{"title":"Perencanaan Ulang Tebal Perkerasan Lentur menggunakan Metode Bina Marga (Studi Kasus Ruas Jalan Piru-Waisala Seram Bagian Barat)","authors":"Juliet Gracea Metekohy, Feral F. Talaohu","doi":"10.33005/kern.v7i1.56","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada ruas jalan Piru - Waisala telah dibangun jalan dengan menggunakan konstruksi perkerasan lentur jenis lapen. Dilihat dari kondisi eksisting ruas jalan tersebut, diketahui telah terdapat beberapa jenis kerusakan, diantaranya adalah lepas butiran dengan total luas terbesar 29,050 m2, kemudian kerusakan jenis berlubang dengan total luas kerusakan terbesar 0,060 m2. Hal ini disebabkan karena jalan ini telah melewati batas umur rencana dan tidak dilakukan penanganan ataupun perbaikan jalan dengan baik. Oleh karena beberapa hal tersebut maka ruas jalan tersebut tidak mampu memikul beban lalu lintas dan terus mengalami kerusakan. Untuk mengatasi permasalahan pada ruas jalan Piru – Waisala, maka akan direncanakan peningkatan konstruksi ruas jalan dari jenis lapen menjadi kondisi laston. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan kembali tebal perkerasan lentur menggunakan dengan metode Bina Marga.. Berdasarkan hasil perhitungan desain tebal perkerasan lentur pada daerah Piru-Waisala dengan Metode Bina Marga diperoleh lapis permukaan AC-WC dengan tebal 4,0 cm; tebal lapis permukaan AC-BC 6,0 cm; tebal lapis permukaan AC-Base dengan tebal 7,5 cm, tebal lapis pondasi atas 12,0 cm; dan tebal lapis pondasi bawah 15 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tebal lapis perkerasan lentur jenis laston yang diperoleh lebih baik dan aman sesuai perhitungan dengan menggunakan metode Bina Marga pada jalan tersebut.","PeriodicalId":354499,"journal":{"name":"KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/kern.v7i1.56","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada ruas jalan Piru - Waisala telah dibangun jalan dengan menggunakan konstruksi perkerasan lentur jenis lapen. Dilihat dari kondisi eksisting ruas jalan tersebut, diketahui telah terdapat beberapa jenis kerusakan, diantaranya adalah lepas butiran dengan total luas terbesar 29,050 m2, kemudian kerusakan jenis berlubang dengan total luas kerusakan terbesar 0,060 m2. Hal ini disebabkan karena jalan ini telah melewati batas umur rencana dan tidak dilakukan penanganan ataupun perbaikan jalan dengan baik. Oleh karena beberapa hal tersebut maka ruas jalan tersebut tidak mampu memikul beban lalu lintas dan terus mengalami kerusakan. Untuk mengatasi permasalahan pada ruas jalan Piru – Waisala, maka akan direncanakan peningkatan konstruksi ruas jalan dari jenis lapen menjadi kondisi laston. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan kembali tebal perkerasan lentur menggunakan dengan metode Bina Marga.. Berdasarkan hasil perhitungan desain tebal perkerasan lentur pada daerah Piru-Waisala dengan Metode Bina Marga diperoleh lapis permukaan AC-WC dengan tebal 4,0 cm; tebal lapis permukaan AC-BC 6,0 cm; tebal lapis permukaan AC-Base dengan tebal 7,5 cm, tebal lapis pondasi atas 12,0 cm; dan tebal lapis pondasi bawah 15 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tebal lapis perkerasan lentur jenis laston yang diperoleh lebih baik dan aman sesuai perhitungan dengan menggunakan metode Bina Marga pada jalan tersebut.