji Chi square. Data identitas responden, masa kerja, dan shift kerja dikumpulkan dengan metode wawancara. Data kelelahan kerja diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner alat ukur perasaan kelelahan kerja (KAUPK2) dan kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan nilai skor yang mengalami kelelahan sebanyak 19 responden (54,3%) dan yang tidak mengalami kelelahan sebanyak 16 responden (45,7,0%). Variabel yang menunjukkan adanya ikatan dengan kelelahan kerja yaitu shift kerja (p-value = 0,009) dan kualitas tidur (p-value = 0,011). Sedangkan variabel yang tidak menunjukkan adanya ikatan dengan kelelahan kerja yaitu masa kerja (p-value = 0,807)