Kebahasaan dan Kesastraan, Mei, Peran Dan Representasi, Citra Perempuan, Tradisional Dalam Novel, Birunya Skandal, Karya Mira Wijaya, Ibnu Adham
{"title":"PERAN DAN REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN TRADISIONAL DALAM NOVEL BIRUNYA SKANDAL KARYA MIRA WIJAYA","authors":"Kebahasaan dan Kesastraan, Mei, Peran Dan Representasi, Citra Perempuan, Tradisional Dalam Novel, Birunya Skandal, Karya Mira Wijaya, Ibnu Adham","doi":"10.30996/parafrase.v23i1.5506","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menyoroti kasus diskriminasi pendidikan, pelecehan seksual, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), serta pemerkosaan terhadap kaum perempuan seakan tidak ada habisnya. Hal tersebut dilandasi stereotip buruk yang telah berkembang di masyarakat terhadap sosok perempuan. Upaya penghapusan stereotip buruk dengan mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih kritis, salah satunya melalui jalur pendidikan dengan membaca karya sastra. Penelitian didasarkan pada kegiatan membaca novel Birunya Skandal karya Mira Wijaya, kemudian dikaji dengan pendekatan kritik sastra feminis melalui citra perempuan. Penjabaran data penelitian yang berasal dari dokumen berupa karya sastra, maka digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan citra perempuan pada tokoh Kartika, Andromeda, dan Astri dalam novel. Citra perempuan tersebut meliputi citra diri perempuan yang di dalamnya terdapat aspek citra fisik perempuan dan citra psikis perempuan. Serta, citra sosial perempuan di dalamnya terdapat citra sosial dalam keluarga dan citra sosial dalam masyarakat. Representasi perempuan tradisional, dalam karakter-karakter perempuan novel Birunya Skandal karya Mira Wijaya, tidak bisa dianggap sebagai perempuan lemah secara sosial ataupun fisik melainkan menjadi perempuan lebih dianggap kuat dalam peran tradisional di ruang sosial, karena ada peran ganda, baik sebagai ibu dan perempuan karir","PeriodicalId":106391,"journal":{"name":"PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30996/parafrase.v23i1.5506","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Menyoroti kasus diskriminasi pendidikan, pelecehan seksual, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), serta pemerkosaan terhadap kaum perempuan seakan tidak ada habisnya. Hal tersebut dilandasi stereotip buruk yang telah berkembang di masyarakat terhadap sosok perempuan. Upaya penghapusan stereotip buruk dengan mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih kritis, salah satunya melalui jalur pendidikan dengan membaca karya sastra. Penelitian didasarkan pada kegiatan membaca novel Birunya Skandal karya Mira Wijaya, kemudian dikaji dengan pendekatan kritik sastra feminis melalui citra perempuan. Penjabaran data penelitian yang berasal dari dokumen berupa karya sastra, maka digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan citra perempuan pada tokoh Kartika, Andromeda, dan Astri dalam novel. Citra perempuan tersebut meliputi citra diri perempuan yang di dalamnya terdapat aspek citra fisik perempuan dan citra psikis perempuan. Serta, citra sosial perempuan di dalamnya terdapat citra sosial dalam keluarga dan citra sosial dalam masyarakat. Representasi perempuan tradisional, dalam karakter-karakter perempuan novel Birunya Skandal karya Mira Wijaya, tidak bisa dianggap sebagai perempuan lemah secara sosial ataupun fisik melainkan menjadi perempuan lebih dianggap kuat dalam peran tradisional di ruang sosial, karena ada peran ganda, baik sebagai ibu dan perempuan karir