{"title":"Studi Apologetika Tentang Pandangan Rasul Paulus Terhadap Kepemimpinan Wanita Di Gereja","authors":"J. Abraham","doi":"10.54553/kharisma.v1i1.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Paul’s theological view on women in church leadership is often misinterpreted if not misunderstood. It is true that at first glance, his prohibitions and policies for women sound degrading the women’s role. Yet, the application of the appropriate hermeneutical approach to his writings such as in 1 Corinths 11:2-16, 1 Corinths 14:34-35 and 1 Timothy 2:9-14 will show that Paul is never against women leading the church. This writing hopes to expand the church’s perspective on women’s leadership so that the church can provide women with the same opportunity as for the men in building up the body of Christ. On the other hand, it hopes to empower more women to take on leadership roles in the church without hesitation. [Pandangan teologis Rasul Paulus terhadap kepemimpinan wanita di gereja seringkali diterjemahkan dengan keliru atau disalah pahami. Jika dilihat secara sekilas, larangan dan aturan yang ia berikan kepada wanita terdengar merendahkan mereka. Namun, penerapan pendekatan hermeneutika yang sesuai dengan tulisan-tulisannya seperti dalam 1 Korintus 11:2-16, 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:9-14 akan menunjukkan bahwa Rasul Paulus tidak pernah menentang wanita untuk memegang jabatan kepemimpinan di gereja. Tulisan ini diharapkan dapat memperluas perspektif gereja tentang kepemimpinan wanita sehingga wanita dapat memiliki kesempatan yang sama layaknya pria dalam membangun tubuh Kristus. Di sisi lain, gereja juga diharapkan untuk dapat memberdayakan lebih banyak lagi wanita untuk mengambil peran dalam kepemimpinan gereja tanpa ragu.] ","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":"227 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v1i1.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Paul’s theological view on women in church leadership is often misinterpreted if not misunderstood. It is true that at first glance, his prohibitions and policies for women sound degrading the women’s role. Yet, the application of the appropriate hermeneutical approach to his writings such as in 1 Corinths 11:2-16, 1 Corinths 14:34-35 and 1 Timothy 2:9-14 will show that Paul is never against women leading the church. This writing hopes to expand the church’s perspective on women’s leadership so that the church can provide women with the same opportunity as for the men in building up the body of Christ. On the other hand, it hopes to empower more women to take on leadership roles in the church without hesitation. [Pandangan teologis Rasul Paulus terhadap kepemimpinan wanita di gereja seringkali diterjemahkan dengan keliru atau disalah pahami. Jika dilihat secara sekilas, larangan dan aturan yang ia berikan kepada wanita terdengar merendahkan mereka. Namun, penerapan pendekatan hermeneutika yang sesuai dengan tulisan-tulisannya seperti dalam 1 Korintus 11:2-16, 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:9-14 akan menunjukkan bahwa Rasul Paulus tidak pernah menentang wanita untuk memegang jabatan kepemimpinan di gereja. Tulisan ini diharapkan dapat memperluas perspektif gereja tentang kepemimpinan wanita sehingga wanita dapat memiliki kesempatan yang sama layaknya pria dalam membangun tubuh Kristus. Di sisi lain, gereja juga diharapkan untuk dapat memberdayakan lebih banyak lagi wanita untuk mengambil peran dalam kepemimpinan gereja tanpa ragu.]
保罗关于女性在教会领导中的神学观点即使没有被误解,也经常被误解。的确,乍一看,他对女性的禁令和政策听起来贬低了女性的角色。然而,将适当的解释学方法应用于他的作品,如哥林多前书11:2-16,哥林多前书14:34-35和提摩太前书2:9-14,将表明保罗从不反对女性领导教会。这篇文章希望能扩大教会对女性领导的视角,使教会能给女性提供与男性一样的机会来建立基督的身体。另一方面,它希望赋予更多的女性权力,让她们毫不犹豫地担任教会的领导角色。[Pandangan地质学家Rasul Paulus terhadap kepemimpinan wanita di gereja seringkali diiterjemahkan dengan keliru atau disalah pahami]。Jika dilihat secara sekilas, larangan danaturan yang, iikan kepada, wanita terdengar merendahkan mereka。Namun, penerapan pendekatan hermeneutika yang sesuai dengan tulisan- tuisanya seperti dalam(哥林多前书11:2-16,哥林多前书14:34-35但提摩太前书2:9-14)akan menunjukkan bahwa(拉苏尔·保罗斯)tius tiak pernah menentang wanita untuk memegang jabatan kepimpan di gereja。图里桑尼·迪哈拉坎帕特成员,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视,透视透视。[英语背诵文选][i sisi lain, gereja juga diharapkan untuk dapat成员][英语背诵文选]