Norhasanah Norhasanah, Ruswaty Ruswaty, F. Fahmi, Marnina Ika Putri
{"title":"CRITICAL THINKING SKILLS AND STUDENTS' LEARNING OUTCOMES IN LEARNING BIOLOGY OF MUSHROOM CONCEPT AT SMA NEGERI 4 BARABAI","authors":"Norhasanah Norhasanah, Ruswaty Ruswaty, F. Fahmi, Marnina Ika Putri","doi":"10.20527/jbse.v2i1.57","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Teachers as learning agents must be able to present the learning process contextually by involving the active participation of students. Some students learn best when they have the opportunity to interact with real objects through inquiry activities that will help students deepen their understanding of a concept. Inquiry learning is one that can be adapted to students' abilities, can build cognitive structures, and can motivate students to think critically. This research is classified as descriptive research. The subjects of the research were students of class X SMA Negeri 4 Barabai as many as 78 students in the 2015/2016 academic year on the mushroom group material. The research data were in the form of observations on students' critical thinking skills which were analyzed descriptively using categorical methods, namely very good (≥ 3), good (2-2.99), not good (1-1.99). While cognitive learning outcomes were obtained through tests and success was determined based on KKM = 67 with classical completeness 85%. The results showed that students' critical thinking skills were at least good, namely formulating hypotheses, designing experiments, conducting experiments, and making conclusions, while formulating problems, and analyzing data still needed improvement. Meanwhile, students' cognitive learning outcomes have not yet achieved minimal completeness. Keywords: critical thinking skills, learning outcomes, inquiry AbstrakGuru sebagai agen pembelajar harus mampu menyajikan proses pembelajaran secara kontekstual dengan melibatkan langsung peran serta siswa secara aktif. Sebagian siswa belajar dengan baik apabila mereka mendapat kesempatan berinteraksi dengan benda-benda nyata melalui aktivitas penyelidikan yang akan membantu siswa memperdalam pemahaman suatu konsep. Pembelajaran inkuiri merupakan salah satu pembelajaran yang dapat diadaptasikan dengan kemampuan siswa, dapat membangun struktur kognitif, dan dapat memotivasi siswa untuk berpikir kritis. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Barabai sebanyak 78 siswa tahun pelajaran 2015/2016 pada materi pokmok jamur. Data hasil penelitian berupa hasil observasi terhadap keterampilan berpikir kritis siswa yang dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan kategorikal yakni sangat baik (≥ 3), baik (2-2,99), kurang baik (1-1,99). Sedangkan hasil belajar kognitif diperoleh melalui tes dan keberhasilan ditetapkan berdasarkan KKM = 67 dengan ketuntasan klasikal ≥ 85%. Hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan berpikir kritis siswa sekurang-kurangnya sudah baik, yakni merumuskan hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, dan membuat kesimpulan, sedangkan merumuskan masalah, dan menganalisis data masih perlu perbaikan. Sedangkan hasil belajar kognitif siswa belum mencapai ketuntasan minimal. Kata kunci: keterampilan berpikir kritis, hasil belajar, inkuiri","PeriodicalId":252715,"journal":{"name":"Journal of Banua Science Education","volume":" 39","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Banua Science Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jbse.v2i1.57","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Teachers as learning agents must be able to present the learning process contextually by involving the active participation of students. Some students learn best when they have the opportunity to interact with real objects through inquiry activities that will help students deepen their understanding of a concept. Inquiry learning is one that can be adapted to students' abilities, can build cognitive structures, and can motivate students to think critically. This research is classified as descriptive research. The subjects of the research were students of class X SMA Negeri 4 Barabai as many as 78 students in the 2015/2016 academic year on the mushroom group material. The research data were in the form of observations on students' critical thinking skills which were analyzed descriptively using categorical methods, namely very good (≥ 3), good (2-2.99), not good (1-1.99). While cognitive learning outcomes were obtained through tests and success was determined based on KKM = 67 with classical completeness 85%. The results showed that students' critical thinking skills were at least good, namely formulating hypotheses, designing experiments, conducting experiments, and making conclusions, while formulating problems, and analyzing data still needed improvement. Meanwhile, students' cognitive learning outcomes have not yet achieved minimal completeness. Keywords: critical thinking skills, learning outcomes, inquiry AbstrakGuru sebagai agen pembelajar harus mampu menyajikan proses pembelajaran secara kontekstual dengan melibatkan langsung peran serta siswa secara aktif. Sebagian siswa belajar dengan baik apabila mereka mendapat kesempatan berinteraksi dengan benda-benda nyata melalui aktivitas penyelidikan yang akan membantu siswa memperdalam pemahaman suatu konsep. Pembelajaran inkuiri merupakan salah satu pembelajaran yang dapat diadaptasikan dengan kemampuan siswa, dapat membangun struktur kognitif, dan dapat memotivasi siswa untuk berpikir kritis. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Barabai sebanyak 78 siswa tahun pelajaran 2015/2016 pada materi pokmok jamur. Data hasil penelitian berupa hasil observasi terhadap keterampilan berpikir kritis siswa yang dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan kategorikal yakni sangat baik (≥ 3), baik (2-2,99), kurang baik (1-1,99). Sedangkan hasil belajar kognitif diperoleh melalui tes dan keberhasilan ditetapkan berdasarkan KKM = 67 dengan ketuntasan klasikal ≥ 85%. Hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan berpikir kritis siswa sekurang-kurangnya sudah baik, yakni merumuskan hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, dan membuat kesimpulan, sedangkan merumuskan masalah, dan menganalisis data masih perlu perbaikan. Sedangkan hasil belajar kognitif siswa belum mencapai ketuntasan minimal. Kata kunci: keterampilan berpikir kritis, hasil belajar, inkuiri
作为学习代理人的教师必须能够通过学生的积极参与,在情境中呈现学习过程。一些学生在有机会通过探究活动与真实物体互动时学得最好,这将有助于学生加深对概念的理解。探究性学习是一种能够适应学生能力、构建认知结构、激发学生批判性思考的学习方式。这项研究被归类为描述性研究。本研究以2015/2016学年的78名SMA Negeri 4 Barabai班学生为研究对象,对蘑菇群材料进行了研究。研究数据以观察学生批判性思维能力的形式进行,使用分类方法进行描述性分析,即非常好(≥3),好(2-2.99),不好(1-1.99)。认知学习结果通过测试获得,KKM = 67,经典完备性为85%。结果表明,学生的批判性思维能力,即提出假设,设计实验,进行实验,得出结论,至少是好的,而提出问题,分析数据还有待提高。同时,学生的认知学习成果还没有达到最低限度的完整性。关键词:批判性思维技能、学习成果、探究性摘要:guru sebagai agen pembelajar harus mampu menyajikan proses pembelajan secara kontekstual dengan melibatkan langsung peran serta siswa secara aktif。西巴哥西巴哥belajar dengan baik apabila mereka mendapat kesempatan berakan - benda-benda - benda-benda - nyata melalutivitas penyelidikan yang akan membantu siswa memperdalam pemahaman suatu konsep。Pembelajaran inkuiri merupakan salah satu Pembelajaran yang dapat diadaptasikan dengan kemampuan siswa, dapat membangun structur kognitif, dan dapat memotivasi siswa untuk berpikir kritis。Penelitian的用法和样例:Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Barabai sebanyak 78 siswa tahun pelajaran 2015/2016 pada material pokmok jamur。数据hail penelitian berupa hasil observasi terhadap keterampilan berpikir kritis siswa yang dianca secara deskriptif dengan menggunakan categororikal yakni sangat baik(≥3),baik (2,2,99), kurang baik(1,1,99)。Sedangkan hasil belajar kognitif diperoleh melalui tes dan keberhasilan ditetapkan berdasarkan KKM = 67, dengan ketuntasan klasikal≥85%。Hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan berpikir kritis siswa sekurang- kurangnir sudah baik, yakni merumuskan hipoesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, dan membuh kespulpan, sedangkan merumuskan masalah, dan menganalis data masih perlu perbaikan。Sedangkan hasil belajar konnitif siswa belum menapai ketuntasan minimal。Kata kunci: keterampilan berpikir kritis, hasil belajar, inkuiri