{"title":"KEMAMPUAN CLINICAL REASONING PADA UJIAN OSCE MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN KETIGA","authors":"Diani Puspa Wijaya","doi":"10.22437/JMJ.V7I1.7057","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nBackground : Clinical reasoning is one of the clinical skill competencies that must be owned by a doctor so it needs to be studied and tested. The OSCE is one method of assessment that can be used to assess the achievement of clinical reasoning. OSCE in the third year at Faculty of Medicine Islamic University of Indonesia (FM IUI) has been using clinical case OSCE so that can be used to assess clinical reasoning skill in addition to others clinical skills such as physical examination and clinical procedural skills. This study aimed to evaluate the clinical reasoning skills of students in the third year of the OSCE exam at FM IUI. \nMethods : The cross sectional study method was used in this study. OSCE test result semesters 5 and 6 of the academic year 2015/2016 collected. Clinical reasoning skills of students in OSCE obtained from the score of the diagnosis ability in clinical case OSCE station. The difference between clinical reasoning skill on each OSCE station and its correlation with the written test on the corresponding block were analyzed. \nResults: There is differences between clinical reasoning skill in OSCE stations semester 5 and 6. There was no relationship between the score clinical reasoning skills at the OSCE with written test achievement on the corresponding block. \nConclusion: The clinical reasoning skills on the OSCE semesters 5 and 6 do not illustrate the clinical reasoning skills of third-year medical students in this study. This study supports the need for further development of the assessment of clinical reasoning skills on the OSCE for medical students. \nKeywords : clinical reasoning, OSCE, medical student \n \nABSTRAK \nLatar Belakang: Penalaran klinis atau clinical reasoning merupakan salah satu kompetensi keterampilan klinis yang harus dimiliki oleh seorang dokter sehingga perlu dipelajari dan diujikan. OSCE merupakan salah satu metode assessment yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian clinical reasoning. OSCE pada tahun ketiga di FK UII telah menggunakan kasus klinis untuk dapat juga menilai clinical reasoning disamping keterampilan klinis yang lain seperti pemeriksaan fisik dan tindakan prosedural. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan clinical reasoning mahasiswa kedokteran pada ujian OSCE tahun ketiga di FK UII. \nMetode : Metode yang digunakan adalah cross sectional dari hasil ujian OSCE semester 5 dan 6 tahun akademik 2015/2016. Kemampuan clinical reasoning mahasiswa pada ujian OSCE didapatkan dari nilai kemampuan menegakkan diagnosis pada stasion OSCE yang berupa manajemen kasus klinis. Nilai OSCE direkap pada semua mahasiswa yang mengikuti ujian pada periode tersebut. Analisis dilakukan dengan melihat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar station OSCE dan menilai korelasinya dengan ujian tulis pada blok yang bersesuain . \nHasil: Terdapat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar stasion OSCE baik di semester ke 5 maupun ke 6. Tidak terdapat hubungan antara nilai kemampuan diagnosis pada ujian OSCE dengan pencapaian nilai ujian tulis blok yang berkaitan dengan konten OSCE yang diujikan. \nKesimpulan: Kemampuan diagnosis pada ujian OSCE semester 5 dan 6 tidak menggambarkan kemampuan clinical reasoning mahasiswa tahun ketiga pada penelitian ini. Diperlukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut mengenai penilaian dan pencapaian kemampuan clinical reasoning pada ujian OSCE bagi mahasiswa kedokteran. \nKata kunci : clinical reasoning, OSCE, mahasiswa kedokteran","PeriodicalId":409923,"journal":{"name":"JAMBI MEDICAL JOURNAL \"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan\"","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAMBI MEDICAL JOURNAL \"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan\"","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22437/JMJ.V7I1.7057","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT
Background : Clinical reasoning is one of the clinical skill competencies that must be owned by a doctor so it needs to be studied and tested. The OSCE is one method of assessment that can be used to assess the achievement of clinical reasoning. OSCE in the third year at Faculty of Medicine Islamic University of Indonesia (FM IUI) has been using clinical case OSCE so that can be used to assess clinical reasoning skill in addition to others clinical skills such as physical examination and clinical procedural skills. This study aimed to evaluate the clinical reasoning skills of students in the third year of the OSCE exam at FM IUI.
Methods : The cross sectional study method was used in this study. OSCE test result semesters 5 and 6 of the academic year 2015/2016 collected. Clinical reasoning skills of students in OSCE obtained from the score of the diagnosis ability in clinical case OSCE station. The difference between clinical reasoning skill on each OSCE station and its correlation with the written test on the corresponding block were analyzed.
Results: There is differences between clinical reasoning skill in OSCE stations semester 5 and 6. There was no relationship between the score clinical reasoning skills at the OSCE with written test achievement on the corresponding block.
Conclusion: The clinical reasoning skills on the OSCE semesters 5 and 6 do not illustrate the clinical reasoning skills of third-year medical students in this study. This study supports the need for further development of the assessment of clinical reasoning skills on the OSCE for medical students.
Keywords : clinical reasoning, OSCE, medical student
ABSTRAK
Latar Belakang: Penalaran klinis atau clinical reasoning merupakan salah satu kompetensi keterampilan klinis yang harus dimiliki oleh seorang dokter sehingga perlu dipelajari dan diujikan. OSCE merupakan salah satu metode assessment yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian clinical reasoning. OSCE pada tahun ketiga di FK UII telah menggunakan kasus klinis untuk dapat juga menilai clinical reasoning disamping keterampilan klinis yang lain seperti pemeriksaan fisik dan tindakan prosedural. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan clinical reasoning mahasiswa kedokteran pada ujian OSCE tahun ketiga di FK UII.
Metode : Metode yang digunakan adalah cross sectional dari hasil ujian OSCE semester 5 dan 6 tahun akademik 2015/2016. Kemampuan clinical reasoning mahasiswa pada ujian OSCE didapatkan dari nilai kemampuan menegakkan diagnosis pada stasion OSCE yang berupa manajemen kasus klinis. Nilai OSCE direkap pada semua mahasiswa yang mengikuti ujian pada periode tersebut. Analisis dilakukan dengan melihat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar station OSCE dan menilai korelasinya dengan ujian tulis pada blok yang bersesuain .
Hasil: Terdapat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar stasion OSCE baik di semester ke 5 maupun ke 6. Tidak terdapat hubungan antara nilai kemampuan diagnosis pada ujian OSCE dengan pencapaian nilai ujian tulis blok yang berkaitan dengan konten OSCE yang diujikan.
Kesimpulan: Kemampuan diagnosis pada ujian OSCE semester 5 dan 6 tidak menggambarkan kemampuan clinical reasoning mahasiswa tahun ketiga pada penelitian ini. Diperlukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut mengenai penilaian dan pencapaian kemampuan clinical reasoning pada ujian OSCE bagi mahasiswa kedokteran.
Kata kunci : clinical reasoning, OSCE, mahasiswa kedokteran
摘要背景:临床推理是医生必须具备的临床技能能力之一,需要对其进行研究和检验。欧安组织是一种评估方法,可用于评估临床推理的成就。欧安组织在印度尼西亚伊斯兰大学医学院的第三年一直在使用欧安组织的临床病例,以便除了评估身体检查和临床程序技能等其他临床技能外,还可用于评估临床推理技能。本研究旨在评估FM IUI第三年OSCE考试学生的临床推理能力。方法:采用横断面研究方法。收集2015/2016学年第5学期和第6学期欧安组织测试结果。OSCE学生的临床推理能力来源于临床病例OSCE站的诊断能力得分。分析各OSCE考点临床推理能力的差异及其与相应街区笔试成绩的相关性。结果:欧安组织第5学期与第6学期临床推理能力存在差异。在欧安组织的临床推理技能得分与相应块的笔试成绩之间没有关系。结论:OSCE第5学期和第6学期的临床推理能力并不能说明本研究中医三学生的临床推理能力。这项研究支持需要进一步发展欧安组织对医学生临床推理技能的评估。摘要Latar Belakang: Penalaran klinis atau临床推理merupakan salah satu kompetensi keterampilan klinis yang harus dimiliki oleh seorang dokter sehinga perlu dipelajari dan diujikan。欧安组织merupakan salah satu方法评估yang dapat digunakan untuk menilai penapan临床推理。欧洲安全与合作组织(欧安组织)的一项新研究表明,该研究是基于临床推理的,该研究是基于临床推理的,该研究是基于临床推理的,该研究是基于临床推理的。欧洲安全与合作组织(欧安组织):临床推理,临床推理,临床推理,临床推理,临床推理,临床推理,临床推理。Metode yang digunakan adalah横断面dari hasil ujian欧安组织第5学期第6学期tahun akademik 2015/2016。Kemampuan临床推理mahasiswa pada ujian欧安组织didapatkan dari nilai Kemampuan menegakkan诊断pada阶段欧安组织yang berupa管理kasusklinis。欧洲安全与合作组织(欧安组织)的直接合作伙伴关系将于2020年8月1日结束。临床推理站:欧安组织临床推理站:欧安组织临床推理站:欧安组织临床推理站:欧安组织临床推理站:欧安组织临床推理站:欧安组织临床推理站:欧安组织临床推理站:欧安组织临床推理站【翻译】:临床推理在临床阶段的应用。欧洲安全与合作组织(欧安组织),欧洲安全与合作组织(欧安组织),欧洲安全与合作组织,欧洲安全与合作组织,欧洲安全与合作组织,欧洲安全与合作组织,欧洲安全与合作组织。kespulpulan: Kemampuan诊断padadujian欧安组织学期5丹6 tidak menggambarkan Kemampuan临床推理mahasiswa tahun ketiga padpenelitian ini。欧洲安全与合作组织(欧安组织)的临床推理表明,欧洲安全与合作组织(欧安组织)的临床推理表明,欧洲安全与合作组织(欧安组织)的临床推理表明,欧洲安全与合作组织(欧安组织)的临床推理证明了这一点。临床推理,欧安组织,mahasiswa kedokteran