Pengaruh Bakteri Fermentasi Nira Siwalan (Borassus flabellifer) terhadap Coliform dan Escherichia coli pada Selada (Lactuca sativa)

Destiari Ayu Widinugroho, Mahanani Tri Asri
{"title":"Pengaruh Bakteri Fermentasi Nira Siwalan (Borassus flabellifer) terhadap Coliform dan Escherichia coli pada Selada (Lactuca sativa)","authors":"Destiari Ayu Widinugroho, Mahanani Tri Asri","doi":"10.26740/lenterabio.v11n1.p174-182","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sayuran Selada (Lactuca sativa) mempunyai berbagai manfaat, kandungan serat, vitamin, serta mineral. Konsumsi selada di Indonesia biasa dilakukan dalam keadaan mentah. Namun kesadaran masyarakat Indonesia akan kebersihan makanan masih kurang. Sehingga menyebabkan munculnya salah satu penyakit yang disebabkan oleh makanan yaitu diare. Penanganan kontaminasi sayuran segar dapat dilakukan menggunakan agensia biologi berupa bakteri fermentasi. Fermentasi nira siwalan merupakan salah satu produk yang bisa digunakan. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian bakteri fermentasi nira siwalan (Borassus flabellifer) serta mengetahui konsentrasi  bakteri fermentasi nira siwalan (B. flabellifer) yang optimal dalam menghambat pertumbuhan coliform dan Escherichia coli pada lalapan selada (L. sativa). Metode yang digunakan adalah metode Most Probable Number (MPN) dengan seri tabung sebanyak 3. Uji yang dilakukan yaitu uji praduga (Presumtive test), uji penegasan (Confirmed test), dan uji pelengkap (Completed test). Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil indeks MPN tiap perlakuan terhadap standar SNI 7388: 2009 tentang batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan. Hasil dari penelitian ini bahwa pemberian bakteri fermentasi nira siwalan (B. flabellifer) dapat mengurangi jumlah cemaran coliform dan Escherichia coli pada lalapan selada. Konsentrasi perlakuan yang paling baik dalam mengurangi jumlah cemaran coliform dan Escherichia coli pada perlakuan adalah dengan konsentrasi 90% dengan hasil indeks MPN pada uji praduga dan uji penegasan sebesar 17,80 ± 9,36 dan 6,80 ± 4,50. Namun, berdasarkan perbandingan hasil indeks MPN terhadap standar acuan dikatakan tidak memenuhi syarat cemaran mikroba dalam pangan dengan batas maksimum cemaran < 3/g.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v11n1.p174-182","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sayuran Selada (Lactuca sativa) mempunyai berbagai manfaat, kandungan serat, vitamin, serta mineral. Konsumsi selada di Indonesia biasa dilakukan dalam keadaan mentah. Namun kesadaran masyarakat Indonesia akan kebersihan makanan masih kurang. Sehingga menyebabkan munculnya salah satu penyakit yang disebabkan oleh makanan yaitu diare. Penanganan kontaminasi sayuran segar dapat dilakukan menggunakan agensia biologi berupa bakteri fermentasi. Fermentasi nira siwalan merupakan salah satu produk yang bisa digunakan. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian bakteri fermentasi nira siwalan (Borassus flabellifer) serta mengetahui konsentrasi  bakteri fermentasi nira siwalan (B. flabellifer) yang optimal dalam menghambat pertumbuhan coliform dan Escherichia coli pada lalapan selada (L. sativa). Metode yang digunakan adalah metode Most Probable Number (MPN) dengan seri tabung sebanyak 3. Uji yang dilakukan yaitu uji praduga (Presumtive test), uji penegasan (Confirmed test), dan uji pelengkap (Completed test). Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil indeks MPN tiap perlakuan terhadap standar SNI 7388: 2009 tentang batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan. Hasil dari penelitian ini bahwa pemberian bakteri fermentasi nira siwalan (B. flabellifer) dapat mengurangi jumlah cemaran coliform dan Escherichia coli pada lalapan selada. Konsentrasi perlakuan yang paling baik dalam mengurangi jumlah cemaran coliform dan Escherichia coli pada perlakuan adalah dengan konsentrasi 90% dengan hasil indeks MPN pada uji praduga dan uji penegasan sebesar 17,80 ± 9,36 dan 6,80 ± 4,50. Namun, berdasarkan perbandingan hasil indeks MPN terhadap standar acuan dikatakan tidak memenuhi syarat cemaran mikroba dalam pangan dengan batas maksimum cemaran < 3/g.
生菜蔬菜(Lactuca sativa)有丰富的纤维、维生素和矿物质。印尼的生菜消费通常是生的。但印尼公众对食品卫生的认识仍然不足。导致食物引起的一种疾病是腹泻。处理新鲜蔬菜污染的方法可以使用发酵细菌的生物制剂。nira siwalan的发酵是我们可以使用的产品之一。因此,有必要进行研究,了解尼拉·西瓦兰(Borassus flabellifer)发酵细菌的影响,并确定最有效地抑制了草甘膦和大肠杆菌(L. sativa)的发酵细菌浓度。使用的方法是最可能的数字(MPN)方法与3个线程管。试验性试验、确认性试验和补充试验等都进行了测试。数据分析将MPN索引的结果与SNI 7388: 2009年食品中最大限度的微生物进行比较。这项研究的结果是,nira siwalan (B. flabellifer)的发酵细菌可以减少生菜中的牛斑和大肠杆菌的数量。最擅长的待遇减少杂质浓度coliform和Escherichia大肠杆菌的待遇是浓度为90% MPN分类索引的大小的偏见和确认试验测试结果17.80±9,36和6,80±四五十。然而,根据MPN指数与基线的比较,被认为不符合食品中最大限度的微生物污染。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信