Luh Gede Pradnyawati, Dewa Ayu Putu Ratna Juwita, Made Indra Wijaya, Komang Triyani Kartinawati
{"title":"Pemberdayaan LSL dalam Penanggulangan IMS dan HIV/AIDS di Kota Denpasar","authors":"Luh Gede Pradnyawati, Dewa Ayu Putu Ratna Juwita, Made Indra Wijaya, Komang Triyani Kartinawati","doi":"10.36049/genitri.v2i1.112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Indonesia dari tahun ke tahun kasus Lelaki Seks Lelaki (LSL) mengalami jumlah peningkatan yang signifikan. Bali merupakan provinsi yang memiliki jumlah kasus HIV/AIDS yang tinggi dimana Kota Denpasar adalah kota yang tertinggi atas keberadaan LSL. Dari hasil penelitian didapatkan walaupun pemakaian kondom sudah digalakkan, tetapi mereka masih ada yang tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Mereka sebagian besar beralasan bahwa pasangan mereka tidak menyukai penggunaan kondom dalam berhubungan seksual. Minimalnya pengetahuan mitra mengenai pencegahan IMS dan HIV/AIDS tersebut. Mitra yang dalam hal ini sebagai perpanjangan tangan dari tenaga kesehatan di puskesmas tidak memiliki gambaran mengenai pelaksanaan program pencegahan tersebut. Mereka tidak mengetahui apa saja bahaya dari IMS, faktor risiko, cara penularannya serta cara pencegahannya termasuk juga program VCT. Dengan adanya pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 2 tahun, membuat terjadinya penurunan pemasukan dari pelanggan yang berdampak pada perekonomian mereka. Sehingga mereka membutuhkan penghasilan tambahan selain dari memuaskan pelanggan. Dari kegiatan ini telah meningkatkan pemahaman LSL serta orang-orang di sekitarnya mengenai pentingnya pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Peningkatan skill LSL melalui pelatihan bagi mitra dalam pembuatan APD seperti masker, handsanitizer, face shield. Pelatihan ini dilakukan untuk membantu LSL dalam mencari pemasukan tambahan selain bekerja di Yayasan Kapelata sehingga permasalahan perekonomian mereka terbantu di masa pandemi Covid-19.","PeriodicalId":143125,"journal":{"name":"Genitri Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Genitri Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36049/genitri.v2i1.112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Di Indonesia dari tahun ke tahun kasus Lelaki Seks Lelaki (LSL) mengalami jumlah peningkatan yang signifikan. Bali merupakan provinsi yang memiliki jumlah kasus HIV/AIDS yang tinggi dimana Kota Denpasar adalah kota yang tertinggi atas keberadaan LSL. Dari hasil penelitian didapatkan walaupun pemakaian kondom sudah digalakkan, tetapi mereka masih ada yang tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Mereka sebagian besar beralasan bahwa pasangan mereka tidak menyukai penggunaan kondom dalam berhubungan seksual. Minimalnya pengetahuan mitra mengenai pencegahan IMS dan HIV/AIDS tersebut. Mitra yang dalam hal ini sebagai perpanjangan tangan dari tenaga kesehatan di puskesmas tidak memiliki gambaran mengenai pelaksanaan program pencegahan tersebut. Mereka tidak mengetahui apa saja bahaya dari IMS, faktor risiko, cara penularannya serta cara pencegahannya termasuk juga program VCT. Dengan adanya pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 2 tahun, membuat terjadinya penurunan pemasukan dari pelanggan yang berdampak pada perekonomian mereka. Sehingga mereka membutuhkan penghasilan tambahan selain dari memuaskan pelanggan. Dari kegiatan ini telah meningkatkan pemahaman LSL serta orang-orang di sekitarnya mengenai pentingnya pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Peningkatan skill LSL melalui pelatihan bagi mitra dalam pembuatan APD seperti masker, handsanitizer, face shield. Pelatihan ini dilakukan untuk membantu LSL dalam mencari pemasukan tambahan selain bekerja di Yayasan Kapelata sehingga permasalahan perekonomian mereka terbantu di masa pandemi Covid-19.