{"title":"Typology of Strengthening Foundations as Successor to Old Foundations Post Regime Law on Foundations","authors":"Mohammad Isrok, Radhityas Kharisma Nuryasinta","doi":"10.22219/ilrej.v3i1.24323","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"After the Law on Foundations was formed, every Foundation that existed before the enactment of the Law was obliged to adjust its Articles of Association with the provisions of the Law on Foundations. If not, there will be legal consequences for foundations that have not made adjustments, or in other words, the foundation will be legally weak and will also have an impact on the assets/wealth of the foundation. The purpose of this study is to find out the legal implications for new foundations that do not comply with the Foundation Law, as well as find out the typology of strengthening foundations to adjust the condition of their assets by the Foundation Law. With the sociological juridical method, it can be concluded that for foundations that do not adjust their statutes by the Law on foundations, especially related to assets, the foundation will have difficulty managing the ownership of its assets, especially for immovable objects. Then there are two typologies of strengthening to adjust the conditions of the AR Foundation by the Foundation Law, namely from the legality side of law and audit reports. Legal legality emphasizes that achieving accountability and transparency can be carried out through non-litigation efforts which include controlling assets, increasing the capacity of Foundation organs, strengthening supervision, and mediation as well as litigation efforts in the form of court suits. While the typology of strengthening in terms of financial reports, foundations need to have routine reporting standards to report their activities and funding to the Foundation Trustees by financial accounting standards.\nKeywords: Foundation; Strengthening; Typology.\n \nAbstrak\nPasca Undang – Undang tentang Yayasan terbentuk, setiap Yayasan yang lahir/ ada sebelum UU Yayasan wajib untuk menyesuaikan Anggaran Dasarnya dengan ketentuan UU Yayasan. Jika tidak maka akan ada implikasi hukum terhadap Yayasan yang belum melakukan penyesuaian, atau dengan kata lain Yayasan tersebut lemah secara hukum yang turut berdampak (salah satunya) terhadap asset/kekayaan Yayasan. Penyesuaian yang diwajibkan semata-mata bertujuan untuk memberikan penguatan pada sebuah Yayasan yang masih eksis hingga saat ini. Sedangkan penguatan itu sendiri memiliki karakter tertentu yang pada umumnya akan terakumulasi dan muncul sebagai bentuk kesan maupun citra yang diberikan siapa saja terhadap eksistensi Yayasan. Beranjak dari latar belakang yuridis demikian maka penelitian ini menjadikan Yayasan “AR” sebagai objek penelitian, karena berdasarkan observasi peneliti menemukan adanya problem status asset/ kekayaan Yayasan yang disebabkan oleh kurang optimalnya pengelolaan aset yang harus mengacu kepada UU Yayasan. Problem yang demikian menempatkan posisi Yayasan “AR” lemah secara hukum terhadap kepemilikan asetnya, sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif mengenai faktor penyebab problem tersebut, dan memberikan solusi mengenai langkah apa saja yang diperlukan untuk memperkuat Yayasan “AR”. Terlebih bahwa Penyesuaian asset/ kekayaan memiliki keterkaitan dengan terbentuknya sebuah klasifikasi penguatan atau yang sering digunakan dengan istilah tipologi penguatan. Guna menjawab permasalahan tersebut, peneliti mengangkat dua buah permasalahan, pertama apa implikasi hukum terhadap Yayasan baru yang tidak menyesuaikan diri dengan UU Yayasan, khususnya terkait asset Lembaga, dan kedua bagaimana tipologi penguatan untuk menyesuaikan kondisi Yayasan baru saat ini dengan ketentuan UU Yayasan.\nKata kunci: Penguatan; Tipologi; Yayasan.","PeriodicalId":404317,"journal":{"name":"Indonesia Law Reform Journal","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Law Reform Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22219/ilrej.v3i1.24323","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
After the Law on Foundations was formed, every Foundation that existed before the enactment of the Law was obliged to adjust its Articles of Association with the provisions of the Law on Foundations. If not, there will be legal consequences for foundations that have not made adjustments, or in other words, the foundation will be legally weak and will also have an impact on the assets/wealth of the foundation. The purpose of this study is to find out the legal implications for new foundations that do not comply with the Foundation Law, as well as find out the typology of strengthening foundations to adjust the condition of their assets by the Foundation Law. With the sociological juridical method, it can be concluded that for foundations that do not adjust their statutes by the Law on foundations, especially related to assets, the foundation will have difficulty managing the ownership of its assets, especially for immovable objects. Then there are two typologies of strengthening to adjust the conditions of the AR Foundation by the Foundation Law, namely from the legality side of law and audit reports. Legal legality emphasizes that achieving accountability and transparency can be carried out through non-litigation efforts which include controlling assets, increasing the capacity of Foundation organs, strengthening supervision, and mediation as well as litigation efforts in the form of court suits. While the typology of strengthening in terms of financial reports, foundations need to have routine reporting standards to report their activities and funding to the Foundation Trustees by financial accounting standards.
Keywords: Foundation; Strengthening; Typology.
Abstrak
Pasca Undang – Undang tentang Yayasan terbentuk, setiap Yayasan yang lahir/ ada sebelum UU Yayasan wajib untuk menyesuaikan Anggaran Dasarnya dengan ketentuan UU Yayasan. Jika tidak maka akan ada implikasi hukum terhadap Yayasan yang belum melakukan penyesuaian, atau dengan kata lain Yayasan tersebut lemah secara hukum yang turut berdampak (salah satunya) terhadap asset/kekayaan Yayasan. Penyesuaian yang diwajibkan semata-mata bertujuan untuk memberikan penguatan pada sebuah Yayasan yang masih eksis hingga saat ini. Sedangkan penguatan itu sendiri memiliki karakter tertentu yang pada umumnya akan terakumulasi dan muncul sebagai bentuk kesan maupun citra yang diberikan siapa saja terhadap eksistensi Yayasan. Beranjak dari latar belakang yuridis demikian maka penelitian ini menjadikan Yayasan “AR” sebagai objek penelitian, karena berdasarkan observasi peneliti menemukan adanya problem status asset/ kekayaan Yayasan yang disebabkan oleh kurang optimalnya pengelolaan aset yang harus mengacu kepada UU Yayasan. Problem yang demikian menempatkan posisi Yayasan “AR” lemah secara hukum terhadap kepemilikan asetnya, sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif mengenai faktor penyebab problem tersebut, dan memberikan solusi mengenai langkah apa saja yang diperlukan untuk memperkuat Yayasan “AR”. Terlebih bahwa Penyesuaian asset/ kekayaan memiliki keterkaitan dengan terbentuknya sebuah klasifikasi penguatan atau yang sering digunakan dengan istilah tipologi penguatan. Guna menjawab permasalahan tersebut, peneliti mengangkat dua buah permasalahan, pertama apa implikasi hukum terhadap Yayasan baru yang tidak menyesuaikan diri dengan UU Yayasan, khususnya terkait asset Lembaga, dan kedua bagaimana tipologi penguatan untuk menyesuaikan kondisi Yayasan baru saat ini dengan ketentuan UU Yayasan.
Kata kunci: Penguatan; Tipologi; Yayasan.
《基金会法》制定后,凡在《基金会法》颁布前存在的基金会,都必须按照《基金会法》的规定调整其章程。如果不调整,没有调整的基金会将面临法律后果,也就是说,基金会在法律上是弱势的,也会对基金会的资产/财富产生影响。本研究旨在找出不符合《基金法》的新设立基金会的法律含义,以及基金法强化基金会调整资产状况的类型。运用社会学法学方法,可以得出结论,对于基金会,特别是资产方面的基金会,如果不根据《基金会法》调整其章程,基金会将难以管理其资产,特别是不动产的所有权。其次,通过《基金法》加强对应收帐款基金设立条件的调整有两种类型,即从法律的合法性方面和审计报告方面进行加强。法制化强调问责透明可以通过非诉努力来实现,包括控制资产、增强基金会机构能力、加强监管、调解和诉讼等。虽然在财务报告方面的类型学加强,但基金会需要有常规的报告标准,以财务会计标准向基金会受托人报告其活动和资金。关键词:基础;加强;类型学。[摘要]pasca Undang - Undang tentang Yayasan terbentuk, setiap Yayasan yang lahir/ ada sebelum UU Yayasan wajib untuk menyesuaikan Anggaran Dasarnya dengan ketentuan UU Yayasan。Jika tidak maka akan ada implikasi hukum terhadap Yayasan yang belum melakukan penyesaian, atau dengan kata lain Yayasan terhadap asset (salah satunya) /kekayaan Yayasan。Penyesuaian yang diwajibkan semata- matta bertujuan untuk memberikan penguin pagadsebuah Yayasan yang masih eksis hingagsaat ini。Sedangkan企鹅是sendiri memiliki karakter tertentu yang pada umumnya akan terakumulasi dan muncul sebagai bentuk kesan maupun citra yang diberikan siapa saja terhadap eksistensi Yayasan。Beranjak dari latar belakang yuridis demmikian maka peneltian ini menjadikan Yayasan“AR”sebagai对象peneliti menemukan adanya问题状态资产/ kekayaan Yayasan yang disebabkan oleh kurang optimalya penelolaan asset yang harus mengacu kepaada UU Yayasan。问题yang demikian menempatkan posisi Yayasan“AR”lemah secara hukum terhadap kepemilikan asetnya, sehinga melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran对象mengenai因素为penyebab问题tersebut, dan memberikan solusi mengenai langkah apa saja yang diperlukan untuk memberkuat Yayasan“AR”。Terlebih bahwa Penyesuaian asset/ kekayaan memiliki keterkaitan dengan terbentuknya sebuah kllasifikasi penguatan atau yang sering digunakan dengan istilah tipologi penguatan。Guna menjawab permasalahan tersebut, peneliti mengangkat dua buah permasalahan, pertamama apa implikasi hukum terhadap Yayasan, khususnya terkait asset Lembaga, dan kedua bagaimana tipologi penguin untuk menyesuaikan kondisi Yayasan baru saat ini dengan ketentuan UU Yayasan。Kata kunci:企鹅;Tipologi;生物多样性。