Musik Dalam Pandangan Schopenhauer

Daniel Sema, M. Wibowo
{"title":"Musik Dalam Pandangan Schopenhauer","authors":"Daniel Sema, M. Wibowo","doi":"10.51667/jpsalmoz.v2i2.681","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artur Schopenhauer lebih dikenal sebagai filsuf pesimis karena pandangan-pandangan filosofisnya dipenuhi oleh nuansa penderitaan yang berkesinambungan. Penderitaan ini disebabkan dunia dan segala isinya dikendalikan oleh suatu energi besar tak terkendalikan, yang oleh Schopenhauer disebut sebagai “Kehendak” atau Will. Kehendak ini memerangkap dan menyetir benda dan makhluk hidup dalam eksistensinya hingga mereka tak mampu melawannya. \nDalam berfilsafat Schopenhauer dipengaruhi oleh Plato, Kant dan Budha. Pada Plato, Schopenhauer meminjam gagasan ide; pada Kant, ia menyoroti filsafat transendental dan mengadopsi gagasan fenomena dan nomena yang sekaligus disangkalinya; pada agama Budha, ajaran pengendalian dan pemusnahan nafsu untuk mencapai ketenangan dan kedamaian abadi (nirwana) diadopsi oleh Schopenhauer dengan sudut pandang agak berbeda. Walaupun kehidupan pribadinya sangat unik, eksentrik dan kontroversial, Artur Schopenhauer dimasukkan sebagai filsuf besar sepanjang jaman. Gagasan Schopenhauer sangat mempengaruhi filsuf, komposer dan sastrawan besar khususnya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20: Nietzsche, Wagner, Brahms, Freud, Wittgenstein, Horkheimer, Hardy, Mann, Rilke, Proust, Tolstoy, Borges, Mahler, Langer, Schoenberg, dll.   \nSelain berteori, Schopenhauer juga menawarkan jalan keluar kepada manusia untuk lepas dari tirani Kehendak yang mengukunginya, yaitu dengan cara estetis dan etis. Cara estetis sifatnya temporer, sedangkan cara etis lebih permanen. Salah satu cara estetis ialah dengan mendengarkan musik. Musik dikategorikan sebagai seni dengan derajad paling tinggi dibandingkan dengan jenis seni yang lain. Dengan musik manusia sanggup melupakan representasi (Vorstelugen) dunia yang membawa penderitaan.","PeriodicalId":397504,"journal":{"name":"JURNAL PSALMOZ","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PSALMOZ","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51667/jpsalmoz.v2i2.681","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Artur Schopenhauer lebih dikenal sebagai filsuf pesimis karena pandangan-pandangan filosofisnya dipenuhi oleh nuansa penderitaan yang berkesinambungan. Penderitaan ini disebabkan dunia dan segala isinya dikendalikan oleh suatu energi besar tak terkendalikan, yang oleh Schopenhauer disebut sebagai “Kehendak” atau Will. Kehendak ini memerangkap dan menyetir benda dan makhluk hidup dalam eksistensinya hingga mereka tak mampu melawannya. Dalam berfilsafat Schopenhauer dipengaruhi oleh Plato, Kant dan Budha. Pada Plato, Schopenhauer meminjam gagasan ide; pada Kant, ia menyoroti filsafat transendental dan mengadopsi gagasan fenomena dan nomena yang sekaligus disangkalinya; pada agama Budha, ajaran pengendalian dan pemusnahan nafsu untuk mencapai ketenangan dan kedamaian abadi (nirwana) diadopsi oleh Schopenhauer dengan sudut pandang agak berbeda. Walaupun kehidupan pribadinya sangat unik, eksentrik dan kontroversial, Artur Schopenhauer dimasukkan sebagai filsuf besar sepanjang jaman. Gagasan Schopenhauer sangat mempengaruhi filsuf, komposer dan sastrawan besar khususnya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20: Nietzsche, Wagner, Brahms, Freud, Wittgenstein, Horkheimer, Hardy, Mann, Rilke, Proust, Tolstoy, Borges, Mahler, Langer, Schoenberg, dll.   Selain berteori, Schopenhauer juga menawarkan jalan keluar kepada manusia untuk lepas dari tirani Kehendak yang mengukunginya, yaitu dengan cara estetis dan etis. Cara estetis sifatnya temporer, sedangkan cara etis lebih permanen. Salah satu cara estetis ialah dengan mendengarkan musik. Musik dikategorikan sebagai seni dengan derajad paling tinggi dibandingkan dengan jenis seni yang lain. Dengan musik manusia sanggup melupakan representasi (Vorstelugen) dunia yang membawa penderitaan.
叔本华认为是音乐
阿图尔·叔本华(Artur Schopenhauer)通常被称为哲学家,因为他的哲学观点充满了持续不断的痛苦。这种痛苦是世界造成的,它所包含的一切都是由一种无法控制的巨大能量所控制的,叔本华称之为“意志”。这个意志困住、操纵事物和生物,使他们无法抵抗它。叔本华的哲学思想受到柏拉图、康德和佛陀的影响。在柏拉图,叔本华借鉴了这个概念;在康德,他强调了超验哲学,采用了同时被排斥的现象和现象的概念;在佛教中,对获得和平与持久和平的欲望的控制和破坏的教义被持不同观点的叔本华采用。尽管他的个人生活非常独特、古怪和有争议,但他被认为是有史以来最伟大的哲学家。Schopenhauer的思想对哲学家、作曲家和伟大的诗人,特别是在19世纪末和20世纪初:尼采、瓦格纳、勃拉姆斯、弗洛伊德、维特根斯坦、霍克海默、哈茨金斯坦、霍克海默、哈迪、曼、瑞尔克、普鲁斯特、托尔斯泰、博尔赫斯、马勒、兰格、勋伯格等有着深远的影响。叔本华不仅从理论上讲,而且为人类提供了一种摆脱以美学和道德的方式强加于人的意志暴政的方法。美学的方式是暂时的,而伦理的方式是永久的。美学的一种方式是听音乐。音乐被归类为一门艺术,比其他任何艺术都重要。有了音乐,人类能够忘记这个充满苦难的世界的代表。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信